Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi Aktivitas Pembelajaran

65 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A

1. Macam-macam Unsur Rupa a. Titik

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Titik merupakan bulatan mampat yang ukurannya relatif kecil. Dikatakan relatif kecil karena akan nampak kecil pada bidang yang luas, dan akan nampak besar jika berada dalam bidang yang sempit. Titik belum memiliki dimensi. Dalam praktek seni rupa sebuah titik tidak harus berbentuk bulat, tapi bisa lebih bervariasi. Sebuah bentuk disebut titik karena ukurannya relatif kecil, titik akan tampak besar bila berada dalam bingkai yang kecil, namun sebaliknya titik akan nampak kecil bila berada pada bingkai yang besar. Wujud titik dapat berupa bulatan, bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Sebuah titik relative belum memiliki makna apa-apa sebelum disusun ke dalam sebuah komposisi tertentu. Gambar 6. Titik dalam ruang besar titik kelihatan kecil, dalam ruang kecil titik kelihatan lebih besar. Kegiatan Pembelajaran 2 66 Gambar 7. Komposisi titik Sumber: Koleksi PPPPTK SB Gambar 8. Komposisi titik Sumber: Koleksi PPPPTK SB 67 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 9. Komposisi titik Sumber: Koleksi PPPPTK SB Pada komposisi titik pertama Gambar 3 menggunakan alat pensil, Dalam membuat kompisisi ini melibatkan unsur pikiran dan perasaan dalam melakukan penataan titik, dimana sudah ada pengaturan konsentrasi jumlah titik antara area yang satu dengan area yang lain. Diuasahakan untuk dapat membuat perbedaan tingkat konsentrasi jumlah titik secara halus sehingga tercipta kesan irama yang menarik. Sedangkan yang kedua Gambar 4 menggunakan bahan tinta, pengaturannya juga sudah menunjukkan adanya penataan konsentrasi sejumlah titik pada bagian-bagian tertentu sehinga menghasilkan ilusi estetis yang menarik. Efek yang ditimbulkan bahan pensil lebih berkesan lembut bila dibandingkan dengan bahan tinta. Pada Gambar 5 titik dibuat dengan menggunakan media spidol, sehingga bentuk dan ukurannya relatif stabil. Komposisi yang ditunjukkan pada gambar 5 bersifat acak, tidak ada keteraturan sehingga berkesan bebas, semata-mata hanya membuat titik secara spontan dalam komposisi yang acak, belum Kegiatan Pembelajaran 2 68 mengarah pada bentuk maupun pola tertentu. Tujuan latihan ini adalah melatih spontanitas dalam menerapkan alat dan bahan tanpa adanya beban dalam pikiran. Gambar 10. Penerapan Unsur Titik Pada Lukisan Dekoratif Sumber: pelhamplastics.com b. Garis Garis merupakan hasil goresan suatu benda. Ada juga yang mengatakan bahwa garis merupakan sekumpulan titik dalam satu lintasan. Garis memiliki dimensi memanjang. Jenis garis ada dua yakni garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus memiliki kesan kokoh, kuat, dan tegas. Sedangkan garis lengkung memiliki kesan luwes, fleksibel, dan dinamis. Garis merupakan suatu goresan yang memiliki dimensi memanjang lurus, lengkung, ataupun berkelok-kelok. Garis juga dapat berupa suatu batas limit dari suatu bidang, ruang, warna dan sebagainya. Garis memiliki beberapa fungsi antara lain kesan keselarasan, gerak, irama, sugesti, pesan simbolik, kode ilusi dan bersifat maya. Penerapan 69 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 11. Garis Lengkung Gambar 12. Garis lurus Kegiatan Pembelajaran 2 70 Gambar 13. Pengembangan Variasi Garis Gambar 14. Komposisi Garis Lurus Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya 71 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Latihan membuat komposisi garis lurus seperti ditunjukkan pada gambar 14 bertujuan untuk melatih keterampilan tangan dalam membuat garis lurus secara spontan tanpa alat bantu penggaris. Disamping itu, juga untuk melatih kreativitas dalam menciptakan komposisi garis yang menarik artistik dan estetis. Untuk menghasilkan beragam garis yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dapat dihasilkan dengan menggunakan jenis media yang beragam. Contoh pada gambar 14 adalah komposisi garis lurus yang digoreskan dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dibuat pendek-pendek, ada yang membentuk meander, ada yang zig-zag, silang, dan beragam variasi lainnya. Semakin banyak kita bisa membuat variasi maka keterampilan kita akan semakin meningkat. Dalam melakukan eksplorasi variasi garis sebaiknya digunakan media atau bahan yang bervariasi pula, sehingga kita bisa mengenal karakter bahan dan efek yang dihasilkannya. Gambar 15. Komposisi Garis Lengkung Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya Kegiatan Pembelajaran 2 72 Gambar 15 di atas menunjukkan sebuah komposisi garis lengkung yang disusun secara teratur dan membentuk rangkaian bergelombang. Gambar 16. Komposisi Garis Lengkung Sumber: widadkamilah.blogspot.com

