C. Kerangka Berpikir
Batik Pramanca merupakan salah satu unit usaha manufaktur dengan produk-pruduk batik yang terletak di Gamping, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Banyaknya unit usaha serupa, menyebabkan persaingan pasar menjadi cukup berat. Hingga Batik Pramanca dituntut
untuk meningkatkan kecakapan guna menjaga kepuasan pelanggan. Keberadaan satu gerai Batik Pramanca tentunya tidak memungkinkan
untuk dapat menjangkau semua area pemasaran. Karena itu Batik Pramanca sudah mulai melakukan kegiatan penjualan secara online.
Dalam melakukan penjualan online, respon yang cepat menjadi salah satu poin yang penting untuk memastikan kepuasan pelanggan.
Namun tuntutan respon cepat tersebut menimbulkan beberapa kendala baru yang berkaitan dengan pencatatan seputar kegiatan penjualan atau
pesanan tersebut, karena Batik Pramanca masih menggunakan sistem pencatatan manual. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alternatif untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Batik Pramanca, yaitu dengan membuat sistem penerimaan kas berbasis web.
Sistem penerimaan kas berbasis web yang akan dibuat untuk Batik Pramanca akan memungkinkan manajemen Batik Pramanca
memperoleh informasi seputar kegiatan bisnis yang berkaitan dengan penerimaan kas dengan lebih akurat, mudah, dan terperinci. Sistem
penerimaan kas berbasis web yang akan dibuat bertujuan untuk memperoleh beberapa laporan yaitu laporan penjualan dan penerimaan
kas yang dibuat dalam format harian serta bulanan, dan informasi mengenai identitas pelanggan serta stok barang dagangan.
D. Paradigma Penelitian
Gambar 2. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, paradigma penelitian yang dimaksud merupakan tahap-tahap perancangan sistem. Tahap Bussiness
Modelling bertujuan untuk mencari aliran informasi yang dapat
menjawab pertanyaan berikut menganai kebutuhan data dalam proses bisnis, output yang diperlukan oleh managemen, pengguna informasi,
dan siapa yang bertanggungjawab terhadap proses untuk menciptakan informasi tersebut. Tahap Data Modelling bertujuan untuk menjelaskan
objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik atribut masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antar objek
didefinisikan. Tahap selanjutnya adalah Process Modelling, dimana aliran
informasi pada tahap data medelling ditransformasi untuk mendapatkan arus informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis.
Bussiness Modelling Data Modelling
Process Modelling Application Generation
Testing and Turnover
Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali objek data tertentu. Kemudian dilanjutkan
dengan tahap Application Generation untuk merubah data modelling yang sudah melalui process modelling kedalam bahasa pemrograman.
Tahap terakhir adalah Testing and Turnover yang bertujuan untuk menguji program yang telah dibuat.
E. Pertanyaan Penelitian