Definisi Operasional Instrumen Penelitian

67 Menurut Bimo Walgito 2005: 75 menyebutkan bahwa kuesioner sering disebut juga angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki, yang juga disebut responden. Adapun beberapa pertimbangan peneliti dalam penggunaan kuesioner angket ini adalah sebagai berikut : a. Salah satu kelebihan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dianggap praktis karena dalam waktu yang sangat singkat dapat menjangkau banyak responden dan dapat dilakukan walaupun kedudukan responden jauh jaraknya. b. Kuesioner sangat efektif dan efesien dalam penggunaannya ekonomis dalam segi tenaga dan waktu, selain itu menjangkau permasalahan subyek penelitian secara keseluruhan. c. Dapat berisi pertanyaan-pertanyaan bukan hanya sekedar pertanyaan- pertanyaan pada penyajiannya, sehingga permasalan yang sudah dipaparkan dalam pernyataan-pernyataan tersebut mengefektifkan waktu karena responden hanya tinggal menjawab dengan men-cek salah satu pilihan jawaban yang menurut mereka sesuai dengan kondisi dirinya.

F. Definisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat dua definisi operasional yaitu pengertian mengenai penyesuaian diri dan rehabilitasi sosial. Definisi dari kedua pengertian tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Penyesuaian diri memiliki definisi kemampuan individu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupnya, untuk 68 mempertemukan tuntutan diri dan lingkungan agar tercapai keadaan atau tujuan yang diharapkan oleh diri sendiri dan lingkungannya. Dalam pembuatan instrumen ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tinggat penyesuaian diri di Panti Sosial Karya Wanita, di mana untuk mengetahuinya peneliti harus mencermati sub variabel dari penyesuaian diri itu sendiri. 2. Rehabilitasi sosial yaitu memulihkan kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan baik dalam keluarga maupun masyarakat.

G. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian membutuhkan pengukuran dan penilaian, sehingga untuk mengukur dibutuhkan alat ukur yang dinamakan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono 2009: 102 instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. 1. Skala penyesuaian diri Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 178 langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen meliputi tahapan sebagai berikut : a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. 69 d. Menderetkan diskriptor dari setiap indikator. e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen. f. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar. Langkah-langkah di atas dapat diaplikasikan oleh peneliti dalam menyusun instrumen meliputi tahapan sebagai berikut : 1 Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. 2 Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. Setelah mengetahui variabel apa yang akan diteliti beserta definisinya, variabel tersebut dijabarkan menjadi sub variabel. Sub variabel dari penyesuaian diri yaitu terdiri aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek sosial. Di mana komponen tersebut ditentukan berdasarkan komponen yang mendasari penyesuaian diri. Komponen-komponen tersebut merupakan bagian-bagian yang akan dihubungkan dengan indikator penyesuaian diri. 3 Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel Sub variabel yang sudah ditentukan, lalu akan dicari indikatornya pada variabel tersebut. Indikator dari penyesuaian diri disebutkan sebagai berikut : a. Berdasarkan teori menurut Schneiders dalam Achlis Nurfuad, 2013: 21 menjabarkan bahwa aspek fisik meliputi : 70 1. Sistem utama tubuh 2. Kesehatan fisik b. Berdasarkan teori menurut Fromm dan Gilmore dalam Desmita 2009: 195 menjabarkan bahwa aspek psikologis meliputi : 1. Kemantapan suasana kehidupan emosional 2. Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain 3. Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan 4. Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri c. Berdasarkan teori menurut Fromm dan Gilmore dalam Desmita 2009: 195 menjabarkan bahwa aspek sosial meliputi : 1. Hubungan dengan masyarakat sekitar 2. Hubungan dengan keluarga 3. Hubungan dengan teman dipanti 4 Menderetkan deskriptor dari setiap indikator. a. Fisik 1. Sistem utama tubuh a Mengenali dan menerima kondisi tubuh apa adanya b Kondisi keseimbangan tubuh 2. Kesehatan fisik a Kondisi keseimbangan fisik b Mudah merasa capek bila terlalu banyak tugas 71 b. Psikologis 1. Kemantapan suasana kehidupan emosional, a Mampu mengelola emosi b Mengatasi dorongan emosi dalam bentuk penyaluran emosi c Belajar dari pengalaman 2. Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain, a Memecahkan problem adaptif penyesuaian b Perasaan nyaman ketika bersama teman dekat 3. Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan, a Kemampuan untuk menenangkan diri b Mengontrol dan mengendalikan frustasi secara sehat, wajar, dan professional 4. Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri. a Keseimbangan dalam mengelola kondisi psikis ketika dalam menghadapi masalah b Pengelolaan emosi ketika frustasi c. Sosial 1. Hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, a Keterlibatan dalam partisipasi dimasyarakat b Sikap saling menghormati 2. Hubungan dengan keluarga a Keterlibatan dalam partisipasi sosial b Kesediaan kerjasama c Sikap toleransi 72 3. Hubungan dengan teman di panti. a Mempertahankan sikap positif yang realistis b Strategi untuk bersaing dengan teman c Bersikap terbuka dan menerima umpan balik 5 Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penyesuaian diri. Alternatif pilihan jawaban diberikan empat gradasi dengan skor tertinggi lima dan terendah satu. Adapun gradasi pernyataan yaitu, 1 Sangat Sesuai SS, 2 Sesuai S, 3 Tidak Sesuai TS, 4 Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian nilai pada alternatif jawaban tersebut tergambar pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Skor Skala Penyesuaian Diri SS S TS STS Favourable + 4 3 2 1 Unfavourable - 1 2 3 4 Tabel 2. Kisi-Kisi Skala Penyesuaian Diri Variabel Sub- Variabel Indikator Deskriptor Nomor Item ∑ Item Favorable + Unfavorable - Penyesuai an Diri Fisik Sistem utama tubuh 1. Mengenali dan menerima kondisi tubuh apa adanya 1, 2, 3 4 4 2. Kondisi keseimbangan tubuh 6, 7 5 3 Kesehatan fisik 1. Kondisi keseimbangan fisik 8, 9, 10, 11 12 5 2. Mudah merasa capek bila terlalu banyak 13, 15 14 3 73 tugas Psikologi s Kemantapa n suasana kehidupan emosional 1. Mengelola emosi 17,18, 19 16 4 2. Mengatasi dorongan emosi dalam bentuk penyaluran emosi 21 20 2 3. Belajar dari pengalaman 22, 23, 25 24 4 Kemantapa n suasana kehidupan kebersamaa n dengan orang lain 1. Memecahkan problem adaptif penyesuaian 27 26, 28 3 2. Perasaan nyaman ketika bersama teman dekat 29, 31 30 3 Kemampua n untuk santai, gembira dan menyataka n kejengkela n 1. Kemampuan untuk menenangkan diri 32 33 2 2. Mengontrol dan mengendalikan frustasi secara sehat, wajar, dan professional 34 35 2 Sikap dan perasaan terhadap kemampua n dan kenyataan diri sendiri 1. Keseimbangan dalam mengelola kondisi psikis ketika menghadapi masalah 36 37 2 2. Pengelolaan emosi ketika frustasi 38 39 2 74 Sosial Hubungan dengan masyarakat disekitar tempat tinggal 1. Keterlibatan dalam partisipasi dimasyarakat 40, 41 42 3 2. Sikap saling menghormati 43 44 2 Hubungan dengan keluarga 1. Keterlibatan dalam partisipasi sosial 45, 46 47 3 2. Kesediaan bekerjasama 49 48 2 3. Sikap toleransi 50, 51 52 3 Hubungan dengan teman dipanti 1. Mempertahanka n sikap positif yang realistis 53, 54 55, 56 4 2. Strategi untuk bersaing dengan teman 58, 59, 60 57 4 3. Bersikap terbuka dan menerima umpan balik 62 61, 63 3 Jumlah 63 6 Setelah kisi-kisi selesai dilengkapi dengan nomor-nomor item, langkah terakhir dalam penyusunan instrumen yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman instruksi dan kata pengantar. Hasil dari pengaplikasiannya dapat dilihat pada bagian lampiran.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas