Model-model Pembelajaran dalam Keterampilan Menulis Puisi

23 Dalam model sinektik terdapat proses yang harus dilakukan oleh siswa, semakin terbuka wawasan siswa dalam melakukan proses tersebut, maka semakin memungkinkan untuk memperoleh hasil yang tinggi pula. Gordon via Joyce dkk, 2009: 254 mengungkapkan proses analogi dalam model pembelajaran sinektik dibagi ke dalam tiga tahap analogi yakni analogi langsung direct analogy, analogi personal personal analogy dan pemadatan konflik compressed conflict. Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan tidak harus selalu identik dalam segala hal. Dalam tahap ini siswa mengandaikan dirinya menjadi seseorang yang mengalami peristiwa. Fungsinya cukup sederhana, yaitu untuk mentransposisikan kondisi atau permasalahan yang asli pada situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru tentang suatu masalah. Analogi personal mengharuskan siswa untuk berempati pada gagasan- gagasan atau subjek-subjek yang dibandingkan. Dalam analogi personal, siswa membandingkan pengalaman seseorang yang mengalami peristiwa dengan pengalaman dirinya Joyce dkk, 2009: 254. Analogi personal diidentifikasikan lagi ke dalam empat keterlibatan individu, yaitu a orang pertama mendeskripsikan dengan fakta-fakta, b orang pertama mengidentifikasikan dengan emosi, c identifikasi empatik terhadap benda hidup, dan d identifikasi terhadap benda mati. Pemadatan konflik merupakan suatu proses kegiatan mempertentangkan dua sudut pandang yang berbeda. Proses ini mempertajam 24 pandangan dan pendapat pada posisi masing-masing terutama dalam menghadapi dua atau tiga pandangan yang berbeda, sehingga subjek didik mengalami objek dan penalaran dari dua atau tiga kerangka pikir Endraswara, 2006: 35. Dalam tahap ini siswa membandingkan bagaimana cara seseorang yang mengalami peristiwa menyelesaikan masalah dengan bagaimana cara dirinya menyelesaikan masalah. Berikut ini beberapa penerapan model pembelajaran sinektik menurut Gordon via Joyce dkk, 2009: 270. 1. Menulis Kreatif Strategi pertama model Sinektik dapat secara lagsung diaplikasikan pada penullisan kreatif. Tidak hanya karena strategi ini menstimulasi penggunaan analogi-analogi, tetapi karena ia juga membantu membentuk siswa menjadi penulis yang berusaha mengembangkan jangkauan untuk mendekati tugas-tugas ekspresif secara ekspositori dan persuasif, seperti pada genre narasi. Pada penerapan pembelajaran, model Sinektik menekankan pada penumbuhan kreativitas siswa dalam proses menulis puisi. 2. Mengeksplorasi Masalah-masalah Sosial Strategi kedua menyediakan alternatif dalam mengeksplorasi isu-isu sosial, khususnya isu-isu yang dapat dicari patokan-patokan dan solusinya. Mencari isu-isu sosial bisa diperoleh dengan membaca berbagai media yang ada, seperti media cetak maupun elektronik. Ada baiknya isu sosial yang dieksplorasi adalah isu-isu hangat yang sedang menjadi perbincangan publik.