Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian yang merupakan suatu proses pengukuran terhadap sesuatu hal tertentu diperlukan alat ukur yang biasa disebut dengan istrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2010: 148. Instrumen penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian terutama penelitian kuantitatif karena kualitas hasil penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas instrumen. Titik tolak dari penyusunan instrumen seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono 2010: 149 adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan variabel-variabel penelitian. 2. Mendefinisikan operasional variabel. 3. Menentukan indikator yang akan diukur. 4. Menjabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan menggunakan kisi-kisi instrumen. 5. Melakukan uji coba instrumen. 6. Menganalisis keandalan, validitas dan reliabilitas. Untuk dapat menentukan indikator yang akan diukur, sebelumya peneliti menentukan indikator tersebut yang kemudian diperkuat dengan melakukan FGD. Menurut Hetifah Sjaifudian 2009: 147-148 yang mengungkapkan bahwa FGD Focused Group Discussion adalah salah satu metode dasar untuk memberikan kesempatan kepada peserta diskusi untuk memberikan pandangannya tentang suatu topik. FGD dipimpin oleh peneliti yang bertindak sebagai moderator. Focus Group adalah kelompok khusus yang dipandang dari segi tujuan, ukuran, komposisi, dan prosedurnya. Peneliti melakukan FGD dengan menghadirkan 8 guru yang dipilih sesuai dengan mata pelajaran yang diteliti. FGD dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggali soft skills yang akan digunakan untuk mengidentifikasi soft skills yang diintegrasikan melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kewirausahaan dan membuat busana priawanita dengan mencari keterkaitan soft skills di SMK dengan soft skills di dunia kerja. Hasil dari FGD yaitu macam-macam indikator soft skills di SMK yang disesuaikan dengan tujuan umum dan khusus pendidikan sekolah menengah kejuruan, struktur kurikulum, visi dan misi SMK N 1 Sewon, serta tujuan pendidikan SMK Negeri 1 Sewon yang terkait dengan soft skills di dunia kerja. Macam-macam indikator soft skills tersebut antara lain 1 mengelola diri, 2 mengembangkan diri, 3 kemandirian, 4 kemampuan untuk berpikir, 5 disiplin, 6 tanggung jawab, 7 sikap profesional, 8 ulet, 9 adaptasi, 10 daya juang, 11 daya saing, 12 kerja sama, 13 kepemimpinan, dan 14 kemampuan komunikasi. Dengan 14 soft skills tersebut, dibuatlah kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen dibuat berdasarkan kajian pustaka yang mendukung penelitian yang selanjutnya menjadi bahan yang akan dituangkan sebagai angket penelitian. Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka dibuat kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 4. Kisi-kisi instrumen angket tentang identifikasi pegintegrasian soft skills melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kewirausahaan, membuat busana priawanita Variabel Indikator No. Item Pengintegrasian Soft Skills Melalui Mata Pelajaran Pengintegrasian Soft Skills Melalui Mata PelajaranPendi- dikan Kewarganega- raan 1. Mengelola Diri 1, 17 2. Mengembangkan Diri 2, 18 3. Kemandirian 3, 19 4. Kemampuan Untuk Berpikir 4, 15, 20 5. Disiplin 5, 21 6. Tanggung Jawab 6, 22 7. Sikap Profesional 7, 23 8. Ulet 8, 24 9. Adaptasi 9, 25 10. Daya Juang 10, 26 11. Daya Saing 11, 27 12. Kerjasama 12, 28 13. Kepemimpinan 13, 29 14. Berkomunikasi 14, 16 Pengintegrasian Soft Skills Melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan 1. Mengelola Diri 1, 17 2. Mengembangkan Diri 2, 18 3. Kemandirian 3, 19 4. Kemampuan Untuk Berpikir 4, 15, 20 5. Disiplin 5, 21 6. Tanggung Jawab 6, 22 7. Sikap Profesional 7, 23 8. Ulet 8, 24 9. Adaptasi 9, 25 10. Daya Juang 10, 26 11. Daya Saing 11, 27 12. Kerjasama 12, 28 13. Kepemimpinan 13, 29 14. Berkomunikasi 14, 16 Pengintegrasian Soft Skills Melalui Mata Pelajaran Membuat Busana PriaWanita 1. Mengelola Diri 1, 17 2. Mengembangkan Diri 2, 18 3. Kemandirian 3, 19 4. Kemampuan Untuk Berpikir 4, 15, 20 5. Disiplin 5, 21 6. Tanggung Jawab 6, 22 7. Sikap Profesional 7, 23 8. Ulet 8, 24 9. Adaptasi 9, 25 10. Daya Juang 10, 26 11. Daya Saing 11, 27 12. Kerjasama 12, 28 13. Kepemimpinan 13, 29 14. Berkomunikasi 14, 16 Setelah instrumen tersusun dilakukan validitas konstruk, kemudian uji coba dan menganalisis validitas dan reliabilitasnya. Tingkat validitas validity dan reliabilitas reliability menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep- konsep sampai pada saat data siap untuk dianalsis.

F. Uji Coba Instrumen