Warna Macam-macam Unsur Rupa a. Titik

Kegiatan Pembelajaran 2 82 mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. 1 Dimensi warna Hue, adalah suatu istilah untuk menunjukkan nama warna, misalnya merah, kuning, biru, hijau dan sebagainya, warna merah berbeda dengan warna kuning karena keduanya berbeda huenya, warna hijau berbeda dengan warna biru karena keduanya memiliki hue yang berbeda, begitu juga dengan warna-warna yang lain. Value, adalah istilah untuk menunjukkan terang gelapnya warna. Suatu warna apabila ditambah dengan warna putih akan menjadi lebih terang dari warna aslinya, sedangkan untuk mendapatkan warna yang lebih gelap dari warna aslinya dapat ditambahkan dengan sedikit warna hitam. Apabila sebuah warna ditambah secara berangsur-angsur dengan warna putih maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke warna terang, yang sering disebut dengan istilah ‘Tint’, namun bila suatu warna ditambah secara berangsur-angsur dengan sedikit warna hitam, maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke gelap yang sering disebut dengan istilah ‘Shade’. Intensity, adalah suatu istilah untuk menyebut cerah suramnya warna. Warna yang Cerah memiliki intensitas yang tinggi, sedangkan warna yang suram memiliki intensitas yang rendah. Hitam, putih dan abu-abu adalah warna-warna yang tidak memiliki intensitas hue, maka warna-warna ini berperan sebagai warna yang netral, sehingga sering dipakai untuk menetralisasi sebuah komposisi warna yang terdiri banyak warna. 2 Jenis-jenis Warna a Warna primer Adalah warna pokok, yang berarti suatu warna yang tidak dapat dihasilkan dari percampuran warna lain. Yang termasuk dalam warna pokok adalah merah, kuning, dan biru. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna- 83 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan ada tiga warna primer yaitu: Ketiga warna ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Membuat komposisi warna dibutuhkan kejelian dalam memilih dan mencampur warna. Untuk latihan ini dapat menggunakan bahan cat air atau bisa juga dengan menggunakan potongan kertas berwarna. Pemakaian kertas warna dapat dilakukan apabila latihan sekedar mengkomposisi warna, namun apabila hendak melatih kepekaan dalam mencampur warna maka sebaiknya menggunakan bahan cat air atau cat poster. Untuk membuat komposisi warna maka dibutuhkan gambar bidang-bidang yang nantinya akan kita isi dengan warna yang kita kehendaki. Kegiatan Pembelajaran 2 84 Gambar 26. Komposisi Warna Primer b Warna Sekunder Percampuran dua warna primer menghasilkan warna lain yang disebut dengan warna sekunder. Warna sekunder yang standar didapatkan dari hasil percampuran dua warna primer dengan proporsi yang seimbang. Warna merah dicampur dengan warna biru akan menghasilkan warna violet. Warna merah dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna oranye. Warna biru dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna hijau. Jadi yang termasuk dalam warna sekunder adalah violet, oranye, dan hijau. 85 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 27. Komposisi Warna Sekunder c Warna Tertier Percampuran antara satu warna sekunder dengan salah satu warna primer pembentuk warna tersebut menghasilkan percampuran warna yang disebut dengan warna Tertier. Contohnya adalah violet dibentuk oleh warna biru dengan merah jika dicampur dengan salah satu dari warna biru atau merah maka akan menghasilkan warna tertier. Violet dicampur dengan merah akan menghasilkan violet kemerahan, violet dicampur dengan warna biru akan menghasilkan violet kebiruan. Termasuk dalam kelompok warna tertier adalah: hijau kekuningan, hijau kebiruan, oranye kemerahan, oranye kekuningan, violet kebiruan, dan violet kemerahan. Warna tertier hijau kekuningan dihasilkan dari percampuran warna hijau dengan warna kuning. Warna tertier hijau kebiruan merupakan percampuran warna hijau