Komet Struktur tata surya

77 Gambar 3.17 Komet kohoutek Sumber: www.nichtsbesonderes.de 2 Komet berekor pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya, ketika mendekati matahari komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tak berekor. Contohnya Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali. Gambar 3.18 Komet encke Sumber: www.astrostudio.at Pada tahun 1705, Edmond Halley memperkirakan bahwa komet terlihat pada tahun 1531, 1607, dan 1682 dan kembali lagi tahun 1758. Karena hal tersebut maka salah satu dari sekian banyak komet diberikan nama komet Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley adalah antara setiap 76-79 tahun sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada tahun 1986 yang lalu. Inti atau pusat dari Komet Halley di perkirakan kurang lebih 1.024 km. Inti dari Halley sangat gelap. Diperkirakan Komet Halley akan nampak lagi 78 tahun 2061. Selain komet Halley terdapat berbagai macam nama komet lainnya yang di antaranya, komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp. Sekitar 251 juta tahun yang telah lalu, terjadi kepunahan sangat besar disebabkan komet yang menabrak bumi. Kesimpulan itu diperoleh dari atom yang terjebak di dalam kerangka molekul karbon. Tetapi belum diketahui di mana letak tempat tabrakan komet dengan bumi tersebut. Pada saat kejadian bumi masih berupa satu benua raksasa Pangea. Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi jalur komet atau asteroid yang menabrak bumi. Di dalam lapisan batu yang ada pada saat itu terdapat molekul karbon rumit yang disebut fullerene berisi isotop helium dan argon yang terjebak di dalamnya. Fullerene berisi sedikitnya 60 atom karbon dalam struktur yang mirip bola sepak. Para peneliti memperkirakan komet tersebut berdiameter 6 hingga 12 km. Asteroid atau komet sebesar ini yang memusnahkan dinosaurus pada 67 juta tahun lalu. Para ilmuwan menentukan ukuran atas dasar dua faktor. Jika berukuran kurang dari 6 km, dampaknya tidak global. Tapi jika berukuran lebih besar dari 12 km, maka fullerene yang mengandung gas disebarkan ke seluruh dunia.

d. Asteroid

Asteroid atau planetoid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang bergerak mengelilingi matahari. Sebagian besar asteroid ditemukan antara orbit Mars dan Jupiter. Dalam orbit ini, terdapat lebih dari 1.150 asteroid yang memiliki diameter lebih dari 30 km. Dalam tata surya kita, diperkirakan terdapat 30.000 asteroid, dan 6.000 di antarnya telah diketahui dengan pasti orbitnya. Gambar 3.19 Komet encke Sumber: www.astrostudio.at Gambar 3.20 Asteroid Sumber: www.netrevalo.hu 79

e. Meteor dan meteorit

Meteor, adalah benda angkasa berupa pecahan batuan yang jatuh masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi akan terjadi gesekan dengan udara, sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang lebarnya sekitar 1.265 m. Gambar 3.22 Kawah Meteorit Arzona Sumber: www.astronomija.co.yu Berdasarkan jenis kandungan unsurnya, meteorit dibedakan menjadi dua kelompok meteorit, yaitu sebagai berikut. 1 Meteorit batu, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar terdiri atas kalsium dan magnesium. 2 Meteorit logam, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar terdiri atas ferum dan nikel.

f. Bulan The moon

Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan garis edar tertentu orbit. Oleh karena itu, bulan disebut sebagai satelit alam bumi satelit artinya pengikut. Diameternya ± 3.476 km atau sekitar tiga perempat diameter bumi, jarak rata-rata ke Gambar 3.21 Meteor Sumber: www.wingimp.org