101
f Kesimpulan:
i. Karena
ℎ �
= , = ,
maka diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
ii. Karena
ℎ �
= , = ,
maka diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4 Uji hipotesis
i. Uji keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan
berpikir kritis
a Hipotesis
: � ′ ≤ ,
: � ′ ,
b Taraf signifikan:
� = , c
Statistik Uji: uji t =
̅−�
� √�
dengan = −
d Kriteria keputusan:
ditolak jika
ℎ �
=
, ;
= , e
Perhitungan: Hasil perhitungan uji t terdapat pada tabel dan berikut
102
Tabel 28. Hasil Uji t Data
ℎ �
Nilai Signifikansi
Kesimpulan Kemampuan
berpikir kritis
kelas eksperimen ,
, ;
= , ,
ditolak
Kemampuan komunikasi
matematis kelas
eksperimen ,
, ;
= , ,
ditolak
Kemampuan berpikir
kritis kelas kontrol
,
, ;
= , ,
diterima
Kemampuan komunikasi
matematis kelas
kontrol − ,
, ;
= , ,
diterima
f Kesimpulan:
Karena
ℎ �
= , = ,
maka ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model Problem Based
Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa.
ii. Uji keefektifan model Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan
komunikasi matematis
a Hipotesis
: � ′ ≤ ,
: � ′ ,
b Taraf signifikan:
� = , c
Statistik Uji: uji t =
̅−�
� √�
dengan = −
d Kriteria keputusan:
103
ditolak jika
ℎ �
=
, ;
= , e
Perhitungan: Hasil perhitungan uji t terdapat pada tabel 29 halaman 105.
f Kesimpulan:
Karena
ℎ �
= , = ,
maka ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model Problem Based
Learning efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.
iii. Uji keefektifan model ekspositori ditinjau dari kemampuan berpikir kritis
a Hipotesis
: � ′ ≤ , pembelajaran matematika dengan model ekspositori tidak
efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa : � ′
, pembelajaran matematika dengan model ekpositori efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa
b Taraf signifikan:
� = , c
Statistik Uji: uji t =
̅−�
� √�
dengan = −
d Kriteria keputusan:
ditolak jika
ℎ �
=
, ;
= , e
Perhitungan: Hasil perhitungan uji t terdapat pada tabel 29 halaman 105.
104
f Kesimpulan:
Karena
ℎ �
= , = ,
maka diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model ekspositori tidak efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa.
iv. Uji keefektifan model ekspositori ditinjau dari kemampuan komunikasi
matematis
a Hipotesis
: � ′ ≤ , pembelajaran matematika dengan model ekspositori tidak
efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa : � ′
, pembelajaran matematika dengan model ekpositori efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa
b Taraf signifikan:
� = , c
Statistik Uji: uji t =
̅−� √
dengan = −
d Kriteria keputusan:
ditolak jika
ℎ �
= , e
Perhitungan: Hasil perhitungan uji t terdapat pada tabel 29 halaman 105.
f Kesimpulan:
Karena
ℎ �
= − , = ,
maka diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model ekspositori tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.
105
v. Perbandingan keefektifan model Problem Based Learning