Program-Program Rehabilitasi Sosial Penyesuaian Diri 1. Pengertian Penyesuaian Diri

49 2.2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang semakin merata. 2.3. Meningkatkan integrasi para penyandang cacat. 3 Lingkungan pondok sosial Lingkungan pondok sosial adalah usaha rehabilitasi secara komprehensif dan integratif bagi penyandang permasalahan sosial disuatu perkampungan sosial dalam rangka refungsionalisasi dan perkembangan, baik fisik, mental maupun sosial. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan untuk menumbuhkan serta meningkatkan fungsi sosial para penyandang permasalahan sosial, yang semula tidak berkesempatan untuk berkemampuan melaksanakan fungsi sosialnya sebagaimana mestinya, baik untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, keluarga dan kelayakan pergaulan dalam masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan rehabilitasi harus ada langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu, agar tercapainya hasil yang diinginkan. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa langkah dalam melakukan rehabilitasi sosial adalah identifikasi masalah, tahap diagnosis, dan tahap treathment.

4. Program-Program Rehabilitasi Sosial

Program rehabilitasi sosial dibuat atau disusun berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu rehabilitas. Dalam menyusun program yang tidak boleh dilupakan adalah mengikut sertakan individu 50 dan keluarganya. Sehingga usaha rehabilitasi baik yang bersifat pencegahan, pengembangan dan perubahan-perubahan sosial yang terarah dan terencana dengan sasaran utama adalah potensi dan sumber-sumber kesejahteraan sosial serta keluarga dan lingkungan sosial. Program rehabilitasi itu sendiri antara lain adalah : a. Program terapi fisik Kegiatannya adalah evaluasi kemampuan gerak seperti duduk merangkak, berdiri, berjalan menggerakkan anggota tubuh. Tujuannya adalah mengembangkan kekuatan, koordinasi, keseimbangan dan belajar menggunakan alat-alat bantu. b. Program terapi okupasional Program ini memusatkan pada latihan aktivitas kehidupan sehari- hari seperti makan, minum, mandi, berpaikaian, dan lain-lain. Aktifitas-aktifitas ini menggunakan latihan keluesan dan menggunakan alat-alat bantu. Tujuannya mengembangkan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. c. Program rekreasi Program rekresi ini dapat juga digunakan dalam terapi bermain, dimana penyembuhan melalui permainan yang sesuai dengan kelainan, dan program rekreasi ini sebagai sarana maupun sasaran perubahan tingkah laku yang sifatnya menyembuhkan. Contoh kegiatannya bermain kelompok, benyayi dan camping. Tujuannya adalah sosialisasi dan mengembangkan pengalaman baru. 51 d. Program vokasional Program pra-vokasional dalam keterampilan dasar, evaluasi vokasional terhadap dunia kerja, shalterd workshop dan kegiatan- kegiatan yang menunjang untuk mendapatkan penghasilan setelah selesai menjalankan program rehabilitasi. Tujuannya adalah untuk menjadikan diri iyang produktif didalam lingkungan masyarakat. e. Program bicara dan pendengaran Kegiatannya berupa evaluasi mekanisme bicara, pola bicara, kemampuan berbahasa, latihan dalam komunikasi non verbal, mengembangkan kemampuan komunikasi verbal, dan latihan mendengarkan. Tujuannya adalah treatment gangguan bicara dan pendengaran dan mengembangkan keterampilan komunikasi. f. Program psikologis Kegiatannya adalah evaluasi tingkatan kecerdasa perkembangan kepribadian dan attitude-attitude umum, assessment kemampuan latihan dan kemampuan pendidikan, konseling dan terapi jangka pendek untuk problem-problem emosi, identifikasi kesulitan belajar partisipasi dalam pemecahan pendidikan program sosial dan vokasional, dan bimbingan penyuluhan kepada orang tua. Tujuannya adalah menentukan kemampuan dan kebutuhan individu dan memberikan konseling psikotherapi. 52 g. Program pelayanan sosial Kegiatannya adalah diskusi kelompok antar orang tua untuk mendapatkan saling pengertian, menurunkan pikiran dan saling bantu-membantu dalam menghadapi masalah. Tujuannya adalah mendorong partisipasi orang tua dan membantu mengatasi problem pribadi maupun problem masyarakat. h. Program pendidik dan latihan Kegiatan penyelenggaraan sekolah dari mulai TK sampai tingkat lanjut program kesiapan sekolah, kelas-kelas pendidikan khusus. Bagi yang sudah menginjak masa remaja diberikan pelajaran berumah tangga, dan pendidikan seks. Tujuannya adalah mengembangkan keterampilan intelektual, sosial mengurus diri sendiri dan remedial bagi kesulitan belajar. i. Program orientasi dan mobilitas Kegiatannya adalah melatih indra-indra mengembangkan kemampuan orientasi lingkungan sekitar dengan menggunakan indera-indera yang masih berfingsi. Melaltih gerak, perpindahan tempat, berjalan baik menggunakan tongkat maupun sendiri. Tujuannya adalah mengembangkan keterampilan orientasi dan mobilitas agar dapat berpergian, berjalan dengan aman dan lancer, dan mengadakan hubungan sosial dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa program rehabilitasi adalah semua proses dalam kegiatan rehabilitasi yang saling berkaitan mulai dari 53 kegiatan administrasi, ketenangan, proses rehabilitasi, dan penyaluran, kesemuannya diarahkan kepada untuk membantu individu dalam usaha mencapai kesejahteraan baik lahir maupun rohaniah yang setinggi- tingginya. 4 Kajian Tentang Panti Sosial Karya Wanita PSKW 1. Pengertian Panti Sosial Karya Wanita PSKW Panti Sosial Karya Wanita merupakan lembaga resmi pemerintah Provinsi DIY yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya wanita tuna sosial dan wanita rawan sosial dan psikologis. Panti Sosial Karya Wanita PSKW merupakan unit pelaksana teknis daerah dinas sosial Yogyakarta sebagai lembaga pelayanan masyarakat yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial untuk membantu memulihkan sikap, perilaku psikologis dan fungsi sosial wanita rawan sosial psikologis. Untuk sasaran wanita usia 17-40 tahun dengan kondisi pribadi dan lingkungan yang mengalami disharmoni sosial, penyimpangan norma sehingga rawan terhadap gangguan psikologis. Jika tidak segera memperoleh penanganan, maka wanita korban kekerasan seksual ini akan mengalami disfungsi sosial. Berdirinya sebuah organisasi pastilah selalu memiliki dasar dan tujuan yang ingin dicapai, termasuk pada sebuah organisasi pemerintahan yang berada dibawah kepengurusan pemerintah daerah seperti Panti Sosial Karya Wanita PSKW. Dasar penyelengaraan Panti Sosial karya Wanita yaitu: 54 a. UU RI No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokok-pokok kesejahteraan sosial. b. UU No. 7 tahun 1984 pengesahan konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi tehadap perempuan. c. UU RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia. d. Pesolusi majelis umum PBB No. 48 104 tahun 1983 yang mengutuk setiap bentuk kekerasan terhadap perempuan baik dalam keluarga, masyarakat, atau negara. e. Kesepakatan antara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri kesehatan RI, Menteri Sosial RI dan Kepala Kepolisian RI No. 14menPPDep. VI 2002. f. Nomor: 1392 mekes SKBX?2002, Nomor: 75 HUK2002, Nomor: 133048X2002 tentang Pelayaan Tepadu Korban Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan. Berdasarkan kondisi Panti Sosial Karya Wanita diatas sehingga tujuan dari PSKW yaitu untuk memulihkan kembali harga diri, kepercayaan diri, mampu menyesuaikan diri, tanggung jawab sosial serta kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam bermasyarakat yang normatif serta mengembangkan potensi warga binaan untuk hidup produktif.

2. Sistem Pelayanan