Langkah-Langkah Rehabilitasi Penyesuaian Diri 1. Pengertian Penyesuaian Diri

45

3. Langkah-Langkah Rehabilitasi

Menurut Soetomo 2008: 53 langkah-langkah pelaksanaan rehabilitasi adalah : a. Tahap identifikasi Masalah sosial merupakan fenomena yang selalu muncul dalam kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang mengalami perkembangan, akan tetapi dapat pula merupakan masalah baru yang muncul karena perkembangan dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan kultural, masalah sosial dianggap sebagai kondisi yang tidak diinginkan oleh karena dapat membawa kerugian baik secara fisik maupun nonfisik secara individual, kelompok maupun masyarakat. Secara keseluruhan, atau dapat juga merupakan kondisi yang dianggap bertentangan dengan nilai, norma atau standar sosial. b. Tahap diagnosis Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong munculnya respon dari masyarakat, berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalah. Agar upaya pemecahan masalah mencapai hasil yang diharapkan, dibutuhkan pengenalan tentang sifat eskalasi dan latar belakang masalah. 46 c. Tahap treathment Upaya untuk menghilangkan masalah sosial, akan tetapi dalam banyak hal juga dapat berupa usaha untuk mengurangi atau membatasi perkembangan masalah. Menurut Tarmansyah 2003: 118 untuk mencapai tujuan maka kegiatan- kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. a Pemecahan Artinya mencegah timbulnya masalah sosial penyandang cacat,baik masalah itu datang dari penyandang cacat itu sendiri,maupun masalah yang datang dari lingkungan penyandang cacat itu. b Tahap rehabilitasi Rahabilitasi diberikan melalui bimbingan sosial dan Pembina mental,bimbingan keterampilan. Bimbingan diberikan secara individu,kelompok usaha rehabilitasi ini untuk meningkatkan kesadaran individu terhadap fungsi sosialnya dan menggali potensi positif seperti bakat, minat, hobi, sehingga timbul kesadaran akan harga diri serta tanggung jawab sosial secara mantap. Bimbingan keterampilan diberikan agar individu mampu menyadari akan ketrampilan yang dimiliki dan jenis-jenis keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minatnya dan lebih lanjut agar individu dapat mandiri dalam hidup bermasyarakat dan berguna bagi nusa dan bangsa. 47 Bimbingan dan penyuluhan diberikan terhadap keluarga dan lingkungan sosial dimana penyandang cacat berada.bimbingan dan penyuluhan disini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial keluarga dan lingkungan sosial,sehingga benar- benar memahami akan tujuan progam rehabilitasi dan kondisi klien sehingga mampu berpartisipasi dalam memecahkan permasalahan klien. c Resosialisasi Resosialisasi ini adalah segala upaya bertujuan untuk : menyiapkan pendatang agar mampu berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Resosialisasi merupakan proses penyaluran dan merupakan usaha penempatan para penyandang cacat setelah mendapat bimbingan dan penyuluhan sesuai dengan situasi dan kondisi individu yang bersangkutan. d Pembinaan tidak lanjut after care Pembinaan tindak lanjut ini diberikan agar keberhasilan klien dalam proses rehabilitasi dan telah disalurkan dapat lebih dimantapkan, dari pembinaan tindak lanjut ini pula diketahui apakah klien dapat menyesuaikan diri dan dapat diterima dimasyarakat. Tujuannya adalah memelihara, memantapkan, dan meningkatkan kemampuan sosial ekonomi dan mengembangkan rasa tanggung jawab dan kesadaran hidup bermasyarakat. 48 Menurut Departemen Sosial 1988: 9 Usaha rehabilitasi sosial menurut pendekatan pelayanan sosial ini dilaksanakan melalui tiga sistem, yaitu : 1 Sistem panti Pusat atau panti atau sasana rehabilitasi sosial dibangun dan dilengkapi dengan berbagai peralatan dan fasilitas untuk menyelenggarakan program dan kegiatan rehabilitasi sosial guna membimbing para cacat kea rah kehidupan yang produktif serta memberikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. 2 Sistem non panti yang berbasis masyarakat Pada dasarnya konsep pelayanan rehabilitasi sosial non panti ini berorientasikan kepada masyarakat sebagai basis pelayanan community-based social rehabilitatio dalam arti menggunakan masyarakat sebagai wadah atau pangkalan untuk menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi, yang pelaksanaannya terutama dilakukan dengan bantuan tenaga sosial sukarela yang berasal dari masyarakat serta melibatkan perangkat desa, dalam koordinasi dengan lembaga masyarakat desa LKMD. Adapun fungsi rehabilitasi sosial non panti adalah : 2.1. Meningkatkan usaha-usaha kea rah penyelenggara pelayanan rehabilitasi sosial yang berbasis masyarakat. 49 2.2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang semakin merata. 2.3. Meningkatkan integrasi para penyandang cacat. 3 Lingkungan pondok sosial Lingkungan pondok sosial adalah usaha rehabilitasi secara komprehensif dan integratif bagi penyandang permasalahan sosial disuatu perkampungan sosial dalam rangka refungsionalisasi dan perkembangan, baik fisik, mental maupun sosial. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan untuk menumbuhkan serta meningkatkan fungsi sosial para penyandang permasalahan sosial, yang semula tidak berkesempatan untuk berkemampuan melaksanakan fungsi sosialnya sebagaimana mestinya, baik untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, keluarga dan kelayakan pergaulan dalam masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan rehabilitasi harus ada langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu, agar tercapainya hasil yang diinginkan. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa langkah dalam melakukan rehabilitasi sosial adalah identifikasi masalah, tahap diagnosis, dan tahap treathment.

4. Program-Program Rehabilitasi Sosial