89
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Fisik dalam Hal Kesehatan Fisik
D. Deskripsi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Psikologis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari skala kemampuan penyesuaian diri pada aspek psikologis yang telah diisi oleh
wanita yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian
diuraikan pada tabel 14.
Tabel 14. Deskripsi Penilaian Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Psikologis
Aspek Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Psikologis 24
Skor Minimum 24
61 Skor Maksimum
96 80
Mean 60
70 Standar Deviasi
5,09 4,80
Berdasarkan tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 61, nilai maksimum sebesar 80,
nilai mean sebesar 70 dan standar deviasi sebesar 4,80. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah
90
dengan jumlah item sehingga diperoleh 1 x 24 = 24. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh
4 x 24 = 96. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean
sebesar 60. Standar deviasi hipotetik diperoleh standar deviasi sebesar 5,09. Selanjutnya, pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut distribusi
frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut: Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan
Penyesuaian Diri pada Aspek Psikologis
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ч 68
11 30
2 Sedang
68 ш N ч 73
15 42
3 Tinggi
N ш 73
10 28
Total 36 orang
100 Berdasarkan pada tabel 15, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita
yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 11 orang yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek psikologis yang
rendah atau pada presentase 30 yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek psikologis pada kategori sedang yakni ada
15 orang 42, sedangkan yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek psikolgis dalam kategori tinggi yakni 10 orang 28. Hasil
dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek psikologis berada dalam kategori
sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
91
RENDAH SEDANG
TINGGI 30
42 28
ASPEK PSIKOLOGIS
Gambar 5. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Psikologis Wanita di Panti Sosial Karya
Wanita Pada aspek psikologis meliputi data berupa kemantapan suasana
kehidupan emosional; kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain; kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan
kejengkelan, dan ; sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri. Keempat hal tersebut menjadi indikator kemampuan
penyesuaian diri pada aspek psikologis yang akan dianalisis dan dijabarkan di bawah ini.
1 Deskripsi Aspek Psikologis dalam Hal Kemantapan Suasana Kehidupan Emosional
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek psikologis dalam hal kemantapan suasana kehidupan emosional.
Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 16 di bawah ini :
92
Tabel 16. Deskripsi Penilaian Aspek Psikologis dalam Kemantapan Suasana Kehidupan Emosional
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemantapan Suasana
Kehidupan Emosional
10 Skor Minimum
10 26
Skor Maksimum 40
34 Mean
25 29.9
Standar Deviasi 21
2.07 Berdasarkan tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa data empirik yang
diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 26, nilai maksimum sebesar 34, nilai mean sebesar 29,9 dan standar deviasi sebesar 2,07. Sedangkan,
secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah yakni 10. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi
item dengan jumlah item sehingga diperoleh 40. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik
kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 25. Standar deviasi hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal
hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi sebesar 21.
Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan
kategori adalah sebagai berikut:
93
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Kemantapan Suasana Kehidupan Emosional
No Kategori
Rentang Skor Frekuensi Banyak
Responden F
1 Rendah
N ≤ 29
11 31
2 Sedang
29 ≥ N ≤ 31
16 44
3 Tinggi
N ≥ 31
9 25
Berdasarkan pada tabel 17 di atas, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial karya Wanita menunjukkan 11
orang yang memiliki aspek psikologis dalam hal kemantapan suasana kehidupan emosional dalam kategori yang rendah dengan presentase
31 yang memiliki kategori sedang yakni ada 16 orang 44, sedangkan yang memiliki kategori tinggi yakni 9 orang 25. Hasil
keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemantapan suasana kehidupan emosional pada aspek
psikologis berada dalam kategori sedang yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 6. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Kemantapan Suasana Kehidupan Emosional Wanita Rehabilitasi
94
2 Deskripsi Aspek Psikologis dalam Hal Kemantapan Suasana Kehidupan Kebersamaan dengan Orang Lain
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek psikologis dalam hal kemantapan suasana kehidupan kebersamaan
dengan orang lain. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 18.
