Pedoman Penilaian Menulis Puisi

32 model pembelajaran sinektik lebih efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen dibandingkan dengan model Problem Based Instruction PBI. Penelitian yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Arda Sedyoko 2013 dengan judul “Keefektifan Strategi Story Writing Map dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatipuro, KarangAnyar”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan uji-t pretest dan posttest eksperimen diketahui nilai hitung t hitung sebesar 8,774 dengan db 32 pada signifikansi diperoleh t tabel 2,0315.Hasil tersebut menunjukkan nilai th: 8,774 tb: 2, 0315 pada signifikansi 5 yang berarti pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan strategi story writingmaplebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan strategi story writing map. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena memiliki metode yang sama yaitu eksperimen dan juga menggunakan pembelajaran menulis puisi. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada tindakan yang dilakukan yaitu penelitian tersebut menggunakan strategi story writing map sedangkan penelitian ini menggunakan model pembelajaran sinektik. Selain itu, subjek penelitian Arda adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Jatipuro, Karanganyar sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA NEGERI 5 Yogyakarta.

H. Kerangka Pikir

Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi yang harus mampu dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa menulis puisi 33 khususnya puisi bebas tak bisa lepas dari pembelajaran di sekolah. Minat siswa pada pembelajaran sastra dikatakan semakin menurun dan mengalami kemunduran. Hal itu disebabkan menurunnya perolehan nilai dan minat baca siswa. Budaya baca yang semakin menurun tentu mempengaruhi budaya menulis, terutama menulis sastra. Siswa tidak lagi tertarik untuk membaca dan menulis karya sastra. Ketidaktertarikan para siswa didukung dengan semakin tumpulnya kepekaan sosial untuk membaca, memahami, dan menulis tentang realita sosial yang ada di sekitarnya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara guru berusaha menemukan model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis bagi siswa, terutama dalam menulis puisi. Model pembelajaran sinektik adalah salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan. Model pembelajaran yang ditemukan dan dirancang oleh William J.J. Gordon ini berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati, dan wawasan dalam hubungan sosial. Selain itu, model ini juga menekankan pada proses mengembangkan kepribadian individu siswa dengan memperhatikan kondisi emosional, menerapkan rasa empati, dan kepekaan sosial yang tinggi. Sebelum diterapkan oleh guru sebagai salah satu alternatif model pembelajaran, pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran sinektik perlu diujikan untuk membuktikan keefektifan dan mengetahui perbedaan keterampilan menulis puisi antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran sinektik dengan siswa yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran sinektik.