Iklim Schmidt – Fergusson KLASIFIKASI IKLIM

202 Q 14,3 Tipe iklim A 14,3 Q 33,3 Tipe iklim B 33,3 Q 60 Tipe iklim C 60 Q 100 Tipe iklim D 100 Q 167 Tipe iklim E 167 Q 300 Tipe iklim f 300 Q 700 Tipe iklim G 700 Q Tipe iklim H 1 160 150 130 70 60 40 40 50 60 100 120 150 2 170 180 120 60 75 30 20 40 50 60 130 140 3 170 170 120 80 70 30 25 45 50 70 110 130 Dari hasil analisisnya, S-F membagi tipe iklim menjadi delapan tipe iklim dengan lambang huruf dari A sampai dengan H. Pembagian tersebut menggunakan batas tipe iklim dari hasil perhitungan Q. Nilai Q dan tipe iklimnya adalah seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.5 Tipe iklim Schmidt-Ferguson Contoh perhitungan Perhatikanlah data iklim berikut ini Dari data tersebut, tercatat bulan kering 60 mm atau fd berjumlah 11 dan bulan basah 100 mm atau fw berjumlah 15, sedangkan untuk jumlah tahun datanya adalah 3. Selanjutnya hitunglah oleh Kamu dengan menggunakan rumus S-F di atas Setelah diketahui hasilnya lihat pada tabel nilai Q, maka akan diketahui jenis iklimnya. Nilai Q Tipe iklim Tahun Curah Hujan per Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov D e s 203 Gambar 5.23 Bagan rata-rata bulan basah dan bulan kering Sumber: www.e-dukasi.net

4. Iklim F. Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai berikut. a. Daerah panas atau tropis Tinggi tempat : 0 - 600 m di atas permukaan laut. Suhu : 26,3 o C – 22 o C. Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. b. Daerah sedang Tinggi tempat : 600 m - 1500 m di atas permukaan laut. Suhu : 22 o C - 17,1 o C. Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. c. Daerah sejuk Tinggi tempat : 1500 - 2500 m di atas permukaan laut. Suhu : 17,1 o C - 11,1 o C. Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. tak ada tanaman budaya kopi, teh, kina, sayuran tembakau, kopi, coklat padi, tebu daerah dingin daerah sejuk daerah sedang daerah panas 2500 m 1500 m 600 m 204 d. Daerah dingin Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas permukaan laut. Suhu : 11,1 o C - 6,2 o C. Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.

D. POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA

Pola umum curah hujan di Kepulauan Indonesia dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Pantai barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai timur. 2. Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari barat ke timur. Pulau-pulau ini hanya diselingi oleh selat-selat yang sempit, sehingga untuk kepulauan ini secara keseluruhan tampak seolah-olah satu pulau, sehingga berlaku juga dalil bahwa di sebelah timur, curah hujan lebih kecil kalau dibandingkan dengan sebelah barat. Sebelah barat dari jejeran pulau ini adalah pantai barat Jawa Barat. 3. Selain bertambah jumlahnya dari timur ke barat, hujan juga bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600 - 900 m. 4. Di daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada musim panca- roba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT. 6. Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari barat ke timur. Pantai barat Pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak bulan November. Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke timur, pada bulan Desember, sedangkan Jawa utara, Bali, NTB, NTT pada bulan Januari- Februari, yang letaknya lebih ke timur lagi. 7. Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyai musim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain Kepulauan Indonesia ada pada musim kering. Batas wilayah hujan Indonesia Timur kira-kira terdapat pada 120 o BT. Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi yaitu lebih dari 2000 mm tahun. Akan tetapi, seperti telah disebutkan di muka bahwa antara tempat yang satu dengan tempat yang lain curah hujannya tidak sama. Daerah yang paling besar curah hujannya adalah daerah Baturaden di lereng Gunung Slamet, dengan curah hujan sekitar 7069 mmtahun. Sebaliknya kota Palu di Sulawesi Tengah, merupakan daerah paling kering, dengan curah hujan sekitar 547 mmtahun.