2. PT. Gudang Garam Tbk
Collaterizable Asset tahun 2005 sebesar 0,33, tahun 2006 turun menjadi 0,32, dan tahun 2007 turun lagi menjadi 0,27.
4.2.4. Kebijakan Deviden Y
Rumus : DPR = barSaham
LabaPerLem am
rLembarSah DividendPe
..........Masqudi dan Ambon, 2004:9 Tabel 4.4 : Kebijakan Dividen Perusahaan Keluarga yang Go Publik di BEI
Tahun 2004 – 2006 No
Perusahaan Kebijakan Deviden Y
2004 2005
2006 1 PT. Bakrie Brothers Tbk.
0,39 1,13
1,33 2 PT. Gudang Garam Tbk.
0,51 0,95
0,33
Sumber : Lampiran 1 diolah
1. PT. Bakrie Brothers Tbk.
Kebijakan Deviden tahun 2005 sebesar 0,39, tahun 2006 naik menjadi
1,13, dan tahun 2007 naik lagi menjadi 1,33. 2.
PT. Gudang Garam Tbk
Kebijakan Deviden tahun 2005 sebesar 0,51, tahun 2006 naik menjadi
0,95, dan tahun 2007 turun menjadi 0,33.
4.3. Uji Outlier dan Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak Sumarsono, 2004: 40. Dalam penelitian ini uji
normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :
55
Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas No. Variabel
Penelitian Kolmogorov Smirnov
Tingkat Signifikan
1. 2.
3. 4.
Insider Ownership X
1
Free Cash Flow X
2
Collatrizable Asset X
3
Kebijakan Deviden Y 0,782
0,498 0,607
0,575 0,573
0,965 0,855
0,895
Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa distribusi data pada
variabel Insider Ownership X
1
, Free Cash Flow X
2
, Collatrizable Asset X
3
dan Kebijakan Deviden Y telah mengikuti distribusi normal, karena tingkat signifikan yang dihasilkan ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,05 sig
5. Ketidaknormalan data dapat diatasi, salah satunya adalah dengan
menghilangkan nilai outlier dari data Wahana Komputer, 2005 : 54. Uji Multivariate Outlier dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis
Distance MD pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievakuasi dengan menggunakan
χ
2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai jarak Mahalanobis lebih besar dari
nilai chi-square pada tingkat signifikasi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai x
2
0,001 dengan indikator 4 adalah 18,4668. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai kurang dari x
2
tabel yaitu 3,974 sesuai hasil evaluasi yang tertera pada tabel sebagai berikut :
56
Tabel 4.6 : Hasil Uji Outlier
Residuals Statistics
a
.3925 1.4405
.7733 .40057
6 -.951
1.665 .000
1.000 6
.129 .192
.160 .026
6 .4288
1.7378 .9034
.45392 6
-.11048 .18930
.00000 .12556
6 -.556
.954 .000
.632 6
-1.197 1.253
-.175 1.020
6 -.64465
.32678 -.13006
.37195 6
-1.590 1.909
-.142 1.287
6 1.270
3.843 2.500
1.046 6
.009 2.278
.614 .855
6 .254
.769 .500
.209 6
Predicted Value Std. Predicted Value
Standard Error of Predicted Value
Adjusted Predicted Value Residual
Std. Residual Stud. Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance Cooks Distance
Centered Leverage Value Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation N
Dependent Variable: Kebijakan Deviden a.
Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan data outlier tidak terjadi pada
variabel Insider Ownership X
1
, Free Cash Flow X
2
, Collatrizable Asset X
3
dan Kebijakan Deviden Y, karena dari tabel hasil uji Outlier Multivariate, nilai Mahalanobis Distance [MD] maximum adalah 3,974 Berarti Tidak terdapat
outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 3,974 18,4668.
4.4. Uji Asumsi Klasik