c. Bidang

Bidang merupakan area yang dibatasi oleh garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar. Secara garis besar ada dua jenis bidang yaitu bidang geometris dan bidang organis. Bidang geometris sifatnya beraturan dan terukur sedangkan bidang organis bentuknya lebih bebas dan kurang beraturan. Bidang geometris sering kita temukan dalam pelajaran matematika. Bidang seni rupaumum adalah area permukaan datar dua dimensi atau keluasan yang memiliki panjang dan lebar geometris dan organis. Bidang: garis-garis dan sisi yang terhubung dengan satu atau lebih titik hilang. Bidang arsitektur dan desain: bidang-bidang yang digunakan untuk membentuk komposisi 2D dan 3D dan area permukaan untuk membuat bentuk volumetrik. Unsur garis 73 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 17. Bidang Geometris Contoh gambar di atas menunjukkan beberapa bidang yang memiliki bentuk dan ukuran yang teratur. Secara teoritis ukuran dan bentuknya memiliki formula tertentu. Kegiatan Pembelajaran 2 74 Gambar 18. Bidang Organis 1 Komposisi Bidang Geometris Dalam membuat komposisi bidang geometris ini, diusahakan agar jenis bidangnya beragam serta arah dan komposisinya tidak meonoton. Dalam latihan ini dibutuhkan adanya kepekaan rasa untuk mendapatkan suatu komposisi yang menarik. 75 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 19. Komposisi Bidang Geometris 2 Komposisi Bidang Organis Pembuatan komposisi bidang organis pada dasarnya sama dengan membuat komposisi bidang geometris, hanya saja beda pada jenis bidang yang dikomposisikan. Untuk menghasilkan visual yang menarik dibutuhkan kreativitas dalam membuat bidang organis. Kegiatan Pembelajaran 2 76 Gambar 20. Komposisi Bidang Organis Gambar 21. Contoh Penerapan Bidang Pada Karya Seni Rupa Kaligrafi Sumber : Bahan Ajar Seni Budaya PPPPTK Seni Budaya Unsur Bidang 77 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A

d. Bentuk

Bentuk adalah raut yang memiliki ukuran, warna dan barik tekstur. Istilah bentuk sering disebut dengan istilah wujud untuk membedakan antara image dua dimensional yang memiliki panjang dan lebar pada area yang datar dengan image tiga dimensional yang memiliki panjang, lebar, dan volume pada area dengan kedalaman. Bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya. Unsur bentuk ada dua macam yaitu bentuk dua dimensi dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi shape adalah bidang datar yang dibatasi oleh garis. Sementara bentuk tiga dimensi form adalah ruang yang bervolume dibatasi oleh permukaan. Bentuk memiliki dua macam sifat, yaitu bentuk yang bersifat geometris dan organis. Bentuk geometris adalah bentuk yang memiliki susunan struktur teratur permukaanbidang mudah diukur panjang dan lebarnya, isi atau volumenya. Bentuk organis adalah bentuk yang memiliki susunan struktur tidak teratur permukaanbidang atau lengkungan yang tidak teratur sehingga lebih sulit atau bahkan tidak bisa untuk mengukurnya. Gambar 22. Bentuk Kegiatan Pembelajaran 2 78 Dalam membuat komposisi bentuk dibutuhkan adanya kejelian dibandingkan dengan membuat komposisi bidang. Bentuk telah memiliki volume sehingga untuk membuat kesan gambar bervolume dibutuhkan adanya penerapan warna atau arsiran sehingga bentuk yang muncul tidak terkesan datar semata

