c. Mata Pelajaran Membuat Busana PriaWanita Mata pelajaran membuat busana pria adalah upaya
menciptakan kondisi dengan sengajaagar mampu menjawab kebutuhan anak didik tentang peningkatan sumberdaya manusia yang
siap guna sehingga lulusan akan mampu mengembangkan karier dengan baik pada bidang keahlian tata busana apabila yang
bersangkutan benar-benar menguasai seluk beluk keterampilan secara tuntas.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono, 2010: 117. Menurut Sudarwan Danim 2007: 87 yang mengungkapkan bahwa populasi adalah universum, dimana
universum itu dapat berupa orang, benda atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti.
Dari pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Obyek
penelitian adalah pengintegrasian soft skills. Subyek penelitian adalah
siswa kelas XII program studi keahlian tata busana dan guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kewirausahaan dan membuat
busana priawanita kelas XII program studi keahlian tata busana di SMK N 1 Sewon Bantul. Siswa sebagai subyek penelitian berjumlah 135 yang
terbagi dalam empat kelas, yaitu: a. Kelas XII Busana Butik 1 berjumlah 30 siswa.
b. Kelas XII Busana Butik 2 berjumlah 36 siswa. c. Kelas XII Busana Butik 3 berjumlah 35 siswa.
d. Kelas XII Busana Butik 4 berjumlah 34 siswa. Untuk jumlah responden dari guru mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, kewirausahaan dan membuat busana priawanita kelas XII program studi keahlian tata busana di SMK N 1 Sewon diambil dari
mata pelajaran yang diteliti. Mata pelajaran tersebut pendidikan kewarganegaraan dengan jumlah 1 guru yang menjadi responden,
kewirausahaan dengan 1 guru yang menjadi responden, dan membuat busana priawanita dengan 6 guru yang menjadi responden. Total
responden dari guru adalah 8 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono 2010: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi. Menurut Sudarwan Danim 2001: 89
sampel adalah sub-unit populasi survei atau populasi survei itu sendiri yang dipandang mewakili populasi target.
Jadi sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini sampel dari kelas XII
program studi keahlian tata busana di SMK N 1 Sewon yang kemudian ukuran sampel ditentukan dengan Nomogram Herry King. Cara
menentukan dengan Nomogram Herry King adalah dari jumlah populasi 135 responden, dengan tingkat kesalahan 5 adalah dengan cara dari titik
135 jumlah populasi melalui angka 5 tingkat kesalahan, maka akan ditemukan titik 70 yang menunjukkan persentase populasi yang diambil
sebagai sampel. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 70 dari 135, sehingga didapatkan 94,5 dan dibulatkan menjadi 95 responden. Jumlah
sampel ditambah 10 dari jumlah populasi, yaitu 9,5 dibulatkan menjadi 10 orang. Sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 105 responden.
Penambahan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila ada angket yang tidak dapat diolah karena data yang tidak lengkap. Sampel uji coba
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian sebelum digunakan sebagai data penelitian berjumlah 30 siswa atau responden yang bukan sebagai
sampel. Dalam penelitian ini, setiap kelas memiliki jumlah anggotasiswa
yang berbeda-beda sehingga teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Sevli 2009 menyatakan bahwa teknik
proportional random sampling digunakan bila populasi mempunyai
anggotaunsur yang tidak sama jumlahnya dan diambil secara acak. Untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap
wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dari masing-masing wilayah. Cara untuk menentukan jumlah sampel tiap
kelas dapat dilihat seperti tabel berikut. Tabel 2. Cara menentukan ukuran sampel
dengan proportional random sampling
No Kelas
Cara Menentukan Jumlah Sampel
Jumlah sampel
1 Kelas XII Busana Butik 1
30135 x 95 21
2 Kelas XII Busana Butik 2
36135 x 95 25
3 Kelas XII Busana Butik 3
35135 x 95 25
4 Kelas XII Busana Butik 4
34135 x 95 24
Jumlah 95
Sedangkan guru sebagai subyek penelitian diambil dengan sampling jenuh. Menurut Sugiyono 2007: 68 menyatakan bahwa
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Rincian sampel yaitu pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan 1 guru yang menjadi
responden, mata pelajaran kewirausahaan dengan 1 guru menjadi responden, mata pelajaran membuat busana wanitapria dengan 6 guru
menjadi responden. Total responden dari guru kelas XII program keahlian tata busana di SMK N 1 Sewon yaitu 8 responden.
D. Teknik Pengumpulan Data