Pensil Alat dan Bahan Seni Rupa Dua Dimensi

134 Kegiatan Pembelajaran 4 Gambar 61. Aneka Pensil Sumber: Koleksi AAK Suryahadi Gambar 62. Hasil Goresan Pensil Sumber: AAK Suryahadi 135 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 63. Goresan-goresan pensil cat air dan pensil warna biasa a Sumber: AAK Suryahadi Gambar 64. Goresan-goresan pensil cat air dan pensil warna biasa b Sumber: AAK Suryahadi 136 Kegiatan Pembelajaran 4 Pensil berwarna agak berbeda dengan kedua jenis pensil hitam sebelumnya, karena diproduksi tidak berdasar tingkatan kualitas tetapi berdasar jumlah warna. Seiring dengan perkembangan teknologi, pensil berwarna ada yang diproduksi sebagai kombinasi dengan cat air dan pastel. Dalam penggunaan pensil cat air, pada awalnya sama dengan penggunaan pensil pada umumnya, hanya untuk proses selanjutnya digunakan kuas cat air basah yang dikuaskan di atas goresan pensil dan goresan tersebut akan mencair sehingga warnanya memiliki karakter Perhatikan karya pensil warna dan pensil cat air berikut ini, kenali potensi dan karakter teknik cat air yang digunakannya sama dengan cat air namun masih terlihat bekas goresan pensilnya. Hal itu menjadi ciri khasnya yang tersendiri. Pensil ini sangat praktis digunakan untuk membuat karya out door karena tidak banyak memerlukan perlengkapan sebagaimana halnya melukis menggunakan bahan cat minyak. Gambar 65. Pemandangan sumber: Richard McDaniel 137 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 66. The Woodstock Office sumber: Richard McDaniel Kelemahan pensil berwarna biasa maupun pensil cat air adalah warna- warna yang dihasilkan tidak cemerlang seperti halnya warna yang dihasilkan pastel atau perwarna lainnya. Perhatikan gambar 97 dan 98, warna pensil cat air pada gambar pemandangan tersebut nampak lembut, goresannya pun tidak dapat ’garang’ sebagaimana halnya goresan cat minyak, akrilik dan pastel. Untuk melindungi agar awet, gambar yang telah dihasilkan perlu diberi pelapis fixatif. Pelapis ini ada dua jenis kemasan yaitu dalam bentuk spray dapat langsung disemprotkan dan yang dalam botol harus menggunakan kuas. 138 Kegiatan Pembelajaran 4

i. Pastel

Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster. Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya bahan plasternya sedikit, karena bahan ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya pigmen warna. Pigmen warna cerah disebabkan oleh tingginya konsentrasi extract pigmen yang dibuat dari dedaunan, bagian tertentu binatang tulang, lemak, dan bahan sintetis. Baik buruknya kualitas pastel maupun bahan pewarna lainnya sangat tergantung pada daya tahannya terhadap sinar. Artinya, warna tidak cepat berubah jika terkena sinar matahari langsung, tidak pecah, tidak berubah dalam jangka waktu panjang. Hal ini penting diperhatikan karena akan mempengaruhi pula kualitas karya. Selain berbentuk kapur tulis, pada saat ini pastel diproduksi dalam bentuk pensil, namun di Indonesia belum banyak beredar. Gambar 67. Pastel dan Hasil Goresannya Sumber : Koleksi AAK Suryahadi Derajat kekerasan pastel ditentukan oleh komposisi bahannya. Pastel yang keras dan tidak mudah patah disebabkan banyak mengandung bahan pengikat sedangkan pastel yang mudah patah mengandung sedikit pengikat. Pada saat ini ada dua jenis pastel dalam kemasan yang dapat dijumpai di pasaran yaitu pastel kapur dan pastel minyak. Pastel kapur sangat mudah 139 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A patah dan hasil goresannya pun mudah rontok. Oleh sebab itulah kertas yang digunakan untuk menggambar dan melukis dengan pastel yang dipilih memiliki tekstur kasar untuk menahan warna pastel sehingga tidak mudah rontok. Namur demikian keistimewaan dan kesan khas warna pastel kapur yaitu powdery. Sebaliknya pastel minyak lebih kuat daya lekatnya karena mengandung pengikat minyak. Oleh sebab itu goresannya pun berkesan seperti cat minyak. Di dalam penggunaannya, pastel dapat diterapkan dengan membuat garis atau arsiran dan dikombinasi blok tipis atau sebaliknya dengan blok yang tebal menutup permukaan kertas. Menggunakan pastel perlu didukung peralatan dan bahan lainnya seperti alat peruncing untuk mendapatkan ujung runcing ketika membuat garis atau bagian yang kecil. Peruncing pastek dapat menggunakan amril yang dilekatkan pada papan atau menggunakan peruncing pensil. Untuk pastel kapur dapat menggunakan karet penghapus yang lembut untuk memperbaiki kesalahan atau membuat efek lighting dalam menggambar benda-benda yang mengkilat. Sedang untuk pastel minyak, jika ada kesalahan dalam penerapan warnanya dapat ditumpang dengan warna yang lain, dan jika warnanya tebal dapat dikerok dengan pisau ‘cutter’. Percampuran warna dapat dilakukan langsung di atas kertas dengan menggosokkan kain atau jari, atau alat lainnya seperti kuas, kapas, dan tisu. Pencampuran dapat pula dilakukan di luar kertas dengan membuatnya menjadi serbuk terlebih dahulu, lalu serbuk tersebut dicampur hingga menjadi homogen sebelum digunakan. Apabila batang pastel sudah kotor, bersihkan dengan menggunakan kain. 140 Kegiatan Pembelajaran 4 Gambar 68. Menggosok pastel dengan tisu atau kain halus agar mendapat kesan halus dan warna tercampur sumber : Stan Smith Pastel yang telah pendek dan sulit untuk digunakan dapat di daur ulang dengan cara mengumpulkan warna yang sejenis kemudian ditumbuk