b. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor dan bangunan lain.
c. Pertambahan dalam nilai stok-stok barang perusahaan, berupa bahan mentah, barang yang belum selesai diproses dan barang
jadi kalau stok barang dalam perusahaan-perusahaan berkurang, maka itu merupakan investasi negatif.
Menurut Dornbusch dan Fisher 1986 : 236 investasi adalah pengeluaran yang disediakan untuk meningkatkan atau
mempertahankan barang-barang modal. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang Halim, 2003 : 02.
Menurut Raharja dan Manurung 2004 : 50 keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi
meningkatkan kemampuan menambah atau menciptakan nilai hidup penghasilan dan atau kekayaan dimasa mendatang.
Menurut Noprin 1987 : 134 investasi perubahan capital stock maka teori tentang investasi haruslah dimulai dengan konsep
jumlah stock kapital yang diinginkan desined capital stock.
2.2.1.1. Teori Investasi
Investasi memegang peranan yang teramat penting didalam menentukan, maju, mundurnya perekonomian. Karena investasi
merupakan cermin produksi, sehingga tanpa adanya investasi yang memadai, maka produksi akan seret Rosyidi 1989 : 174.
Menurut Suparmoko 1992 : 84 terdapat dua teori investasi, yaitu :
1. Teori Klasik Teori klasik tentang investasi didasarkan atas teori
produktivitas batas marginal productivity dari faktor produksi modal. Pegangan teori produktivitas batas, maka misal
investasi oleh para ahli ekonomi klasik dipecahkan atas dasar prinsip maksimalisasi laba dari perusahaan industri.
2. Teori Keynes Masalah investasi oleh Keynes didasarkan atas konsep
MEI Marginal Efficiency of Investment dimana investasi akan dijalankan apabila Marginal Efficiency of Investment
lebih tinggi dari tingkat bunga : marginal efficiency of investment digambarkan sebagai garis menurun yang
menyatakan jumlah investasi yang akan dilaksanakan pada setiap bunga.
Menurunnya garis marginal efficiency of investment ini antar alain disebabkan oleh 2 hal yaitu :
a. Bahwa semakin banyak jumlah investasi yang terlaksana dalam masyarakat, maka semakin rendah effisiensi marginal.
b. Semakin banyak investasi dilakukan, maka biaya dari barang modal menjadi tinggi. Penjelasan tentang konsep Marginal
Efficiency of Investment dapat dilihat pada gambar 1. Suku Bunga
MEC i
1
i
2
I
1
I
2
Jumlah Investasi Sumber : Suparmoko, M., 1992, Ekonomi Makro, BPFE UGM,
Yogyakarta, hal. 84.
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa suku bunga yang tinggi i
1
tidak terlalu menarik minat investor sehingga hanya akan menciptakan tingkat investasi yang rendah I
1
, sedangkan pada suku bunga yang rendah i
2
malah akan menarik minat para investor sehingga akan meningkatkan investasi I
2
.
2.2.1.2. Macam Investasi
Menurut Rosyidi 1984 : 170-172 investasi terbagi menjadi delapan jenis yang dikelompokkan berisi dua. Yang perlu
diperhatikan sebelum membicarakan hal ini lebih dalam adalah bahwa suatu produk barang investasi mungkin sekali memiliki
atau menempati lebih dari satu jenis diantara jenis-jenis investasi dibawah ini. Namun demikian, perangkapan seperti ini tidak
mungkin terjadi didalam sesuatu kelompok pembagian tertentu. Perangkapan seperti ini hanya dapat terjadi pada lebih dari satu
pengelompokan. Jenis-jenis investasi tersebut : 1. Autonomous Investment dan Induced Investment. Autonomous
investment investasi otonoin adalah investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi pendapatan, tetapi dapat berubah
oleh adanya perubahan-perubahan faktor-faktor diluar pendapatan. Induced investment investasi terimbas adalah
investasi yang bersebelahan dengan autonomous investment. Induced investaris sangat dipengaruhi oleh pendapat.
2. Public Investment dan Private Investment Public Investment adalah investasi atau penanaman modal
yang dilakukan oleh pemerintah. Pertimbangan yang diarahkan untuk melayani atau menciptakan kesejahteraan rakyat banyak.
Private Investment adalah investasi yang dilaksanakan oleh
swasta. Pertimbangan yang dipakai dalam Private Investment adalah pertimbangan untuk mencari keuntungan.
3. Domestic Investment dan Foreign Investment Domestic artinya adalah dalam negeri, sedangkan foreign
adalah luar negeri. Jadi Domestik Investment adalah Investasi dalam negeri, dan Foreign investment adalah investasi luar
negeri. 4. Gross Investment dan Net Investment
Gross Investment inventasi bruto adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang dilaksanakan pada suatu
ketika. 5. Net Investment inventasi netto adalah selisih antar investasi
bruto dengan penyusutan. Berdasarkan jenis-jenis investasi diatas, maka dapat
diketahui bahwa yang dimaksud dengan penanaman Modal Asing PMA ini resiko dari kegagalan investasi ditanggung oleh
investor luar negeri tersebut penanaman modal dalam negeri. Merupakan investasi yang dilakukan oleh investor dalam negeri
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN ini lebih banyak dilakukan oleh pemerintah dengan motivasi untuk kesejahteraan
rakyat.
2.2.1.3. Pengeluaran Investasi