BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Telah ada beberapa penelitian terdahulu tentang faktor-faktor moneter yang mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia, antara lain
sebagai berikut : a.
Berdasarkan jurnal penelitian oleh sukendar 2000 dengan judul Pengujian Dan Pemilihan Model Inflasi Dengan Non Nested Test
studi kasus perekonomian Indonesia periode 1969-1997”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengendalian
inflasi anti inflation policy dengan berusaha menekan angka inflasi serendah mungkin dibawah dua digit, dan untuk meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Indonesia kurun waktu 1969-1997, hasil penelitian menunjukkan bahwa yang
mempengaruhi inflasi di Indonesia pada kurun waktu 1969-1997 adalah jumlah uang beredar, gross domestic product GDP,
pengeluaran pemerintah dan penawaran domestik. Dengan kata lain inflasi di Indonesia dapat ditekan dengan adanya kombinasi
antara kebijaksanaan moneter dan kebijaksanaan fiskal. Kedua kebijaksanaan ini akan bekerja melalui saluran yang berlainan, ini
berarti keduanya mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
8
b. Khadijah abstraksi, 2001:xi dengan judul “Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia”. Dengan variabel terikat Y yaitu inflasi. Sedangkan variabel bebas
X meliputi jumlah uang beredar X
1
, pendapatan nasional X
2
dan kurs rupiah terhadap dollar X
3
. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
faktor jumlah uang beredar, pendapatan nasional, dan kurs rupiah terhadap dollar berpengaruh secara nyata terhadap laju inflasi di
Indonesia. Sedangkan secara parsial jumlah uang beredar, pendapatan nasional, dan kurs rupiah terhadap dollar berpengaruh
secara signifikan terhadap laju inflasi dengan ditunjukkan variabel- variabel masing-masing sebesar 55,6 dan 86,1. Sedangkan
pendapatan nasional tidak berpengaruh secara nyata terhadap laju inflasi dan hanya dapat menerangkan variasi variabel sebesar
32,1. c.
Marsiati abstraksi, 2001:xi dengan judul “Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Inflasi di Indonesia”.
Variabel terikat Y yaitu inflasi. Variabel bebas X adalah jumlah uang beredar X
1
dan penerimaan pajak X
2
. Berdasarkan uji korelasi secara parsial menghasilkan
koefisien korelasi X
1
sebesar 0,7830, koefisien korelasi X
2
sebesar
0,7389. Variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah jumlah uang beredar X
1
sebesar 78,30. d.
Abdullah abstraksi, 2000:xi dengan judul “Beberapa Faktor yang Mempengruhi Inflasi di Propinsi Tingkat I Daerah Jawa Timur”
Variabel terikat Y yaitu inflasi. Dan variabel bebas X yang digunakan adalah suku bunga pinjaman X
1
, indeks harga konsumen X
2
, suku bunga SBI X
3
, dan jumlah kantor bank X
4
. Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan adanya
hubungan yang nyata antara variabel suku bunga pinjaman, indeks harga konsumen, suku bunga SBI, dan jumlah kantor bank
terhadap varibel inflasi. Hal ini diketahui dari uji F yaitu diperoleh F
hitung
= 26,927 F
tabel
= 19,2. Sedangkan secara parsial variabel suku bunga pinjaman dengan uji t berpengaruh terhadap inflasi
dimana t
hitumg
= 5,024 t
tabel
= 4,303, variabel IHK berpengaruh secara nyata dengan t
hitung
= 4,993 t
tabel
= 4,303, variabel suku bunga SBI berpengaruh secara nyata dengan t
hitung
= 5,048 t
tabel
= 4,303, sedangkan varibel jumlah kantor bank berpengaruh negatif
dengan t
hitung
= 4,859 t
tabel
= 4,303. e.
Pamungkas abstraksi, 2000:xi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia”
Dengan variabel terikat Y yaitu inflasi. Sedangkan variabel bebas X meliputi pengeluaran pemerintah X
1
, jumlah uang beredar X
2
, tingkat suku bunga SBI X
3
. Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan F
hitung
= 8,731 F
tabel
= 4,35 pada tingkat a = 0,05 berarti terbukti bahwa variabel pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar dan tingkat
suku bunga SBI berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia sebesar 78,91.Dan dari hasil pengujian secara parsial uji t
ternyata dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap tingkat inflasi
di Indonesia sebesar 70,39 diikuti oleh pengeluaran pemerintah sebesar 57,61 dan tingkat yang paling rendah adalah jumlah uang
beredar sebesar 55,35. f.
Ruseno abstraksi, 2000:xi dengan judul “Faktor-Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia”.
Dan variabel terikat Y yaitu inflasi. Sedangkan variabel bebas meliputi pengeluaran pemerintah X
1
, jumlah uang beredar X
2
dan Kurs valuta asing X
3
. Dari hasil pengolahan data diperoleh t
hitung
variabel pengeluaran pemerintah = 4,608, jumlah uang beredar = 2,447 dan
kurs valas = 5,641, sedang t
tabel
adalah 2,447 maka ketiga variabel diatas berpengaruh secara nyata terhadap perubahan inflasi.
g. Permadi 1995:58 “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap
Inflasi di Indonesia”. Berdasarkan perhitungan analisis koefisien regresi secara parsial dapat terbukti secara statistik signifikan
dengan menggunakan analisis program SPSS bahwa F
hitung
sebesar 50,696 dan F
tabel
sebesar 9,55 berarti pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan secara keseluruhan simultan
berpengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara variabel bebas yang diteliti, maka
variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia adalah variabel pengeluaran pembangunan sedangkan
pengeluaran rutin tidak berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Disini peneliti membahas tema tentang “Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia”. Yang membedakan peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah
banyaknya variabel, variabel bebas yang diteliti serta lamanya penelitian.
Jadi Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kesempatan kali ini berbeda dengan penelitian–penelitian sebelumnya. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang terletak pada ukuran waktu, tempat penelitian dan
ruang lingkup yang di gunakan oleh penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu seperti yang telah disebutkan diatas, yang juga merupakan
dasar acuan untuk penelitian kali ini dengan judul “Beberapa Faktor
Moneter yang Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia”, dengan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inflasi Y, sedangkan
variabel tidak terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tingkat Suku Bunga SBI X
1
, Jumlah Uang Beredar X
2
, Pendapatan Perkapita X
3
, dan Pengeluaran Pemerintah X
4
.
2.2. Landasan Teori