Daur batuan Struktur lapisan kulit bumi

106 Karena pengaruh atmosfer, maka batuan beku di permukaan bumi itu akan rusak, hancur, dan kemudian terbawa oleh aliran air, hembusan angin, atau gletser. Tidak jarang pula pada waktu hujan lebat, batuan yang hancur itu meluncur pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan yang telah diangkut itu akan diendapkan di tempat baru. Akibatnya terbentuklah batuan endapan yang tertimbun di dataran rendah, sungai, danau, atau di laut. Mungkin saja pada suatu masa, batuan beku dan batuan endapan mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma sebagai akibat tenaga endogen. Karena persinggungan dengan magma itu, maka batuan sedimen dan batuan beku dapat berubah bentuknya dan lazim dinamakan batuan malihan metamorf. Batuan malihan dapat juga terbentuk akibat tekanan yang berlaku pada batuan sedimen.

b. Klasifikasi batuan

Materi bumi terdiri atas benda padat, cair, dan gas. Pembahasan utama pada unsur materi bumi adalah terletak pada batuan sebagai unsur penyusun terbesar dari bumi. Secara umum komposisi batuan di permukaan bumi didasarkan atas jenis batuannya. Adapun jenis batuan yang mendominasi permukaan bumi, adalah batuan sedimen yang menutupi hampir 66 permukaan bumi, sedangkan 34 berupa batuan ekstursi 8, batuan intrusi 9, dan batuan metamorf 17. Tabel 4.1 Persentase batuan di permukaan Bumi Sumber: Munir, 1996 Dari tabel 4.1, tampak bahwa batuan sedimen banyak dijumpai di daratan Eropa. Hal ini dapat dipahami karena hampir semua daratan Eropa, terutama bagian daratan Timur jarang dijumpai adanya gunungapi, sehingga batuan ekstrusi dan intrusi jarang dijumpai. Dengan kata lain, batuan sedimen banyak dijumpai pada daerah-daerah yang sudah berumur tua. Bahan yang dijumpai adalah bahan yang sudah mengalami pelapukan lebih lanjut. Sedangkan batuan Benua Batuan Kristal Sedimen Ekstrusi Metamorf Intrusi Asia 9 12 5 74 Afrika 4 16 22 58 Amerika Utara 11 6 31 52 Amerika Selatan 11 2 25 62 Eropa 3 7 3 87 Australia 8 11 11 70 107 ekstrusi dan instrusi banyak dijumpai di daratan Asia, sebab kawasan Asia terutama Indonesia, Jepang, Filipina, dan Italia merupakan negara di daratan Asia yang berpotensi gunungapi. Batuan ekstursi dan intrusi akan dijumpai hanya pada kawasan-kawasan yang ada aktivitas vulkaniknya dan masih aktif. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 1 Batuan beku Igneous rock Batuan beku atau Igneous Rock berasal dari bahasa latin Inis yang artinya api fire. Batuan beku adalah batuan hasil pembentukan cairan magma, baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, sehingga tekstur yang terbentuk sangat tergantung pada kondisi pembekuannya. Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan, makin lama makin dingin dan akhirnya membeku. Batuan beku yang tidak mencapai permukaan bumi disebut batuan beku dalam atau batuan intrusi atau batuan plutonis. Proses pembekuan batuan plutonis berlangsung lambat, sehingga menghasilkan bentuk kristal-krital besar yang sering disebut pula tekstur phaneritis. Sementara itu, ada pula pembentukan batuan setelah mencapai permukaan bumi, yang disebut batuan beku luar batuan ekstrusi atau batuan vulkanis. Batuan ini cepat sekali membeku, sehingga jenis kristalnya besar, bersifat halus, dan sulit dilihat dengan mata. Batuan dengan mineral halus disebut tekstur aphanitis. Dengan demikian, batuan beku dibedakan atas: a batuan beku dalam atau plutonik; b batuan beku korok atau porfirik; c batuan beku luar lelehan atau epusif. Batuan plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi 15 - 50 km. Karena letak pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka pendinginan batuannya pun berjalan sangat lambat. Akibatnya, bentuk batuan yang dihasilkannya besar-besar dan memiliki kristal-kristal sempurna dengan bentuk tekstur holokristalin semua komposisi disusun oleh kristal sempurna. Ciri-ciri batuan plutonik pada umumnya secara mudah dapat dilihat dari ukuran butirnya, beberapa sifat atau ciri-ciri batuan plutonik adalah sebagai berikut. a Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi. b Jarang memperlihatkan struktur visikular mengandung lubang-lubang benda gas. c Batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya.