Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSATAKA

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing di Jawa Timur antara lain : a. Sulistiyowati 1999 : 49 dengan judul “Analisis Tentang Penanaman Modal Asing dengan beberapa faktor yang mempengaruhi di Indonesia” dengan variabel bebas yang sangat berpengaruh terhadap variabel terikat secara simultan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F diperoleh nilai F- hitung F-tabel yaitu 10,989 F-4,35 yang berarti ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial untuk jumlah tenaga kerja nilai t-hitung t-tabel yaitu sebesar 3.008 2,228, untuk tingkat suku bunga kredit nilai t-hitung t- tabel yaitu -0,844 2,228. Hal ini menunjukkan tingkat suku bunga kredit tidak berpengaruh terhadap Penanaman Modal Asing dan untuk jumlah industri nilai t-hitung t-tabel yaitu 4,847 2,228. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja, jumlah industri berpengaruh nyata terhadap Penanaman Modal Asing Di Indonesia. 10 b. Prihandoko 1996 : 81 dengan judul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta Penanaman Modal Dalam Negeri Di Kota Surabaya”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai F-hitung F-tabel yaitu 74,119 4,79 yang berarti ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial untuk Produk Regional Domestik Bruto nilai t-hitung t-tabel yaitu -0,887 2,447, untuk pengeluaran pemerintah daerah nilai t-hitung t- tabel yaitu 3,453 2,224, untuk tingkat suku bunga kredit nilai t- hitung t-tabel yaitu 2,920 2,224 menunjukkan pengaruhnya terhadap investasi swasta PMDN dan begitu juga pengeluaran pemerintah daerah berpengaruh secara nyata terhadap investasi swasta PMDN untuk PDRB yang tidak berepengaruh terhadap investasi swasta PMDN dikarenakan pada tahun 1998 dan tahun 1999 Produk Domestik Regional Bruto PDRB cenderung mengalami penurunan sementara investasi swasta PMDN cenderung menurun terus karena krisis moneter sampai tahun 1997. c. Hesti 1995 : 63 dengan judul “ Pengaruh Penanaman Modal dan Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur” dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai F-hitung F-tabel yaitu 6,063 3,84 yang berarti ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Secara parsial, untuk ekspor nilai t- hitung t-tabel yaitu 6,54 2,306 untuk total nilai ekspor nilai t- hitung t-tabel yaitu 2,476 2,306 untuk PDRB nilai t-hitung t-tabel yaitu 3,214 2,306. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi, total ekspor, dan PDRB berpengaruh secara nyata terhadap Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. d. Mandhyaningsih 2003 : 45 dengan judul “Analisis Beberapa Faktor yang berpengaruh terhadap Penanaman Modal Asing Di Surabaya”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengujian simultan diperoleh nilai F-hitung 5,7462 F-tabel 4,76 yang berarti ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial PDRB nilai t-hitung 2,5296 t-tabel 2,4469 untuk Upah Minimum Regional nilai t-hitung - 1,9233 t-tabel 2,4469, hal ini menunjukkan tidak berpengaruh terhadap PMA, untuk tingkat suku bunga nilai t-hitung -3,2449 t-tabel 2,4469 hal ini menunjukkan bahwa berpengaruh nyata terhadap Penanaman Modal Asing PMA. e. Monoarfa 1997 : 79 dengan judul “Pengaruh Investasi Swasta dan Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari pengujian secara simultan diperoleh nilai F-hitung F-tabel yaitu 6,634 4,76 yang berarti ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial Penanaman Modal Dalam Negeri dengan nilai t- hitung t-tabel yaitu 3,581 1,943 untuk Penanaman Modal Asing nilai t-hitung t-tabel yaitu 0,996 1,943 hal ini menunjukkan bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk PMA itdak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi karena hasil keuntungan yang diperoleh investor Asing dalam menanamkan modalnya ke Indonesia sebagian besar akan teralokasikan ke negara dimana investor itu berasal atau untuk menanamkan modal ke negara lain selain Indonesia sehingga besar kecilnya penanaman modal di Indonesia khususnya Jawa Timur tidak mampu untuk menjadi patokan untuk melihat tingkat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan inflasi tidak berpengaruh nyata karena tingkat inflasi yang selalu berubah setiap waktu sehingga tidak mampu menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. f. Puspitasari 1997 : 63 dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing Di Jawa Timur” dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian secara simultan diperoleh hasil F-hitung F-tabel yaitu 6,016 3,89 yang berarti bahwa ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Secara parsial untuk total ekspor nilai t-hitung t-tabel yaitu 3.279 2,179. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh nyata antara variabel total ekspor dengan Penanaman Modal Asing. Untuk UMR nilai t-hitung t-tabel yaitu -3,212 , 2,179, untuk GNP negara investasi Asing nilai t-hitung t-tabel yaitu sebesar 3,328 2,179. Hal ini menunjukkan bahwa total ekspor berpengaruh secara nyata terhadap Penanaman Modal Asing, sedangkan untuk variabel UMR tidak berpengaruh nyata terhadap Penanaman Modal Asing dikarenakan bahwa dengan tingkat UMR yang kecil seperti sekarang ditakutkan memicu demontrasi buruh sehingga tidak menarik Penanaman Modal Asing. g. Sarwedi 2002 : 18 yang berjudul “Investasi Asing Langsung Di Indonesia Dan Faktor Yang Mempengaruhinya” yang menyatakan bahwa sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang cukup besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara- negara maju, baik dikawasan regional maupun kawasan global. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah satunya adalah Penanaman Modal Asing Langsung 9foreig direct invesment = FDI. h. Hermiendito Kaaro 2003 : 5-34 dengan judul “Keputusan Pendanaan Dan Keputusan Investasi Berbaris Peluang Investasi Dan Kendala Keuangan : Pembuktian Empiris Dalam Kondisi Normal dan Kondisi Krisis” yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan mencakup penentuan sumber dana eksternal dan internal. Sumber pendanaan dana eksternal dapat diperoleh dari utang dan ekuitas baru, sedangkan sumber internal terutama diperoleh dari laba ditahan. Penentuan laba ditahan terkait dengan kebijakan deviden, sehingga keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden menjadi saling terkait. Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu dan perbedaan dengan penelitian ini berjudul “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Investasi di Jawa Timur” hanyalah berbeda tempat dan waktu penelitian. Dan penelitian yang sedang diteliti sekarang menggunakan Variabel Terikat Tingkat Investasi Swasta PMA dan PMDN dan variabel bebas yaitu Produk Domestik Regional Bruto PDRB, tingkat Suku Bunga, Inflasi dan total ekspor. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Investasi