e. Ruang

Dalam karya dua dimensi, ruang hanyalah sebuah ilusi atau kesan. Beda dengan karya tiga dimensi keadaan ruang adalah nyata. Ruang menyangkut keberadaan suatu objek. Sebuah objek misalnya titik pada sebidang kertas dapat dikatakan bahwa titik tersebut menempati ruang datar. Ruang dapat dibedakan menjadi ruang posisitf dan ruang negatif. Ruang positif merupakan area yang dapat ditempati suatu objek, sedang ruang negatif merupakan suatu area yang tercipta karena ada objek yang membatasinya . Gambar 23. Ruang Positif – Negatif Membuat komposisi ruang berarti tidak sekedar memunculkan adanya susunan ruang, namun untuk menegaskan bahwa adanya sebuah ruang diperlukan kehadiran suatu objek yang menempati ruangan tersebut. 79 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Dalam karya seni rupa dua dimensi ruang bersifat maya. Ruang dalam karya seni dua dimensi diciptakan oleh permainan warna maupun bentuk sehingga memunculkan ebuah kesan. Gambar 24. Komposisi Ruang Positif Gambar 25. Komposisi Ruang Negatif Kegiatan Pembelajaran 2 80

f. Warna

Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna-warna adalah susunan warna dalam bentuk lingkaran warna. Banyak teori tentang warna, diantaranya menurut Teori Sir Isaac Newton bahwa warna adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, terjadinya warna karena getaran cahaya putih. Sedangkan menurut Herbert Ivens, dengan teori lingkaran warnanya, membagi warna menjadi warna primer merah, kuning, dan biru, warna sekunder hijau, oranye, dan violet, serta warna tertier percampuran warna primer dan sekender. Warna Primer merupakan warna pokok yang tidak dapat dihasilkan melalui percampuran dua warna atau lebih, sedangkan warna sekunder merupakan hasil percampuran daru dua warna primer. Sedangkan warna tertier merupakan percampuran satu warna sekunder dengansatu warna primer.Pada gambar lingkaran warna di atas tampak ada 3 warna primer, 3 warna sekunder, dan 6 warna tertier. Warna menurut teori ilmu bahan adalah pigmen yang dihasilkan dari percampuran bahan alam dengan zat kimia. Warna juga dapat didefinisikan secara obyektiffisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektifpsikologis merupakan bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna- warna pelangi yang disebut spektrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di 81 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A luar cahaya unguviolet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan televisi. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata retina kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Mansyur tentang warna bahwa warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa warna selain dapat dilihat dengan mata ternyata Kegiatan Pembelajaran 2 82 mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. 1 Dimensi warna Hue, adalah suatu istilah untuk menunjukkan nama warna, misalnya merah, kuning, biru, hijau dan sebagainya, warna merah berbeda dengan warna kuning karena keduanya berbeda huenya, warna hijau berbeda dengan warna biru karena keduanya memiliki hue yang berbeda, begitu juga dengan warna-warna yang lain. Value, adalah istilah untuk menunjukkan terang gelapnya warna. Suatu warna apabila ditambah dengan warna putih akan menjadi lebih terang dari warna aslinya, sedangkan untuk mendapatkan warna yang lebih gelap dari warna aslinya dapat ditambahkan dengan sedikit warna hitam. Apabila sebuah warna ditambah secara berangsur-angsur dengan warna putih maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke warna terang, yang sering disebut dengan istilah ‘Tint’, namun bila suatu warna ditambah secara berangsur-angsur dengan sedikit warna hitam, maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke gelap yang sering disebut dengan istilah ‘Shade’. Intensity, adalah suatu istilah untuk menyebut cerah suramnya warna. Warna yang Cerah memiliki intensitas yang tinggi, sedangkan warna yang suram memiliki intensitas yang rendah. Hitam, putih dan abu-abu adalah warna-warna yang tidak memiliki intensitas hue, maka warna-warna ini berperan sebagai warna yang netral, sehingga sering dipakai untuk menetralisasi sebuah komposisi warna yang terdiri banyak warna. 2 Jenis-jenis Warna a Warna primer Adalah warna pokok, yang berarti suatu warna yang tidak dapat dihasilkan dari percampuran warna lain. Yang termasuk dalam warna pokok adalah merah, kuning, dan biru. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna- 83 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan ada tiga warna primer yaitu: Ketiga warna ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Membuat komposisi warna dibutuhkan kejelian dalam memilih dan mencampur warna. Untuk latihan ini dapat menggunakan bahan cat air atau bisa juga dengan menggunakan potongan kertas berwarna. Pemakaian kertas warna dapat dilakukan apabila latihan sekedar mengkomposisi warna, namun apabila hendak melatih kepekaan dalam mencampur warna maka sebaiknya menggunakan bahan cat air atau cat poster. Untuk membuat komposisi warna maka dibutuhkan gambar bidang-bidang yang nantinya akan kita isi dengan warna yang kita kehendaki. Kegiatan Pembelajaran 2 84 Gambar 26. Komposisi Warna Primer b Warna Sekunder Percampuran dua warna primer menghasilkan warna lain yang disebut dengan warna sekunder. Warna sekunder yang standar didapatkan dari hasil percampuran dua warna primer dengan proporsi yang seimbang. Warna merah dicampur dengan warna biru akan menghasilkan warna violet. Warna merah dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna oranye. Warna biru dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna hijau. Jadi yang termasuk dalam warna sekunder adalah violet, oranye, dan hijau. 