Tabel 18. Deskripsi Penilaian Aspek Psikologis dalam Kemantapan Suasana Kehidupan Kebersamaan dengan Orang Lain
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemantapan Suasana
Kehidupan Kebersamaan
dengan Orang Lain
6 Skor Minimum
6 13
Skor Maksimum 24
21 Mean
15 16.6
Standar Deviasi 12.7
1.9
Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 13, nilai maksimum sebesar 21, nilai
mean sebesar 16,6 dan standar deviasi sebesar 1,9. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
terendah yakni 6. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 24. Mean hipotetik dicari
dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 15. Standar deviasi
hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi
sebesar 12,7.
95
Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan
kategori adalah sebagai berikut: Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam
Kemantapan Suasana Kehidupan Kebersamaan dengan Orang Lain
No Kategori
Rentang Skor F
1 Rendah
N ≤ 16
10 28
2 Sedang
16 ≥ N ≤ 18
21 58
3 Tinggi
N ≥ 18
5 14
Berdasarkan pada tabel 19, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial karya Wanita menunjukkan 10 orang
yang memiliki aspek psikologis dalam hal kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain dalam kategori yang rendah dengan
presentase 28 yang memiliki kategori sedang yakni ada 21 orang 58, sedangkan yang memiliki kategori tinggi yakni 5 orang 14.
Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemantapan suasana kehidupan kebersamaan
dengan orang lain pada aspek psikologis berada dalam kategori sedang yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
96
Gambar 7. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Kemantapan Suasana Kehidupan Emosional Wanita Rehabilitasi
3 Deskripsi Aspek Psikologis dalam Hal Kemampuan untuk Santai, Gembira, dan Menyatakan Kejengkelan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek psikologis dalam hal kemampuan untuk santai, gembira, dan
menyatakan kejengkelan. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 20. Deskripsi Penilaian Aspek Psikologis dalam Kemampuan untuk Santai, Gembira, dan Menyatakan Kejengkelan
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemampuan untuk Santai,
Gembira, dan Menyatakan
Kejengkelan 4
Skor Minimum 4
9 Skor Maksimum
16 16
Mean 10
12.4 Standar Deviasi
8 1.6
Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 9, nilai maksimum sebesar 16, nilai
97
mean sebesar 12,4 dan standar deviasi sebesar 1,6. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
terendah yakni 4. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 16. Mean hipotetik dicari
dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 10. Standar deviasi
hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi
sebesar 8. Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data
tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Kemampuan untuk Santai, Gembira, dan Menyatakan Kejengkelan
No Kategori
Rentang Skor F
1 Rendah
N ≤ 11
4 11
2 Sedang
11 ≥ N ≤ 13
21 58
3 Tinggi
N ≥ 13
11 31
Berdasarkan pada tabel 21, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial karya Wanita menunjukkan 4 orang
yang memiliki aspek psikologis dalam hal kemampuan untuk santai, gembira, dan menyatakan kejengkelan dalam kategori yang rendah dengan
presentase 11 yang memiliki kategori sedang yakni ada 21 orang 58, sedangkan yang memiliki kategori tinggi yakni 11 orang 31.
Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat
98
disimpulkan bahwa tingkat kemampuan untuk santai, gembira, dan menyatakan kejengkelan pada aspek psikologis berada dalam kategori
sedang yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 8. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Kemampuan untuk Santai, Gembira, dan Menyatakan Kejengkelan Wanita
Rehabilitasi
4 Deskripsi Aspek Psikologis dalam Hal Sikap dan Perasaan terhadap Kemampuan dan Kenyataan Diri Sendiri
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek psikologis dalam hal sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan
kenyataan diri sendiri. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 22.
Tabel 22. Deskripsi Penilaian Aspek Psikologis dalam Sikap dan Perasaan terhadap Kemampuan dan Kenyataan Diri Sendiri
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemampuan untuk Santai,
Gembira, dan Menyatakan
Kejengkelan 4
Skor Minimum 4
7 Skor Maksimum
16 15
Mean 10
11.2 Standar Deviasi
8 1.7
99
Berdasarkan tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum sebesar 15,
nilai mean sebesar 11,2 dan standar deviasi sebesar 1,7. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
terendah yakni 4. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 16. Mean hipotetik dicari
dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 10. Standar deviasi
hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi
sebesar 8. Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data
tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Sikap dan Perasaan terhadap Kemampuan dan Kenyataan Diri Sendiri
No Kategori
Rentang Skor F
1 Rendah
N ≤ 10
5 14
2 Sedang
10 ≥ N ≤ 12
22 61
3 Tinggi
N ≥ 12
9 25
Berdasarkan pada tabel 23, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial karya Wanita menunjukkan 5 orang
yang memiliki aspek psikologis dalam hal sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri dalam kategori yang rendah dengan
presentase 14 yang memiliki kategori sedang yakni ada 22 orang
100
61, sedangkan yang memiliki kategori tinggi yakni 9 orang 25. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri pada aspek psikologis berada dalam kategori sedang
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Psikologis dalam Sikap dan Perasaan terhadap Kemampuan dan Kenyataan Diri Sendiri
E. Deskripsi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Sosial
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari skala kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial yang telah diisi oleh wanita
yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada
tabel 24.
Tabel 24. Deskripsi Penilaian Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Sosial
Aspek Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Sosial 24
Skor Minimum 24
59 Skor Maksimum
96 83
Mean 60
72 Standar Deviasi
5,09 5,73
101
Berdasarkan tabel 24 di atas, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 59, nilai maksimum sebesar 83,
nilai mean sebesar 72 dan standar deviasi sebesar 5,73. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah
dengan jumlah item sehingga diperoleh 1 x 24 = 24. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh
4 x 24 = 96. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean
sebesar 60. Standar deviasi hipotetik diperoleh standar deviasi sebesar 5,09. Selanjutnya, pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut distribusi
frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut: Tabel 25. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan
Penyesuaian Diri pada Aspek Sosial
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ч 69
9 25
2 Sedang
69 ш N ч 75
17 47
3 Tinggi
N ш 75
10 28
Berdasarkan pada tabel 25, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 9 orang yang
memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial yang rendah atau pada presentase 25 yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri
pada aspek sosial pada kategori sedang yakni ada 17 orang 47, sedangkan yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial dalam
kategori tinggi yakni 10 orang 28. Hasil dari data penelitian yang
102
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan
pada gambar di bawah ini:
Gambar 10. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Sosial Wanita di Panti Sosial Karya Wanita
Pada aspek sosial meliputi data berupa kemampuan hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal, hubungan dengan keluarga, dan
hubungan dengan teman dipanti. Ketiga hal tersebut menjadi indikator kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial yang akan dianalisis dan
dijabarkan di bawah ini.
1 Deskripsi Aspek Sosial dalam Kemampuan Hubungan dengan Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari skala kemampuan penyesuaian diri meliputi aspek sosial pada kemampuan
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal yang telah diisi
103
oleh wanita rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 26.
Tabel 26. Deskripsi Penilaian Aspek Sosial dalam Kemampuan Hubungan dengan Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemampuan Hubungan dengan
Masyarakat di Sekitar Tempat
Tinggal 5
Skor Minimum 5
7 Skor Maksimum
20 15
Mean 12.5
11.2 Standar Deviasi
10,6 1,7
Berdasarkan tabel 26, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum sebesar 15, nilai mean
sebesar 11,2 dan standar deviasi sebesar 1,7. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan
jumlah item sehingga diperoleh 1 x 5 = 5. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 4 x 5
= 20. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar
12,5. Standar deviasi hipotetik diperoleh angka sebesar 10,6. Selanjutnya, pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut distribusi frekuensi yang
diperoleh dari perhitungan kategori dapat dilihat pada tabel 27.
