Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A
13
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor penting dalam pembangunan secara keseluruhan. Melalui pendidikan, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat
diwujudkan. Untuk itu peningkatan kualitas pendidikan merupakan tuntutan mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap pengelola negara.
Peningkatan kualitas pendidikan menyangkut beberapa aspek, yakni : aspek sarana dan prasarana, aspek kurikulum, aspek sistem pendidikan, aspek regulasi
pendidikan, dan aspek sumber daya manusia pengelola pendidikan. Sumber Daya Manusia SDM Pendidikan secara garis besar terdiri dari pendidik
dan tenaga kependidikan. Salah satu pendidik adalah guru, guru sebagai pendidik merupakan garda terdepan yang ikut menentukan keberhasilan suatu
proses pendidikan. Guru memiliki peran strategis sebagai agen perubahan agent of change. Guru memiliki peran langsung untuk melakukan transfer
pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan membangun sikap peserta didiknya. Sebaik apapun suatu sistem pendidikan dibangun dan sebaik apapun
kurikulum yang digunakan tidak akan ada artinya jika gurunya tidak memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan fungsinya. Untuk itu upaya
peningkatan kompetensi guru harus selalu dilakukan agar guru benar-benar professional.
Guru seni budaya merupakan guru yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan pembelajaran seni budaya di kelas sesuai dengan jenjangnya. Pembelajaran
seni budaya memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter peserta didik. Saat ini pendidikan karakter menjadi topik yang hangat untuk
selalu dibicarakan. Banyak persoalan sosial di masyarakat yang muncul, disinyalir karena kurangnya penekanan aspek karakter dalam proses
pembelajaran di sekolah. Dunia pendidikan merupakan instrument penentu kemajuan suatu bangsa sedangkan lembaga pendidikan adalah motor
penggerak untuk memfasilitasi perkembangan pendidikan, dan guru merupakan
Pendahuluan
14
pelaksana pemelajaran yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang harus berjalan secara harmonis.
Pendidikan seni dan budaya memiliki potensi yang besar untuk diarahkan menjadi bagian dari pendidikan karakter. Dalam pembelajaran seni budaya
dikembangkan sikap apresiatif, yakni sikap yang menunjuk pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghargai dan mencintai seni dan budaya
bangsa. disamping sikap apresiatif dalam pembelajaran seni budaya juga dikembangkan kreatifitas serta sensitifitas. Kreativitas mengarah pada
pengembangan kemampuan berpikir, bertindak, dan bersikap secara divergen dan kebaruan. Melalui pengasahan daya kreasi diharapkan seseorang memiliki
sifat yang kreatif. Orang kreatif tidak akan berpikir secara monoton, kemampuanya selalu akan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman
dan sifat tantangan yang dihadapi. Sensitivitas memiliki makna peka. Dalam pembelajaran seni budaya aspek ini menjadi bagian yang dikedepankan. Melalui
pembiasaan untuk peka terhadap suatu karya seni diharapkan seseorang juga akan memiliki sifat yang peka juga terhadap persoalan yang muncul di
sekitarnya. Potensi – potensi yang ada dalam pembelajaran seni budaya tersebut hanya dapat diwujudkan apabila guru yang melaksanakan proses pembelajaran
memiliki kompetensi di bidang seni budaya sesuai dengan tuntutan standar kualifikasi guru seni budaya. Materi tersebut terintegrasi dengan lima nilai utama
penguatan pendidikan karakter yaitu religius, nasional, mandiri, gotong royong dan integritas.
Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional. Berkaitan dengan hal
tersebut, modul ini akan membahas tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik berkenaan dengan penguasaan
guru terhadap teori-teori pendidikan serta kemampuan mengaplikasikannya di dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Kompetensi profesional
menyangkut penguasaaan guru terhadap substansi materi yang harus diajarkan sesuai dengan bidang tugasnya. Kedua kompetensi ini menjadi landasan pokok
yang harus benar-benar dikuasai oleh seorang guru. Dalam kaitannya dengan peran seorang guru seni budaya maka penguasaan kompetensi pedagogic tidak
Seni Budaya Seni Rupa SMP KK A
15
sekedar pada teori-teori pendidikan yang bersifat murni namun harus bersifat aplikatif yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran seni budaya. Adapun
materi kompetensi pedagogik meliputi karakteristik peserta didik dan kesulitan belajar. Untuk materi kompetensi profesional meliputi esensi pendidikan seni,
unsur-unsur rupa, serta karakteristik alat dan bahan. Kedua materi baik yang bersifat pedagogik maupun profesional pada modul ini
bersifat sangat mendasar karena materi-materi itu merupakan dasar utama bagi seorang guru seni budaya yang akan megajarkan aspek seni rupa.
B. Tujuan