D. Teknik Pengumpulan Data
Agar mendapatkan data yang valid, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Sugiyono 2010: 172 mengungkapkan bahwa
teknik pengumpulan data menggunakan angket bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang
sifatnya rahasia. Pada kuesioner, peneliti menyajikan pilihan alternatif pilihan, dengan tidak menentukan mana pilihan yang salah atau benar. Dilihat
dari kedudukan subjek di dalamnya, subjek yang menjawab pertanyaan- pertanyaan atau pernyataan-pernyataan pada kuesioner disebut responden.
Karena responden dalam penelitian jumlahnya banyak, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket. Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data untuk memecahkan masalah penelitian dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut
Sugiyono 2010:
199, angket
merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Juga
menurut Supardi 2005: 127, angket adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian agar peneliti
memperoleh data lapanganempiris untuk memecahkan masalah penelitian. Responden dalam penelitian dari siswa.
Kelebihan pengumpulan data menggunakan teknik angket tertutup adalah sebagai berikut:
1. Mudah diolah. 2. Jawaban lebih terarah dan relevan dengan desain penelitian Supardi,
2005: 134. Selain itu, Sevli 2009 mengungkapkan kelebihan angket adalah
sebagai berikut: 1. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data
yang paling mudah adalah dengan angket. 2. Pertanyaan atau pernyataan yang sudah disiapkan adalah waktu yang
efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak. 3. Memberi kesempatan mudah pada responden untuk menjawab.
4. Responden dapat lebih leluasa menjawab. Sevli 2009 juga mengungkapkan kelemahan angket antara lain yaitu:
1. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan, maka metode ini kurang tepat.
2. Metode kurang fleksibel karena hanya terpancang dari pertanyaan atau pernyataan yang ada.
3. Jawaban yang diberikan responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan atau pernyataan lain.
4. Ada kemungkinan terjadi respon yang salah dari responden karena kurang jelas dengan pertanyaanpernyataan atau karena keragu-raguan responden.
Model pertanyaan angket ada dua macam yaitu pertanyaan terbuka, tertutup, semi terbuka, maupun kombinasi terbuka dan tertutup. Model
pertanyaan angket yang peneliti gunakan adalah pertanyaan tertutup closed end item dan semi terbuka. Angket tertutup adalah model pertanyaan dimana
pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan jawaban atau pilihannya.
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diberikan tanggapan oleh subyek peneliti yang disusun berdasarkan konstruksi teoritik yang telah
disusun sebelumnya, kemudian dikembangkan ke dalam indikator-indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan, sedangkan
pengukuran angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Tipe jawaban yang digunakan menggunakan chek-list
√. Pada skala likert dengan empat alternatif jawaban yaitu selalu SL,
sering SR, kadang-kadang KK, tidak pernah TP. Tiap alternatif jawaban diberi bobot sebagai berikut.
Tabel 3. Skor jawaban dan kriteria penilaian pada identifikasi pengintegrasian soft skills
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kriteria Skor
Kriteria Skor
Selalu SL 4
Selalu SL 1
Sering SR 3
Sering SR 2
Kadang-kadang KK 2
Kadang-kadang KK 3
Tidak pernah TP 1
Tidak pernah TP 4
E. Instrumen Penelitian