103
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Sewon Bantul, yang
berlokasi di Pulutan Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Tepatnya dari pertigaan Diro, Jalan Bantul KM 8 ke arah barat ±1,5 km. Dilihat dari
lokasinya SMK N 1 Sewon sangat kondusif untuk kegiatan belajar mengajar, karena jauh dari keramaian dan jalan besar sehingga suasana
belajar menjadi lebih tenang. Peserta didik di SMK N 1 Sewon Bantul mayoritas perempuan.
SMK N 1 Sewon Bantul membuka program keahlian tata busana yang didalamnya terdapat kelompok mata pelajaran normatif, adaptif dan
produktif. Kelompok mata pelajaran normatif terdiri dari mata pelajaran pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan seni budaya. Pada kelompok mata pelajaran adaptif terdiri dari bahasa Inggris, matematika,
IPA, IPS, keterampilan komputer dan pengelolaan informasi, dan kewirausahaan. Kelompok mata pelajaran produktif terdiri ataas
sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan menerapkan K3LH, melaksanakan pemeliharaan mesin jahit
dan melaksanakan layanan secara prima kepada pelanggan dan Kompetensi Kejuruan menggambar busana, membuat pola, membuat
busana wanita, membuat busana pria, membuat busana anak, membuat busana bayi, memilih bahan baku busana, membuat hiasan pada busana,
mengawasi mutu busana, memproduksi busana, memasarkan busana. Tiap mata pelajaran dapat diterapkan pengintegrasian soft skills.
Akan tetapi, tiap kelompok mata pelajaran yang diajarkan untuk kelas XII, ada mata pelajaran yang banyak mengintegrasikan soft skills antara
lain pada kelompok mata pelajaran normatif melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kelompok mata pelajaran adaptif melalui
mata pelajaran kewirausahaan dan kelompok mata pelajaran produktif melalui mata pelajaran membuat busana priawanita. Mata pelajaran
tersebut diselenggarakan 1 kali setiap pekannya. Sebagian besar guru belum memahami tentang soft skills. Namun
dari penelitian terungkap bahwa dalam proses pembelajaran tiap mata pelajaran telah ada upaya dari guru untuk mengintegrasikan soft skills.
Guru yang sudah mengetahui tentang soft skills juga telah berusaha memberikan informasi tentang soft skills. Selain dalam mata pelajaran,
pengintegrasian soft skills juga dilaksanakan oleh pihak sekolah sebelum pelajaran berlangsung dengan beberapa guru menunggu siswa-siswi di
depan sekolah untuk menyapa dan berjabat tangan dengan siswa-siswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengintegrasian
soft skills melalui mata pelajaran pada Program Studi Keahlian Tata Busana di SMK Negeri 1 Sewon. Penelitian ini diselenggarakan dari
bulan April hingga Juli 2011.
2. Gambaran Umum Responden Gambaran umum yang diungkap dalam penelitian ini adalah
identifikasi pengintegrasian soft skills melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, kewirausahaan, membuat busana priawanita yang
diamati oleh siswa pada program studi keahlian tata busana selama mengikuti mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kewirausahaan
dan membuat
busana wanitapria.
Mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan dan kewirausahaan diselenggrakan untuk tiap tingkat
akan tetapi untuk dapat mengetahui hasil yang lebih maksimal maka diambil populasi pada kelas XII. Sedangkan pada mata pelajaran
membuat busana priawanita yang merupakan salah satu mata pelajaran kompetensi kejuruan dari kelompok mata pelajaran produktif untuk kelas
XII. Berdasarkan penelitian “Identifikasi Pengintegrasian Soft Skills
melalui mata pelajaran pada Program Studi Keahlian Tata Busana di SMK Negeri 1 Sewon” subyek penelitian terdiri dari dua kelompok
responden diantaranya adalah siswa dan guru. Siswa SMK diambil pada kelas XII keahlian tata busana yang menerima palajaran pendidikan
kewarganegaraan, kewirausahaan dan membuat busana priawanita. Guru yang menjadi responden adalah guru mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, kewirausahaan dan membuat busana wanitapria. Untuk mengetahui jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden
Kelas Jumlah sampel
Persentase
Kelas XII Busana Butik 1 21
22,2 Kelas XII Busana Butik 2
25 26,7
Kelas XII Busana Butik 3 25
25,9 Kelas XII Busana Butik 4
24 25,2
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 95 siswa dari kelas XII Busana
Butik 1, Busana Butik 2, XII Busana Butik 3 dan XII Busana Butik 4.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian