Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi

22 materi-materi yang konkret, menerapkan secara hati-hati, dan merangkum prosedur-prosedur dengan jelas. Sinektik berkombinasi dengan model-model lain dengan mudah. Sinektik dapat memperpanjang konsep-konsep untuk dieksplorasi dengan kelompok, model pembelajaran memproses informasi, membuka dimensi- dimensi problem sosial yang dieksplorasi melalui bermain peran, investigasi kelompok, atau berpikir yurisprudensial, dan mengembangkan kekayaan masalah dan perasaan-perasaan yang dikuak oleh model-model lain dalam kelompok model pengajaran personal Joyce dkk, 2009: 271. Joyce dkk 2009: 271 mengungkapkan model pembelajaran sinektik cukup atraktif dan kombinasi keberuntungannya dalam meningkatkan pemikiran produktif, empati yang mendidik, dan kedekatan interpersonal menjadikannya dapat diterapkan pada siswa di semua tingkatan umur dan semua bidang kurikulum. Berdasarkan hal tersebut, model sinektik diyakini dapat digunakan sebagai upaya untuk melatih keterampilan menulis puisi. Penggunaan model ini dapat membantu siswa berproses kreatif melalui latihan langsung serta dapat diaplikasikan bagi pengembangan kekuatan kreatif yang umum dan respon kreatif bidang masalah. Penggunaan model ini lebih ditekankan dalam bidang keterampilan menulis karena lingkungan sosial mendorong kreativitas untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa memfungsikan dunia metaforis secara mandiri untuk dituangkan dalam kegiatan menulis puisi. 23 Dalam model sinektik terdapat proses yang harus dilakukan oleh siswa, semakin terbuka wawasan siswa dalam melakukan proses tersebut, maka semakin memungkinkan untuk memperoleh hasil yang tinggi pula. Gordon via Joyce dkk, 2009: 254 mengungkapkan proses analogi dalam model pembelajaran sinektik dibagi ke dalam tiga tahap analogi yakni analogi langsung direct analogy, analogi personal personal analogy dan pemadatan konflik compressed conflict. Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan tidak harus selalu identik dalam segala hal. Dalam tahap ini siswa mengandaikan dirinya menjadi seseorang yang mengalami peristiwa. Fungsinya cukup sederhana, yaitu untuk mentransposisikan kondisi atau permasalahan yang asli pada situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru tentang suatu masalah. Analogi personal mengharuskan siswa untuk berempati pada gagasan- gagasan atau subjek-subjek yang dibandingkan. Dalam analogi personal, siswa membandingkan pengalaman seseorang yang mengalami peristiwa dengan pengalaman dirinya Joyce dkk, 2009: 254. Analogi personal diidentifikasikan lagi ke dalam empat keterlibatan individu, yaitu a orang pertama mendeskripsikan dengan fakta-fakta, b orang pertama mengidentifikasikan dengan emosi, c identifikasi empatik terhadap benda hidup, dan d identifikasi terhadap benda mati. Pemadatan konflik merupakan suatu proses kegiatan mempertentangkan dua sudut pandang yang berbeda. Proses ini mempertajam