80
B. Deskripsi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Wanita di Panti Sosial Karya Wanita
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari skala kemampuan penyesuaian diri secara keseluruhan yang meliputi aspek
fisik, psikologis, dan sosial. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 6.
Tabel 6. Deskripsi Penilaian Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri
Variabel Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Penyesuaian Diri
63 Skor Minimum
63 160
Skor Maksimum 252
202 Mean
158 181
Standar Deviasi 13
10 Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh
memiliki nilai minimum sebesar 160, nilai maksimum sebesar 202, nilai mean sebesar 181 dan standar deviasi sebesar 10. Sedangkan, secara hipotetik
perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item sehingga diperoleh 1 x 63 = 63. Skor maksimal dicari dengan
mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 4 x 63 = 252. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor
maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 158. Standar deviasi hipotetik diketahui sebesar 13.
Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan
kategori adalah sebagai berikut:
81
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Wanita di PSKW
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ч 174
7 19
2 Sedang
174 ш N ч 186
19 53
3 Tinggi
N ш 186
10 28
Total 36 orang
100 Berdasarkan pada tabel 7, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita di
Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 7 orang yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri yang rendah atau pada presentase 19 yang
memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada kategori sedang yakni ada 19 orang 53, sedangkan yang memiliki tingkat kemampuan
penyesuaian diri dalam kategori tinggi yakni 10 orang 28. Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri pada wanita di Panti Sosial Karya Wanita berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada
gambar di bawah ini:
82
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Wanita di Panti Sosial Karya Wanita
Pada kemampuan penyesuaian diri wanita yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita meliputi data yang didapatkan berupa aspek fisik, psikologis,
dan sosial. Ketiga hal tersebut menjadi aspek yang akan diukur pada kemampuan penyesuaian diri pada wanita di Panti Sosial Karya Wanita yang
akan dianalisis dan dijabarkan berikut.
C. Deskripsi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Wanita di Panti Sosial Karya Wanita pada Aspek Fisik
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari skala kemampuan penyesuaian diri meliputi aspek fisik yang telah diisi oleh wanita
yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel berikut.
83
Tabel 8. Deskripsi Penilaian Tingkat Kemampuan penyesuaian diri pada Pelaksanaan Belajar
Aspek Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Fisik 15
Skor Minimum 15
32 Skor Maksimum
60 45
Mean 38
39 Standar Deviasi
3,2 3,28
Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh memiliki nilai minimum sebesar 32, nilai maksimum sebesar 45, nilai mean
sebesar 39 dan standar deviasi sebesar 3,28. Sedangkan, secara hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan
jumlah item sehingga diperoleh 1 x 15 = 15. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh
4 x 15 = 60. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean
sebesar 38. Standar deviasi hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga
diperoleh standar deviasi sebesar 3,2. Selanjutnya, pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut distribusi frekuensi yang diperoleh dari
perhitungan kategori adalah sebagai berikut: Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan
Penyesuaian Diri pada Aspek Fisik
No. Kategori
Rentang Skor Frekuensi
Presentase
1 Rendah
N ч 38
11 31
2 Sedang
38 ш N ч 41
17 47
3 Tinggi
N ш 41
8 22
Total 36 orang
100
84
Berdasarkan pada tabel 9, dapat diketahui bahwa dari 36 orang wanita yang tinggal di Panti Sosial Karya Wanita menunjukkan 11 orang yang
memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek fisik yang rendah atau pada presentase 31 yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri
pada aspek fisik pada kategori sedang yakni ada 17 orang 47, sedangkan yang memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri pada aspek fisik dalam
kategori tinggi yakni 8 orang 22. Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan penyesuaian diri pada
aspek fisik berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
RENDAH SEDANG
TINGGI 31
47 22
ASPEK FISIK
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Fisik Wanita di Panti Sosial Karya Wanita
Pada aspek fisik yang meliputi data berupa sisten utama tubuh dan kesehatan fisik. Kedua hal tersebut menjadi indikator kemampuan
85
penyesuaian diri pada aspek fisiknya yang akan dianalisis dan dijabarkan di bawah ini.
