Keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan

107 Terdapat 6 rumusan masalah yang diteliti yaitu 1 keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, 2 keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa, 3 keefektifan model ekspositori ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, 4 keefektifan model ekspositori ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa, 5 perbandingan keefektifan model Problem Based Learning dan ekspositori ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, dan 6 perbandingan keefektifan model Problem Based Learning dan ekspositori ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Berikut ini merupakan pembahasan setiap rumusan masalah terkait dengan hasil penelitian dengan mengaitkan dengan teori yang relevan.

1. Keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan

berpikir kritis siswa Keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dapat diketahui berdasarkan hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan. Berdasarkan uji hipotesis dengan statistik uji one sample t-test maupun perhitungan manual didapatkan ℎ � = , = , , sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak. Dengan demikian model Problem Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dessy Puspitasari Rusdiana 2017 terhadap siswa kelas VIII SMP N 8 Bandar Lampung tahun ajaran 20162017 yang memberikan kesimpulan bahwa model Problem Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis. 108 Ada beberapa faktor yang menyebabkan model Problem Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis karena memiliki beberapa fase yang saling mendukung untuk meningkatkan ketiga aspek kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan memberikan penjelasan dasar, kemampuan mengatur strategi dan taktik, dan menyimpulkan. Fase pertama dalam model Problem Based Learning yaitu memberikan orientasi siswa tentang permasalahan, dimana pada awal pembelajaran siswa dihadapkan langsung pada suatu permasalahan nyata sehingga siswa terpusat pada permasalahan yang diberikan. Fase ketiga yaitu membantu investigasi individu dan kelompok, dimana siswa berdiskusi secara berkelompok. Pada tahap ini siswa berdiskusi dituntut dan dilatih untuk memberikan penjelasan dasar dari setiap pertanyaan dalam permasalahan awal serta mengatur strategi dan taktik untuk menentukan solusi dari setiap permasalahan yang ada dengan bantuan lembar kerja siswa. Melalui diskusi untuk menentukan solusi, siswa juga mencari informasi yang relevan karena peran peneliti sebagai fasilitator disaat siswa membutuhkan bantuan, bukan memberikan jawaban kepada siswa. Antara individu yang satu dengan yang lainnya saling mengutarakan pendapat untuk menentukan solusi terbaik sehingga terjadi proses identifikasi dan kontruksi pemahaman dengan bantuan lembar kerja siswa. Pada fase keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya, siswa dilatih unuk membuat kesimpulan dari serangkaian proses awal permasalahan hingga penyelesaian masalah terkait dengan konsep yang dipelajari siswa. Dengan demikian beberapa fase dalam model Problem Based Learning saling bersinergi untuk mengembangkan ketiga aspek kemampuan berpikir kritis terbukti dengan 109 adanya peningkatan pada setiap aspek kemampuan berpikir kritis yang diukur oleh peneliti. Pada dasarnya proses pemecahan masalah untuk menentukan solusi terbaik, secara tidak langsung siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan tersebut yang dapat menjadikan siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Wee dalam Masek 2011: 217 menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui proses pemecahan masalah khususnya umpan balik, berdiskusi, dan mengajar satu sama lain menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.

2. Keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

15 96 105

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning.

0 4 39

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL DISCOVERY LEARNING SERTA MODEL THINK PAIR SHARE MATERI KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KATEGORI KECERDASAN EMOSIONAL PADA KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMP N KELA

0 0 18

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP.

1 1 339

Keefektifan Model Pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif ditinjau dari Sikap, Motivasi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL DISCOVERY LEARNING SERTA MODEL THINK PAIR SHARE MATERI KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KATEGORI KECERDASAN EMOSIONAL PADA KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMP | Pawi

0 1 10

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII -

0 0 70

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

0 0 16