104
Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri dalam Kemampuan Hubungan dengan Masyarakat di
Sekitar Tempat Tinggal
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ч 13
7 19
2 Sedang
13 ш N ч 16
22 62
3 Tinggi
N ш 16
7 19
Berdasarkan pada tabel 27, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 7 orang
wanita rehabilitasi yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri dalam kemampuan hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal
yang rendah atau pada presentase 19 yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri dalam kemampuan hubungan dengan
masyarakat di sekitar tempat tinggal pada kategori sedang yakni ada 22 orang 62, sedangkan yang memiliki tingkat kategori tinggi yakni
7 orang 19. Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri dalam
kemampuan hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah
ini:
105
Gambar 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Hubungan dengan Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal
2 Deskripsi Aspek Sosial dalam Kemampuan Hubungan dengan Keluarga
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan keluarga pada wanita
rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 28.
Tabel 28. Deskripsi Penilaian Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Keluarga
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemampuan Hubungan
dengan Keluarga
8 Skor Minimum
8 19
Skor Maksimum 32
31 Mean
20 26.1
Standar Deviasi 17
2.7 Berdasarkan tabel 28, dapat dilihat bahwa data empirik yang
diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 19, nilai maksimum sebesar 31, nilai mean sebesar 26,1 dan standar deviasi sebesar 2,7. Sedangkan,
secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
106
terendah yakni 8. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 32. Mean hipotetik dicari
dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 20. Standar deviasi
hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi
sebesar 17. Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data
tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 29. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Keluarga
No Kategori
Rentang Skor Responden
F
1 Rendah
N ≤ 25
8 22
2 Sedang
25 ≥ N ≤ 27
17 47
3 Tinggi
N ≥ 27
11 31
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 8 orang
wanita rehabilitasi yang memiliki tingkat aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan keluarga yang rendah atau pada presentase 22 yang
memiliki tingkat aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan keluarga pada kategori sedang yakni ada 17 orang 47, sedangkan yang
memiliki tingkat kategori tinggi yakni 11 orang 31. Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
107
kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan keluarga berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 12. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Keluarga
3 Deskripsi Aspek Sosial dalam Kemampuan Hubungan dengan Teman di Panti
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan teman di panti pada
wanita rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 30.
Tabel 30. Deskripsi Penilaian Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Teman di Panti
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kemampuan Hubungan
dengan Teman di Panti
11 Skor Minimum
11 23
Skor Maksimum 44
35 Mean
27.5 31
Standar Deviasi 23.33
2.69 Berdasarkan tabel 30, dapat dilihat bahwa data empirik yang
diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 23, nilai maksimum sebesar
108
35, nilai mean sebesar 31 dan standar deviasi sebesar 2,67. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
terendah yakni 11. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 44. Mean hipotetik dicari
dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 27,5. Standar
deviasi hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar
deviasi sebesar 23,33. Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil
data tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 31. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Teman di Panti
No Kategori
Rentang Skor Responden
F
1 Rendah
N ≤ 30
9 25
2 Sedang
30 ≥ N ≤ 32
13 36
3 Tinggi
N ≥ 32
14 39
Berdasarkan pada tabel 31, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan
9 orang wanita rehabilitasi yang memiliki tingkat aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan teman di panti yang rendah atau pada
presentase 25 yang memiliki tingkat aspek sosial dalam kemampuan hubungan dengan teman di panti pada kategori sedang yakni ada 13 orang
36, sedangkan yang memiliki tingkat kategori tinggi yakni 14 orang
109
39. Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek sosial dalam
kemampuan hubungan dengan teman di panti berada dalam kategori tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 13. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Sosial pada Kemampuan Hubungan dengan Teman di Panti
F. Pembahasan Hasil Penelitian