Kelembapan udara UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
4. Keadaan awan
Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Partikel air tersebut dapat berupa tetes air cair atau kristal es. Adanya tetes partikel air adalah berasal dari kondensasi uap air pada inti kondensasi yang ada dalam udara. Kondensasi atau pengembunan adalah saling-gabung partikel uap air pada partikel debu yang disebut inti kondensasi, sehingga menghasilkan tetes air. Kondensasi tidak akan terjadi pada udara bersih, sebaliknya akan terjadi jika di udara terdapat inti kondensasi. Inti kondensasi dapat berupa debu, asap, garam laut NaCl, atau benda mikrospik yang memiliki sifat mampu menyerap hidroskopik. Garam laut yang sangat kecil itu dapat masuk ke udara yang mulanya berasal dari deburan ombak di pantai. Air laut yang mengandung garam melepaskan butiran garam yang ukurannya sangat kecil ke udara melalui ombak, lalu tersapu oleh angin dan melayang-layanglah di udara. 184 Peristiwa kondensasi tidak cukup dengan adanya inti kondensasi, tetapi harus terpenuhi persyaratan lainnya yaitu kelembaban udara yang memadai. Jika kedua pernyaratan tadi terpenuhi maka terjadilah pengembunan menjadi partikel air atau es. Partikel air yang sangat kecil berukuran 5 – 10 milimikron m. Untuk dapat sebagai butiran hujan, jika butiran air tersebut bergabung satu sama lain hingga berukuran 1000 milimikron atau 1 mm. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut. Di dalam atmosfer, awan mempunyai bentuk bermacam-macam, tetapi dapat dibedakan atas tiga bentuk dasar yaitu bentuk berserat, lapisan, dan gumpalan. Bentuk berserat terdiri atas kristal-krital es, bentuk berlapis tumbuh dari awan yang horisontal, sedangkan bentuk bergumpal disebabkan oleh pertumbuhan vertikal yang sangat besar. Awan yang berserat dinamakan awan sirus, awan berlapis dinamakan awan stratus, sedangkan yang bergumpal disebut awan kumulus. Lebih jelasnya perhatikan gambar 5.8 berikut. Gambar 5.8 Bentuk dan bagian awan Sumber: www.e-dukasi.net Dilihat dari ketinggiannya, awan dapat dibedakan atas awan rendah, awan sedang, dan awan tinggi. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah iniParts
» Geografi Memahami Geografi 1 SMA MA Kelas 10 Bagja Waluya 2009
» Karl Ritter PENGERTIAN GEOGRAFI
» John Hanrath PENGERTIAN GEOGRAFI
» James E. Preston PENGERTIAN GEOGRAFI
» R. Bintarto PENGERTIAN GEOGRAFI
» Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran
» Konsep morfologi Konsep aglomerasi
» Konsep nilai kegunaan KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
» Konsep interaksi dan interdependensi
» Konsep differensiasi area struktur keruangan atau distribusi
» Pendekatan spasial keruangan Pendekatan ekologi lingkungan
» Pendekatan kewilayahan regional PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
» PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI Geografi Memahami Geografi 1 SMA MA Kelas 10 Bagja Waluya 2009
» Aspek fisik dan aspek sosial
» Ruang lingkup geografi ASPEK GEOGRAFI
» Objek material Objek studi geografi
» Objek formal Objek studi geografi
» Geografi fisik Geografi manusia
» Geografi teknik Struktur geografi
» PROSES TERJADINYA BUMI Geografi Memahami Geografi 1 SMA MA Kelas 10 Bagja Waluya 2009
» PANGEA DAN GONDWANA Geografi Memahami Geografi 1 SMA MA Kelas 10 Bagja Waluya 2009
» Inti luar Outer core Inti dalam Inner core
» Teori kontraksi Contraction theory
» Teori dua benua Laurasia-Gondwana theory Teori pengapungan benua Continental drift theory
» Teori konveksi Convection theory
» Konvergensi Teori lempeng tektonik Plate Tectonic theory
» Divergensi Sesar mendatar Teori lempeng tektonik Plate Tectonic theory
» Teori nebula Kant dan Laplace Teori planetesimal Moulton dan Chamberlain
» Teori pasang surut Jeans dan Jeffreys Teori bintang kembar Lyttleton
» Matahari The Sun sebagai pusat tata surya
» Planet-planet The planets Struktur tata surya
» Asteroid Struktur tata surya
» Meteor dan meteorit Struktur tata surya
» Bulan The moon Struktur tata surya
» Teori ledakan besar The big bang theory
» Teori mengembang dan memampat The oscillating theory
» Galaksi spiral Spiral galaxy
» Galaksi elips Elliptical galaxy
» Galaksi Bima Sakti The Milky Ways Galaxy
» Nebula Rasi bintang JAGAT RAYA
» Daur batuan Struktur lapisan kulit bumi
» Klasifikasi batuan Struktur lapisan kulit bumi
» Mineral Struktur lapisan kulit bumi
» Bentuk muka bumi akibat tenaga endogen
» Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
» Iklim Faktor-faktor pembentuk tanah
» Organisme vegetasi, jasad renik
» Waktu Faktor-faktor pembentuk tanah
» Konsep pedon dan profil tanah
» Warna tanah Struktur dan tekstur tanah
» Sistem klasifikasi tanah DINAMIKA PERUBAHAN PEDOSFER
» Tanah gambut atau tanah organik Aluvial
» Regosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Litosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Latosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Grumosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Podsolik merah kuning Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Podsol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Andosol Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Mediteran merah – kuning Jenis-jenis tanah di Indonesia
» Penyebab kerusakan tanah Penyebab terjadinya kerusakan tanah dan dampaknya
» Dampak kerusakan tanah terhadap kehidupan
» Metode vegetatif Metode mekanik atau teknik
» STRUKTUR LAPISAN ATMOSFER DAN PEMANFAATANNYA
» Tekanan udara UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Kelembapan udara UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Keadaan awan UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
» Karakteristik hujan Curah hujan
» Iklim matahari KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim Koppen KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim Schmidt – Fergusson KLASIFIKASI IKLIM
» Iklim F. Junghuhn KLASIFIKASI IKLIM
» Taiga JENIS-JENIS VEGETASI ALAM MENURUT IKLIM
» Faktor penyebab perubahan iklim global
» Sungai Klasifikasi perairan darat
» Danau Klasifikasi perairan darat
» Rawa Klasifikasi perairan darat
» Kejadian dan potensi air permukaan dan air tanah
» Banjir dan upaya mengurangi resikonya
» Proses terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
» Berdasarkan proses terjadinya Klasifikasi laut
» Berdasarkan wilayah kekuasaan Klasifikasi laut
» Gelombang laut Gerakan air laut
» Bentuk-bentuk morfologi dasar laut Pasang naik dan pasang surut
» Salinitas air laut Kualitas air laut
» Suhu atau temperatur air laut
Show more