b. Data Modelling
Data Modelling bertujuan untuk menjelaskan objek data
yang dibutuhkan dalam proyek. Mengidentifikasikan atribut data dan hubungan antar objek didefinisikan. Hasil data modelling sistem
informasi akuntansi penerimaan kas Batik Pramanca dapat dilihat pada Gambar 9. Peneliti telah mengidentifikasi kebutuhan data yang
akan dipergunakan dalam sistem dan mebagi kedalam beberapa kelompok storage. Data-data tersebut diantaranya adalah data
administrator, data pelanggan, dan data barang. Pada data administrator berisi id administrator yang akan
diperoleh secara otomatis ketika akun administrator ditambahakan, id ini digunakan sebagai primary key dan bersifat permanen.
Selanjutnya terdapat nama administrator, e-mail yang digunakan, alamat, nomor telepon. Data tersebut dapat diupdate sesuai dengan
kebutuhan. Penambahan data administrator dapat dilakukan oleh administrator yang telah terdaftar, atau dapat juga dilakukan
langsung oleh owner karena dalam proses penambahan administrator membutuhkan password owner.
pelanggan e-mail
alamat nomor_telepon
nama_ pelanggan
id_pelanggan
pesanan total_
pembayaran tanggal_pesan
id_pembayaran id_admin
id_pesanan
beban biaya_kirim
id_pesanan berat_barang
id_ekspedisi
administrator e-mail
alamat
nomor_telepon nama_admin
id_admin barang
harga_pokok harga_jual
nama_barang stok
id_barang detail pesanan
jumlah
size id_pesanan
id_barang id_detail_
pesanan pembayaran
tanggal_jatuh_ tempo
sisa_ pembayaran
id_pesanan uang_muka
id_pembayaran status_transaksi
detail_pembayaran pembayaran
tanggal_ pembayaran
id_pembayaran update_status_
transaksi id_detail_
pembayaran
Gambar 9. Desain Database Data selanjutnya adalah data pelanggan, sama seperti data
administrator data pelanggan juga menjadikan id pelanggan sebagai primary key
. Id pelanggan didapatkan secara otomatis ketika akun didaftarkan sebagai pelanggan pada web Batik Pramanca. Id ini
bersifat permanen dan satu alamat e-mail hanya dapat didaftarkan satu kali. Data pelanggan juga berisi nama pelanggan, e-mail,
alamat, dan nomor telepon. Selanjutnya data barang yang berisi id barang sebagai primary key. Id ini didapat secara otomatis saat
barang tersebut ditambahkan dan bersifat permanen. Data barang juga dilengkapi dengan nama barang, harga barang, dan stok yang
dimiliki. Sistem ini juga menggunakan beberapa data pembantu
diantaranya data beban, data pembayaran, detail pembayaran, dan detail pesanan. Detail penanan berisi id detail pesanan, id pesanan,
id barang, jumlah barang, dan size yang diminta. Data beban berisi id ekspedisi, id pesanan, berat barang, dan biaya pengiriman. Data
pembayaran berisi id pembayaran, id pesanan, uang muka, sisa pembayaran, tanggal jatuh tempo, dan status transaksi. Yang terakhir
adalah detail pembayaran yang berisi id detail pembayaran, id pembayaran, update status transaksi, tanggal pembayaran, dan
pembayaran. Berdasarkan desain database tersebut, dapat dilihat bahwa
setiap tabel memiliki id yang berfungsi sebagai primary key dan saling terkait satu sama lain. Data pelanggan memiliki hubungan one
to many dengan data pesanan melalui id pelanggan yang berarti satu
id pelanggan dapat melakukan lebih dari satu pesanan. Kemudian data administrator juga terhubung one to many dengan data pesanan,
karena satu administrator bisa menangani lebih dari satu pesanan. Data pesanan dihubungkan one to many dengan data barang melalui
detail pesanan, karena satu id pesanan dapat digunakan untuk memesan banyak barang. Selanjutnya data pesanan terhubung
dengan data pembayaran secara one to one, karena satu id pesanan hanya dapat menggunakan satu jenis pembayaran. Data pembayaran
terhubung dengan detail pembayaran yang berfungsi sebagai data penunjang, hubungan data tersebut adalah one to one, karena satu id
pembayaran hanya memiliki satu detail pembayaran. Yang terakhir data pesanan dan data beban terhubung secara one to one, karena
satu id pesanan hanya akan dikirim melalui satu pilihan ekspedisi.
c. Process Modelling