1 Deskripsi Aspek Fisik dalam Hal Sistem Utama Tubuh pada Wanita Rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek fisik dalam hal sistem utama tubuh pada wanita rehabilitasi di Panti
Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 10. Tabel 10. Deskripsi Penilaian Aspek Fisik dalam Hal Sistem Utama Tubuh
pada Wanita Rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Sistem Utama Tubuh
7 Skor Minimum
7 15
Skor Maksimum 28
23 Mean
17,5 19.6
Standar Deviasi 14,85
1.8 Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh
memiliki nilai minimum sebesar 15, nilai maksimum sebesar 23, nilai mean sebesar 19,6 dan standar deviasi sebesar 1,8. Sedangkan, secara
hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item sehingga diperoleh 1 x 7 = 7. Skor maksimal
dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga diperoleh 4 x 7 = 28. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan
skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga diperoleh mean sebesar 17,5. Standar deviasi hipotetik dicari dengan
mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi enam sehingga diperoleh standar deviasi sebesar 14,85.
86
Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan
kategori adalah sebagai berikut: Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Fisik dalam Hal
Sistem Utama Tubuh
No Kategori
Rentang F
1 Rendah
N ≤ 19
9 25
2 Sedang
19 ≥ N ≤ 21
22 61
3 Tinggi
N ≥ 21
5 14
Berdasarkan pada tabel 11, dapat diketahui bahwa dari 36 wanita rehabilitasi yang menjadi responden penelitian di Panti Sosial Karya
Wanita menunjukkan 9 orang wanita yang memiliki sistem utama tubuh dalam kategori yang rendah dengan presentase 25 yang memiliki
kategori sedang yakni ada 22 orang 61, sedangkan yang memiliki sistem utama tubuh dalam kategori tinggi yakni 5 orang 14. Hasil
keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat aspek fisik dalam hal sistem utama tubuh berada dalam
kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar 3 di bawah ini:
87
RENDAH SEDANG
TINGGI 25
61
14
Sistem Utama Tubuh
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Fisik dalam Hal Sistem Utama Tubuh
2 Deskripsi Aspek Fisik dalam Hal Kesehatan Fisik pada Wanita Rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil analisis dari aspek fisik dalam hal kesehatan fisik pada wanita rehabilitasi di Panti
Sosial Karya Wanita. Deskripsi penilaian diuraikan pada tabel 12. Tabel 12. Deskripsi Penilaian Aspek Fisik dalam Hal Kesehatan Fisik
pada Wanita Rehabilitasi di Panti Sosial Karya Wanita
Indikator Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kesehatan Fisik
8 Skor Minimum
8 11
Skor Maksimum 32
25 Mean
20 19.4
Standar Deviasi 17
3 Berdasarkan tabel 12, dapat dilihat bahwa data empirik yang diperoleh
memiliki nilai minimum sebesar 11, nilai maksimum sebesar 25, nilai mean sebesar 19,4 dan standar deviasi sebesar 3. Sedangkan, secara
hipotetik perhitungan skor minimal dicari dengan mengalikan skor
88
terendah dengan jumlah item sehingga diperoleh 1 x 8 = 8. Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi item dengan jumlah item sehingga
diperoleh 4 x 8 = 32. Mean hipotetik dicari dengan cara menambahkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi dua sehingga
diperoleh mean sebesar 20. Standar deviasi hipotetik dicari dengan mengurangkan skor maksimal dan skor minimal hipotetik kemudian dibagi
enam sehingga diperoleh standar deviasi sebesar 17. Selanjutnya, melakukan pengelompokan kategorisasi dari hasil data
tersebut. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Fisik dalam Hal Kesehatan Fisik
No Kategori
Rentang Skor F
1 Rendah
N ≤ 19
11 31
2 Sedang
19 ≥ N ≤ 21
16 44
3 Tinggi
N ≥ 21
9 25
Berdasarkan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa dari 36 wanita rehabilitasi yang menjadi responden penelitian di Panti Sosial Karya
Wanita menunjukkan 11 orang wanita yang memiliki kesehatan fisik dalam kategori yang rendah dengan presentase 31 yang memiliki
kategori sedang yakni ada 16 orang 44, sedangkan yang memiliki kesehatan fisik dalam kategori tinggi yakni 9 orang 25. Hasil
keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat aspek fisik dalam hal kesehatan fisik berada dalam kategori
sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar 4 di bawah ini:
89
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Aspek Fisik dalam Hal Kesehatan Fisik
D. Deskripsi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri pada Aspek Psikologis