Jumlah Uang Beredar 1.Pengertian Uang

2.2.3. Jumlah Uang Beredar 2.2.3.1.Pengertian Uang Uang merupakan penentuan manusia yang sangat berguna, tidak dapat dibayangkan bagaimana mesin perekonomian dapat berjalan tanpa adanya uang. Masyarakat pada umumnya menggunakan uang dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa sehari-hari. Dengan demikian penggunaan uang dalam kegiatan perekonomian berfungsi sebagai sarana atau alat tukar yang digunakan untuk mendapatkan barang dan jasa. Ada beberapa pengertian uang yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi antara lain : a. Uang adalah barang yang memenuhi setiap fungsinya. Dengan demikian penentuan bahwa suatu barang adalah uang tergantung pada penggunaannya sebagai alat penukaran, unit penghitung, penyimpan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertangguhkan.Diulio, 1990:3 b. Uang adalah segala sesuatu yang bisa diterima oleh umum sebagai pembayaran dan sebagai alat tukar-menukar.Sinungan, 1987:5 c. Uang adalah segala sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang. Sering juga dipandang sebagai kekayaan yang dimiliki yang dapat digunakan untuk membayar sejumlah uang tertentu dengan kepastian dan tanpa penundaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah.

2.2.3.2. Pengertian Umum Uang Beredar

Pengertian uang beredar dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Kedua faktor tersebut menentukan banyak tidaknya uang yang beredar di dalam masyarakat. Jumlah uang beredar tidak hanya ditentukan oleh Bank Sentral tetapi oleh peran para pelaku ekonomi di dalam menentukan peredaran uang. Pengertian uang beredar dalam arti sempit adalah seluruh jumlah mata uang yang dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perorangan, perusahaan maupun oleh badan pemerintah. Pengertian uang beredar dalam arti luas adalah uang beredar dalam arti sempit yang disebut juga M1 ditambah dengan uang kuasi deposito berjangka dan tabungan. Uang M1 terdiri dari uang kartal dan uang giral. Untuk M2 terdiri dari uang kartal, uang giral, deposito berjangka dan tabungan. Sedangkan untuk M3 adalah M2 ditambah dengan deposito berjangka dan tabungan dalam bentuk valuta asing. Pengertian dari uang kartal adalah seluruh jumlah uang dalam bentuk uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral sebagai otoritas moneter pada suatu negara. Pengertian dari uang giral adalah simpanan yang dimiliki oleh sektor swasta domestik yang bergerak pada industri perbankan pada bank umum yang setiap saat dapat diambil dan dicairkan sebasar nilai nominalnya. Pengertian dari uang kuasi adalah simpanan yang dimiliki oleh sektor swasta domestik yang ada pada bank umum yang dapat memenuhi fungsinya sebagai uang. Fungsi dari uang yaitu sebagai alat satuan hitung, alat penyimpan kekayaan dan alat pembayaran yang ditangguhkan akan tetapi, untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar.Boediono, 1998:35 Menurut Boediono 1998:12 jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang terdiri dari uang yang dipegang masyarakat secara langsunguang tunaiuang kartal dan uang yang beredar di bankrekening girodemand deposituang giral. Jumlah uang beredar ditentukan secara bersama oleh perilaku penguasa moneter, sistem perbankan dan masyarakat. Dan penentuan jumlah uang beredar akan mempengaruhi perekonomian secara umum. 2.2.3.3.Hubungan Antara Jumlah Uang Beredar Dengan Inflasi Penyebab utama inflasi di Indonesis adalah jumlah uang beredar dimana naik turunnya jumlah uang beredar berpengaruh langsung pada laju inflasi. Besar kecilnya pengaruh tergantung pada data yang digunakan dalam artian bahwa semakin lama data yang digunakan 1960 akan nampak bahwa jumlah uang beredar sangat besar pengaruhnya. Akan tetapi dengan menggunakan data yang lebih muda 1969 pengaruh jumlah uang beredar semakin kecil walaupun masih signifikan. Ada kemungkinan di tahun 1970-an dan tahun 1980-an kenaikan laju inflasi tidak semata dipengaruhi oleh jumlah uang beredar, tetapi dipengaruhi hal-hal yang lain. Menurut Aulia Pohan dalam bukunya yang berjudul “Potret Kebijakan Moneter Indonesia” pada masa-masa mendatang, laju inflasi yang komplek dapat dipengaruhi oleh munculnya sumber pembiayaan alternatif, reksadana, perkembangan bank syariah, pergeseran instrumen dan indikator moneter, duplikasi peran lembaga keuangan dan terbentur soal aturan.Pohan, 2008:52-53 2.2.4. Pendapatan Perkapita 2.2.4.1.Pengertian Pendapatan Perkapita