dengan warna biru. Warna tertier oranye kemerahan merupakan hasil Kegiatan Pembelajaran 2 86 percampuran warna oranye dengan warna merah. Warna tertier oranye kekuningan merupakan percampuran warna oranye dengan kuning. Warna tertier violet kemerahan merupakan percampuran warna violet dengan warna merah. Warna violet kebiruan merupakan percampuran warna violet dengan warna biru. 3 Sifat Warna Sifat warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh warna. Berdasarkan kesan tersebut terdapat dua sifat warna yakni warna panas dan warna dingin. Warna panas merupakan kelompok warna yang apabila dilihat dengan mata memiliki kesan panas. Termasuk dalam kelompok warna panas adalah merah, kuning, oranye, oranye kemerahan, oranye kekuningan, violet, violet kemerahan, dan hijau kekuningan. Warna dingin merupakan sekelompok warna yang apabila dilihat dengan mata menimbulkan kesan dingin. Termasuk dalam kelompok warna dingin adalah biru, hijau, hijau kebiruan, dan violet kebiruan. 87 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Gambar 28. Komposisi Warna Tertier 4 Warna Tint dan Shade Warna tint merupakan hasil percampuran sembarang warna dengan warna putih. Pemberian warna putih akan mengakibatkan warna asli memudar berkurang, sedangkan warna shade merupakan percampuran sembarang warna dengan warna hitam sehingga warna menjadi kusam dan berat. Kegiatan Pembelajaran 2 88 Gambar 29. Warna Tint Hasil dari warna biru dicampur putih serta warna merah dicampur putih 5 Warna Komplementer Gambar 30. Lingkaran Warna Sumber: Photo Banu Arsana Warna komplementer adalah warna-warna yang letaknya dalam lingkaran warna saling berseberangan. Melalui teori mencampur warna dapat dijelaskan bahwa merah merupakan komplemen dari warna hijau. Hijau sendiri merupakan hasil percampuran warna biru dengan kuning, jadi sebenarnya warna merah adalah komplemen dari warna biru dengan kuning. 89 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Warna kuning merupakan komplemen dari warna violet. Violet merupakan hasil percampuran warna merah dengan biru, dengan demikian warna kuning sesungguhnya merupakan komplemen dari warna merah dan biru. Warna biru merupakan komplemen dari warna oranye. Warna oranye merupakan hasil percampuran dari warna kuning dengan merah, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa warna biru merupakan komplemen dari warna kuning dan merah. 6 Skema Warna Skema warna merupakan pedoman untuk memperoleh susunan warna yang selaras dan menarik. Jika pedoman ini dipakai maka akan sangat membantu atau memudahkan seseorang dalam mencari kombinasi warna sesuai kesan yang dikehendaki. Hal ini dapat diterapkan dalam merancang tata ruang. Kombinasi warna yang disusun menurut skema tertentu dalam ruang akan menghasilkan suasana tertentu pula. a Skema Warna Monokromatik Skema ini menggunakan paduan warna yang sama tetapi berbeda kemurniannya. Sepintas lalu warna itu tampak sama, tetapi ternyata kecemerlangannya berbeda. Misalnya ada beberapa warna merah yang sama tetapi satu redup yang lain cemerlang. Gambar 31. Skema Warna Monokromatik Kegiatan Pembelajaran 2 90 b Skema Warna Analogus Skema ini memadukan warna yang bersebelahan letaknya dalam piring warna, misalnya hijau dengan hijau kekuningan dan hijau kebiruan, ungu dengan ungu kebiruan dan ungu kemerahan. Warna oranye dipadukan dengan oranye kemerahan dan oranye kebiruan. Gambar 32. Skema Warna Analogus c Skema Warna Triadik Skema ini menggunakan kombinasi warna-warna yang terletak pada sudut segitiga sama sisi dalam piring warna, misalnya warna merah dengan kuning dan biru. Warna hijau dengan oranye dan violet. Gambar 33. Skema Warna Triadik 91 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A d Skema Warna Komplementer Skema ini menggunakan kombinasi warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam piring warna, misalnya warna merah dengan