85 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 27. Komposisi Warna Sekunder c Warna Tertier Percampuran antara satu warna sekunder dengan salah satu warna primer pembentuk warna tersebut menghasilkan percampuran warna yang disebut dengan warna Tertier. Contohnya adalah violet dibentuk oleh warna biru dengan merah jika dicampur dengan salah satu dari warna biru atau merah maka akan menghasilkan warna tertier. Violet dicampur dengan merah akan menghasilkan violet kemerahan, violet dicampur dengan warna biru akan menghasilkan violet kebiruan. Termasuk dalam kelompok warna tertier adalah: hijau kekuningan, hijau kebiruan, oranye kemerahan, oranye kekuningan, violet kebiruan, dan violet kemerahan. Warna tertier hijau kekuningan dihasilkan dari percampuran warna hijau dengan warna kuning. Warna tertier hijau kebiruan merupakan percampuran warna hijau dengan warna biru. Warna tertier oranye kemerahan merupakan hasil Kegiatan Pembelajaran 2 86 percampuran warna oranye dengan warna merah. Warna tertier oranye kekuningan merupakan percampuran warna oranye dengan kuning. Warna tertier violet kemerahan merupakan percampuran warna violet dengan warna merah. Warna violet kebiruan merupakan percampuran warna violet dengan warna biru. 3 Sifat Warna Sifat warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh warna. Berdasarkan kesan tersebut terdapat dua sifat warna yakni warna panas dan warna dingin. Warna panas merupakan kelompok warna yang apabila dilihat dengan mata memiliki kesan panas. Termasuk dalam kelompok warna panas adalah merah, kuning, oranye, oranye kemerahan, oranye kekuningan, violet, violet kemerahan, dan hijau kekuningan. Warna dingin merupakan sekelompok warna yang apabila dilihat dengan mata menimbulkan kesan dingin. Termasuk dalam kelompok warna dingin adalah biru, hijau, hijau kebiruan, dan violet kebiruan. 87 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 28. Komposisi Warna Tertier 4 Warna Tint dan Shade Warna tint merupakan hasil percampuran sembarang warna dengan warna putih. Pemberian warna putih akan mengakibatkan warna asli memudar berkurang, sedangkan warna shade merupakan percampuran sembarang warna dengan warna hitam sehingga warna menjadi kusam dan berat. Kegiatan Pembelajaran 2 88 Gambar 29. Warna Tint Hasil dari warna biru dicampur putih serta warna merah dicampur putih 5 Warna Komplementer Gambar 30. Lingkaran Warna Sumber: Photo Banu Arsana Warna komplementer adalah warna-warna yang letaknya dalam lingkaran warna saling berseberangan. Melalui teori mencampur warna dapat dijelaskan bahwa merah merupakan komplemen dari warna hijau. Hijau sendiri merupakan hasil percampuran warna biru dengan kuning, jadi sebenarnya warna merah adalah komplemen dari warna biru dengan kuning. 89 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Warna kuning merupakan komplemen dari warna violet. Violet merupakan hasil percampuran warna merah dengan biru, dengan demikian warna kuning sesungguhnya merupakan komplemen dari warna merah dan biru. Warna biru merupakan komplemen dari warna oranye. Warna oranye merupakan hasil percampuran dari warna kuning dengan merah, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa warna biru merupakan komplemen dari warna kuning dan merah. 6 Skema Warna Skema warna merupakan pedoman untuk memperoleh susunan warna yang selaras dan menarik. Jika pedoman ini dipakai maka akan sangat membantu atau memudahkan seseorang dalam mencari kombinasi warna sesuai kesan yang dikehendaki. Hal ini dapat diterapkan dalam merancang tata ruang. Kombinasi warna yang disusun menurut skema tertentu dalam ruang akan menghasilkan suasana tertentu pula. a Skema Warna Monokromatik Skema ini menggunakan paduan warna yang sama tetapi berbeda kemurniannya. Sepintas lalu warna itu tampak sama, tetapi ternyata kecemerlangannya berbeda. Misalnya ada beberapa warna merah yang sama tetapi satu redup yang lain cemerlang. Gambar 31. Skema Warna Monokromatik Kegiatan Pembelajaran 2 90 b Skema Warna Analogus Skema ini memadukan warna yang bersebelahan letaknya dalam piring warna, misalnya hijau dengan hijau kekuningan dan hijau kebiruan, ungu dengan ungu kebiruan dan ungu kemerahan. Warna oranye dipadukan dengan oranye kemerahan dan oranye kebiruan. Gambar 32. Skema Warna Analogus c Skema Warna Triadik Skema ini menggunakan kombinasi warna-warna yang terletak pada sudut segitiga sama sisi dalam piring warna, misalnya warna merah dengan kuning dan biru. Warna hijau dengan oranye dan violet. Gambar 33. Skema Warna Triadik 91 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A d Skema Warna Komplementer Skema ini menggunakan kombinasi warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam piring warna, misalnya warna merah dengan hijau, violet dengan kuning. Gambar 34. Skema Warna Komplemen 7 Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda, misalnya kayu, batu, logam, kain dan sebagainya, masing-masing memiliki tekstur yang berbeda-beda. Bahkan dari jenis logam yang sama dapat memiliki tekstur yang berbeda apabila dalam pengerjaannya menggunakan bahan dan alat yang berbeda, misalnya mengunakan cat berbeda dengan disepuh, ditempa berbeda dengan dituang dan sebagainya, sehingga permukaan bisa berbentuk kasap, licin atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua yaitu tekstur nyata dan semu. Kegiatan Pembelajaran 2 92 Gambar 35. Tekstur Nyata Pada Permukaan Batu Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya Gambar 36. Tekstur Semu Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya 93 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A

D. Aktivitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini. 1. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi. 2. Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini. 3. Fokuslah pada materi atau sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya. 4. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul. 5. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut. Kegiatan Pembelajaran 2 94 Lembar Kerja 2.1 Tujuan kegiatan: Melalui diskusi kelompok dan pencatatan Anda diharapkan mampu menguasai materi unsur-unsur seni rupa dalam kegiatan pembelajaran ini dengan memperhatikan kemandirian, kerjasama, kedisiplinan, dan terbuka terhadap kritik dan saran. Langkah kegiatan : 1. Bentuklah kelompok diskusi dan pelajari uraian materi secara bersama-sama 2. Secara berkelompok pelajarilah lembar kerja analisis pengertian unsur-unsur seni rupa. 3. Diskusikan materi yang perlu dianalisis secara terbuka, saling menghargai pendapat dengan semangat kerjasama 4. Isilah lembar kerja analisis pembelajaran yang mendidik pada kolom hasil analisis berdasarkan diskusi kelompok dan selesaikan sesuai waktu 5. Masing-masing kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil kerja tugas Menghargai Prestasi Peduli SosialTangung Jawab Format LK. 2.1. Analisis unsur-unsur seni rupa No. Aspek yang Dianalisis Hasil Analisis 1. Menjelaskan pengertian unsur-unsur seni rupa 2. Mengidentifikasi jenis unsur-unsur seni rupa 3. Teori-teori warna berkaitan dengan unsur-unsur seni rupa 4. Komposisi warna berkaitan unsur- unsur seni rupa 95 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Lembar Kerja 2.2 Tujuan: Melalui kerja kelompok Anda diharapkan mampu menerapkan komposisi unsur- unsur rupa sesuai prosedur dalam pembelajaran. Langkah Kegiatan: 1. Lakukan pengamatan terhadap satu karya seni rupa, identifikasi unsur unsur rupa yang ada dan tentukan unsur yang paling dominan; 2. Lakukan eksplorasi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur dengan menggunakan berbagai alat dan bahan; 3. Buatlah komposisi unsur-unsur rupa sesuai dengan prosedur. Spesifikasi Karya : 1. Keteknikan : Bahan kering dan bahan basah 2. Jumlah : 2 satu buah 3. Bentuk : unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur 4. Ukuran : Sesuai gambar kerja 5. Alat : Pensil B, pensil warna, penggaris, penghapus, gunting, ukir, kuas, rapido, mangkok plastik, palet, 5. Bahan : kertas gambar, kertas HVS, krayon, cat air, tinta dan cat poster 6. Bentuk : a. Komposisi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur bahan kering b. Komposisi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur bahan kering. Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 2.1 dan 2.2 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 2.1 Anda kerjakan pada saat in service learning 1 In-1 dengan dipandu oleh faslitator. Sementara Lembar Kerja2.2 Anda kerjakan pada saat on the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan pada fasilitator saat in service learning 2 In-2 sebagai bukti hasil kerja. Kegiatan Pembelajaran 2 96 E. LatihanKasusTugas Dilaksanakan secara individual. Jawablah soal esay berikut: 1. Identifikasikanlah unsur-unsur rupa dengan, mandiri dan rasa ingin tahu. 2. Jelaskan dengan singkat mengenai Komposisi Bidang Geometris 3. Jelaskan dengan singkat mengenai dengan Komposisi Bidang Organis 4. Jelaskan dengan singkat mengenai Skema Warna Komplementer

F. Rangkuman

Unsur rupa merupakan elemen dasar yang membentuk sebuah karya seni. Unsur rupa meliputi titik, garis, bidang, warna, bentuk, dan tekstur. Dalam menyusun unsur-unsur rupa agar mendapatkan komposisi yang estetis dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip penyusunan unsur rupa. Wujud titik dapat berupa bulatan, bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Garis adalah suatu goresan yang memiliki demensi memanjang lurus, lengkung, ataupun berkelok- kelok. Bentuk adalah raut yang memiliki ukuran, warna dan barik tekstur. Dalam bahasa Inggris bentuk dibedakan menjadi dua yaitu form dan shape, kedua istilah ini dipakai untuk membedakan demensinya. ruang positif bentuk dan ruang negatif, yaitu ruang di belakang atau di sekitar bentuk atau latar belakang. Warna merupakan suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, terjadinya warna karena getaran cahaya putih. Tekstur, adalah nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda, misalnya kayu, batu, logam, kain dan sebagainya, masing-masing memiliki tekstur yang berbeda-beda. 97 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 1 pengetahuan unsur-unsur rupa, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak lanjut. 1. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang unsur-unsur rupa? 2. Apakah materi kegiatan pembelajaran 2 ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran? 3. Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang lain selama aktivitas pembelajaran? 4. Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran 2 ini sehingga memerlukan perbaikan? 5. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran 2 unsur- unsur rupa ini? Kegiatan Pembelajaran 2 98 H. Kunci Jawaban 1. Penjelasan mengenai identifikasikan unsur-unsur rupa dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 2 uraian materi poin 1. 2. Penjelasan mengenai Komposisi Bidang Geometris dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 2 uraian materi poin 1 komponen bidang c 1 3. Penjelasan mengenai Komposisi Bidang Organis dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 2 uraian materi poin 1 komponen bidang c 2. 4. Penjelasan mengenai Skema Warna Komplementer dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 2 uraian materi poin 1 kompoen warna f 5.