Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

96 frekuensi, dan pada pertemuan terakhir sesi intervensi 5 kali frekuensi perilaku inatensi. Dan pada saat baseline-2 terjadi penurunan perilaku dibandingkan pada saat baseline-1 dengan hasil yaitu, 10 kali frekuensi perilaku, 11 kali frekuensi, 9 kali frekuensi, dan 9 kali frekuensi perilaku inatensi pada fase baseline-2. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perilaku inatensi subjek yang diteliti menurun pada saat setelah pemberian intervensi dan menurun pula frekuensi perilaku subjek jika dibandingkan pada sesi baseline-1 dengan sesi baseline-2. Berdasarkan hasil analisis data dalam kondisi pada sesi baseline-1, sesi intervensi, dan sesi baseline-2 diperoleh hasil estimasi kecenderungan arah dan jejak data yang menunjukkan menaik pada sesi baseline-1 dan menurun pada sesi intervensi dan baseline-2, pada data perubahan stabilitas ditunjukkan bahwa pada sesi baseline-1, intervensi, dan baseline-2 terhitung stabil pada setiap pertemuan. Sedangkan hasil analisis data antarkondisi pada sesi baseline-1 ke baseline-2 diketahui bahwa perubahan kecenderungan arah dan efeknya menunjukkan penuruan, sedangkan pada sesi intervensi dan baseline-1 juga mengalami penurunan yang signifikan. Perubahan kecenderungan stabilitas juga menunjukkan dari stabil ke stabil baik baseline-1, intervensi, maupun baseline-2 dengan perubahan level menurun dengan nilai -4. Sedangan persentase overlap dengan hasil 0 dan pada sesi intervensi dan baseline-2 dengan perolehan hasil 25, hal tersebut disampaikan Sunanto, dkk : 76 semakin banyak data yang mengalami overlap semakin menguatkan pula 97 dugaan tidak adanya perubahan pada kedua kondisi. Sedangkan dari hasil data yang telah dijabarkan diketahui data overlap sama sekali kecil kemungkinan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terapi musik instrumental dapat digunakan untuk mengurangi perilaku inatensi anak ADHD. Pada saat pelaksanaan intervensi subjek terlihat antusias dan menurut, akan tetapi terkadang perilaku subjek menunjukkan sikap malas dan terkadang jenuh pada saat pembelajaran. Sehingga peneliti sering mengajak subjek untuk mengerjakan tugas di ruang tersendiri agar subjek dapat berkonsentrasi dengan apa yang akan dikerjakannya. Pada setiap sesi, subjek tidak pernah menolak untuk mendengarkan musik instrumental yang diberikan oleh peneliti. Selain itu subjek juga merupaka anak yang supel tetapi masih kurang dapat mengeksperikan keinginannya, sehingga mudah beradaptasi dengan subjek tetapi perlu sedikit isyarat jika subjek menginginkan sesuatu. Berdasarkan hasil pemaparan yang telah dijelaskan di atas, menunjukkan bahwa penerapan metode terapi musik instrumental mempunyai pengaruh positif dalam menurunkan perilaku inatensi anak ADHD kelas III di SDN Gejayan.