hijau, violet dengan kuning. Gambar 34. Skema Warna Komplemen 7 Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda, misalnya kayu, batu, logam, kain dan sebagainya, masing-masing memiliki tekstur yang berbeda-beda. Bahkan dari jenis logam yang sama dapat memiliki tekstur yang berbeda apabila dalam pengerjaannya menggunakan bahan dan alat yang berbeda, misalnya mengunakan cat berbeda dengan disepuh, ditempa berbeda dengan dituang dan sebagainya, sehingga permukaan bisa berbentuk kasap, licin atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua yaitu tekstur nyata dan semu. Kegiatan Pembelajaran 2 92 Gambar 35. Tekstur Nyata Pada Permukaan Batu Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya Gambar 36. Tekstur Semu Sumber: Koleksi PPPPTK Seni dan Budaya 93 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A

D. Aktivitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini. 1. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi. 2. Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini. 3. Fokuslah pada materi atau sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya. 4. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul. 5. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut. Kegiatan Pembelajaran 2 94 Lembar Kerja 2.1 Tujuan kegiatan: Melalui diskusi kelompok dan pencatatan Anda diharapkan mampu menguasai materi unsur-unsur seni rupa dalam kegiatan pembelajaran ini dengan memperhatikan kemandirian, kerjasama, kedisiplinan, dan terbuka terhadap kritik dan saran. Langkah kegiatan : 1. Bentuklah kelompok diskusi dan pelajari uraian materi secara bersama-sama 2. Secara berkelompok pelajarilah lembar kerja analisis pengertian unsur-unsur seni rupa. 3. Diskusikan materi yang perlu dianalisis secara terbuka, saling menghargai pendapat dengan semangat kerjasama 4. Isilah lembar kerja analisis pembelajaran yang mendidik pada kolom hasil analisis berdasarkan diskusi kelompok dan selesaikan sesuai waktu 5. Masing-masing kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil kerja tugas Menghargai Prestasi Peduli SosialTangung Jawab Format LK. 2.1. Analisis unsur-unsur seni rupa No. Aspek yang Dianalisis Hasil Analisis 1. Menjelaskan pengertian unsur-unsur seni rupa 2. Mengidentifikasi jenis unsur-unsur seni rupa 3. Teori-teori warna berkaitan dengan unsur-unsur seni rupa 4. Komposisi warna berkaitan unsur- unsur seni rupa 95 Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A Lembar Kerja 2.2 Tujuan: Melalui kerja kelompok Anda diharapkan mampu menerapkan komposisi unsur- unsur rupa sesuai prosedur dalam pembelajaran. Langkah Kegiatan: 1. Lakukan pengamatan terhadap satu karya seni rupa, identifikasi unsur unsur rupa yang ada dan tentukan unsur yang paling dominan; 2. Lakukan eksplorasi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur dengan menggunakan berbagai alat dan bahan; 3. Buatlah komposisi unsur-unsur rupa sesuai dengan prosedur. Spesifikasi Karya : 1. Keteknikan : Bahan kering dan bahan basah 2. Jumlah : 2 satu buah 3. Bentuk : unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur 4. Ukuran : Sesuai gambar kerja 5. Alat : Pensil B, pensil warna, penggaris, penghapus, gunting, ukir, kuas, rapido, mangkok plastik, palet, 5. Bahan : kertas gambar, kertas HVS, krayon, cat air, tinta dan cat poster 6. Bentuk : a. Komposisi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur bahan kering b. Komposisi unsur rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur bahan kering. Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 2.1 dan 2.2 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 2.1 Anda kerjakan pada saat in service learning 1 In-1 dengan dipandu oleh faslitator. Sementara Lembar Kerja2.2 Anda kerjakan pada saat on the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan pada fasilitator saat in service learning 2 In-2 sebagai bukti hasil kerja.