Analisis Secara Parsial Individu

= 938 , 5 652 , 496 = 83,628 5. Pengujian Gambar 7. Kurva Uji Hipotesis Secara Simultan Keseluruhan Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 3 Kesimpulan : Karena F hitung = 83,628 dari F tabel = 3,48 pada tingkat  = 5 maka H ditolak dan H 1 hipotesis alternatif diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Produk Domestik Reg. Bruto, Tingkat Inflasi, Tingkat suku bunga kredit, total ekspor secara bersama-sama berpengaruh terhadap investasi di Jawa Timur.

4.3.3.2. Analisis Secara Parsial Individu

Untuk mengetahui atau mengkaji pengaruh variabel bebas secara sendiri parsial terhadap variabel terikat maka digunakan uji t. Berdasarkan uji t sesuai dengan hasil perhitungan SPSS Statistica Program for Social Science dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11. Parameter Regresi Linier Berganda Model Koefisien Regresi Std Error t hitung t tabel r 2 Produk Domestik Reg. Bruto X 1 0,144 0,058 2,484 2,228 0,634 Tingkat Inflasi X 2 0,531 0,348 1,527 2,228 0,212 Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 0,731 0,416 1,758 2,228 0,386 Total Ekspor X 4 0,550 0,218 2,521 2,228 0,776 Variabel Terikat : Investasi Konstanta : 2,716 Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 4 Untuk mengetahui pengaruh secara parsialindividu dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Uji parsial antara variabel PDRB X 1 terhadap investasi di Jawa Timur Y langkah-langkah pengujiannya : a. H =  1 = 0 tidak ada pengaruh H 1   1  0 ada pengaruh b.  = 5 dengan df n-k = 15 - 5 = 10 t tabel = 2,228 c. t hitung = 1 c Se   = 058 , 144 , = 2,484 d. Pengujian : Gambar 8. Kriteria Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Variabel PDRB Terhadap Varaibel Investasi di Jawa Timur Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 4 Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2,484 t tabel sebesar 2,228 maka H ditolak dan H 1 diterima pada level signifikan 5. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel PDRB berpengaruh terhadap investasi di Jawa Timur Y. Hal ini dikarenakan apabila PDRB mengalami kenaikan akan memberikan rangsangan kepada investor untuk menanamkan modalnya khususnya di Jawa Timur. Nilai koefisien determinasi parsial r 2 untuk Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,634 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel Produk Domestik Regional Bruto sebesar 63,4 sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain diluar model. 2. Uji parsial antara variabel tingkat inflasi X 2 terhadap investasi di Jawa Timur Y langkah-langkah pengujiannya : a. H =  2 = 0 tidak ada pengaruh H 1   2  0 ada pengaruh b.  = 5 dengan df n-k = 15 - 5 = 10 t tabel = 2,228 c. t hitung = 1 c Se   = 348 , 531 , = 1,527 d. Pengujian : Gambar 9. Kriteria Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Variabel Tingkat Inflasi Terhadap Variabel Investasi di Jawa Timur. Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 4 Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 1,527 t tabel sebesar 2,228 maka H diterima dan H 1 ditolak pada level signifikan 5. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel tingkat inflasi tidak berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur Y. Hal ini dikarenakan jika terjadi inflasi daya beli masyarakat yang seharusnya menurun tetapi tidak menurun sehingga tingkat investasi akan tetap mengalami kenaikan. Nilai koefisien determinasi parsial r 2 untuk tingkat inflasi sebesar 0,212 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel tingkat inflasi sebesar 21,2 sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain diluar model. 3. Uji parsial antara variabel tingkat suku bunga X 3 terhadap investasi di Jawa Timur Y langkah-langkah pengujiannya : a. H =  3 = 0 tidak ada pengaruh H 1   3  0 ada pengaruh b.  = 5 dengan df n-k = 15 - 5 = 10 t tabel = 2,228 c. t hitung = 1 c Se   = 416 , 731 , = 1,758 d. Pengujian : Gambar 10. Kriteria Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Variabel Investasi di Jawa Timur Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 4 Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 1,758 t tabel sebesar 2,228 maka H diterima dan H 1 ditolak pada level signifikan 5. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel tingkat suku bunga kredit tidak berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur Y. Hal ini disebabkan walaupun tingkat suku bunga kredit naik ataupun turun tidak mempengaruhi kemampuan untuk berinvestasi khususnya di Jawa Timur karena dana yang mereka gunakan untuk investasi merupakan modal sendiri bukan pinjaman dari bank begitu juga investor asing mereka menggunakan dana untuk investasi dari bank dunia atau dari kekayaannya sendiri. Nilai koefisien determinasi parsial r 2 untuk tingkat suku bunga kredit sebesar 0,386 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel tingkat suku bunga kredit sebesar 38,6 sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain diluar model. 4. Uji parsial antara variabel total ekspor X 4 terhadap investasi di Jawa Timur Y langkah-langkah pengujiannya : a. H =  1 = 0 tidak ada pengaruh H 1   1  0 ada pengaruh b.  = 5 dengan df n-k = 15 - 5 = 10 t tabel = 2,228 c. t hitung = 1 c Se   = 218 , 550 , = 2,521 d. Pengujian : Gambar 11. Kriteria Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Variabel Total Ekspor Terhadap Variabel Investasi di Jawa Timur Sumber : Lampiran 2 dan lampiran 3 Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2,577 t tabel sebesar 2,228 maka H ditolak dan H 1 diterima pada level signifikan 5. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel total ekspor berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur Y. Hal ini disebabkan jika ekspor mengalami kenaikan secara tidak langsung akan meningkatkan devisi suatu negara. Kondisi demikian akan mendorong beberapa investor untuk berinvestasi dalam menanamkan modalnya khususnya di Jawa Timur. Nilai koefisien determinasi parsial r 2 untuk variabel total ekspor sebesar 0,776 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel total ekspor sebesar 77,6 sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain diluar modal. Berdasarkan koefisien determinasi parsial r 2 untuk variabel total ekspor mempunyai pengaruh yang paling dominan diantara variabel produk domestik regional bruto, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dalam penelitian dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,776 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dijelaskan oleh variabel total ekspor sebesar 77,6 sedangkan nilai koefisien determinasi parsial r 2 produk domestik regional bruto sebesar 0,634 hal ini menunjukkan bahwa variabel investasi di Jawa Timur mampu dipengauhi oleh variabel produk domestik regional bruto sebesar 63,4.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN