BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan antara lain : 1.
Achmad Maqsudi dan Rini Muliani Ambon 2004 Judul :
“Pengaruh Agency Cost Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan-Perusahaan Go Public Di PT.Bursa Efek Jakarta”
Permasalahan : a.
Apakah variabel agency cost yang meliputi insider ownership, dispersion of ownership, free cash flow dan collaterizable asset secara simultan dan
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dividend pay-out ratio pada perusahaan-perusahaan go public Di PT.Bursa Efek Jakarta.
b. Manakah diantara variabel-variabel agency cost yang berpengaruh
dominan terhadap dividend pay-out ratio pada perusahaan-perusahaan go public Di PT.Bursa Efek Jakarta.
Hipotesis : a.
Diduga variabel agency cost yang meliputi insider ownership, dispersion of ownership, free cash flow dan collaterizable asset secara simultan dan
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dividend pay-out ratio. b.
Diduga diantara keempat variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap dividend pay-out ratio.
Kesimpulan : •
Secara parsial, varaibel-variabel agency cost tidak signifikan mempengaruhi dividend pay-out ratio. Dengan kata lain, besar kecilnya
DPR tidak secara nyata dipengaruhi oleh variabel-variabel agency cost secara parsial. Ini menunjukkan bahwa masalah keagenan di Indonesia
tidak bisa diselesaikan melalui mekanisme pembayaran dividen. •
Secara simultan, variabel-variabel agency cost mempunyai pengaruh 21,6 signifikan terhadap DPR. Ini menunjukkan 21,6 perubahan
dividend pay-out ratio mampu dijelaskan oleh variabel agency cost secara simultan, sedangkan sisanya sebesar 78,4 dijelaskan oleh faktor-faktor
lain di luar model analisis. •
Insider ownership mempunyai pengaruh dominan terhadap DPR. Ini menunjukkan bahwa pemegang saham yang terlibat mengelola perusahaan
memberikan konstribusi yang relatif besar terhadap DPR. 2.
Holydia Lestari 2004 Judul :
“Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Risiko dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Set Kesempatan Investasi”
Permasalahan : a.
Apakah kebijakan utang perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi berhubungan negatif dengan set kesempatan investasi?
b. Apakah kebijakan dividen perusahaan yang tingkat pertumbuhan tinggi
berhubungan negatif dengan set kesempatan investasi?
c. Apakah risiko berhubungan negatif dengan set kesempatan investasi?
d. Apakah profitabilitas perusahaan berhubungan positif dengan set
kesempatan investasi? Hipotesis :
H1 : Hubungan kebijakan utang dan set kesempatan investasi adalah negatif. H2 : Hubungan kebijakan dividen dengan set kesempatan investasi adalah
negatif. H3 : Hubungan antara risiko sistematik dengan set kesempatan investasi.
H4 : Hubungan antara profitabilitas dan set kesempatan investasi adalah positif.
Kesimpulan : Hubungan set kesempatan investasi dan kebijakan utang negatif, yang berarti
perusahaan yang bertumbuh lebih cenderung untuk memiliki debt to equity ratio yang lebih kecil., hal ini sehubungan dengan upaya memperkecil
masalah underinvestment. Assets subtitusion dan riskier debt atau tingkat utang yang mempertinggi risiko perusahaan diklaim bangkrut oleh
debtholders Myers, 1977. Hubungan set kesempatan investasi dengan kebijakan dividen dalam hal ini diproksikan dengan dividend yields negatif,
yang berarti perusahaan yang bertumbuh cenderung untuk membayar dividen lebih kecil, karena laba akan diinvestasikan kembali untuk meningkatkan
pertumbuhan perusahaan Gul, 1999. Hal ini tidak berlaku untuk dividend pay-out ratio, yang dalam penelitian ini hubungannya dengan set kesempatan
investasi tidak signifikan, diduga telah terjadi salah pengklasifikasian Sami, dkk. 1999 dalam Fajrianti, 2000.
Hubungan set kesempatan investasi tidak signifikan walaupun memiliki tanda yang sama dengan prediksi. Hal ini diduga varaibel risiko secara relatif sangat
tergantung pada variabel lain dalam model Booth, 1981; Conine, 1983 dalam AlNajjar dan Belkaoui, 1999. Terdapat hubungan positif antara set
kesempatan investasi dengan profitabilitas, yang mendukung teori sinyal yaitu profitabilitas perusahaan merupakan sinyal pertumbuhan perusahaan di masa
datang.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Perusahaan Keluarga