Senyawa CdS dengan variasi amilum

31 Tabel 5. Perhitungan ukuran kristal rata-rata dengan variasi kalsinasi Data d nm 200°C 2,3169 250°C 3,7824 300°C 14,740 Tabel 6 menunjukkan bahwa semakin besar suhu kalsinasi maka ukuran kristalnya semakin besar. Ukuran kristal pada senyawa CdS dengan suhu kalsinasi 200°C adalah sebesar 2,31 nm. Selanjutnya untuk senyawa CdS dengan suhu kalsinasi 250°C diketahui ukuran kristalnya adalah 3,78 nm dengan warna senyawa yang telah dikalsinasi berwarna kuning pekat mendekati keabu-abuan.. Kalsinasi terakhir adalah variasi kalsinasi dengan suhu 300°C. Hasil kalsinasi ini kemudian dilakukan analisa XRD dan diketahui bahwa ukurannya adalah 14,79 nm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar suhu kalsinasi maka ukuran kristalnya semakin besar. Ketiga variasi suhu kalsinasi maka dipilih senyawa yang memiliki kondisi optimum, yaitu ditandai dengan warna senyawa yang masih berwarna kekuningan dan ukuran kristal yang relatif kecil. Ketiga suhu kalsinasi didapatkan kondisi optimum yaitu pada suhu 250°C. Difraktogrm pada suhu 250 o C diketahui masih mengandung CdS murni dan semakin kristalin. Sedangkan pada difraktogram suhu 300 o C diketahui sudah terjadi perubahan fasa. Diketahui pada suhu 300 o C ditemukan CdO pada βθ γγ,41 dan 70, λγ. Dengan bidang hkl 111 dan 211 no JCPDS 65-2908 yang mempunyai struktur kubik. 32 C . Analisis Spektrofotometer IR Karakterisasi hasil sintesis menggunakan spektrometer IR bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa amilum sebagai agen pengompleks yang terdapat pada hasil sintesis CdS. Hasil spektrum IR dari senyawa amilum dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Spektrum IR dari Amilum Spektrum IR Gambar 9 menunjukkan bahwa di dalam senyawa amilum tersebut terdapat gugus -OH pada daerah serapan 3448,72 cm -1 , kemudian pada daerah 2981,80 cm -1 serapan untuk gugus alkana, gugus alkena terdapat pada daerah serapan 1651,07 cm -1 dan yang teakhir terdapat serapan untuk gugus C-O- C pada daerah 1157,29 cm -1 . Spektrum IR hasil kalsinasi pada suhu 200 o C senyawa 33 CdS menggunakan amilum sebagai agen pengompleks dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Spektrum IR Hasil Kalsinasi pada Suhu 200°C Gambar 11. Spektrum IR Hasil Kalsinasi pada Suhu 300°C 34 Gambar 10 dan 11 menunjukkan senyawa CdS hasil kalsinasi. Gambar 10 menunjukkan hasil kalsinasi pada suhu 200 o C, sedangkan Gambar 11 menunjukkan hasil kalsinasi pada suhu 300 o C. Interpretasi senyawa IR dari hasil kalsinasi pada suhu 200 o C dan 300 o C senyawa CdS dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perbandingan serapan amilum, kalsinasi 200 o C dan 300 o C Bilangan Gelombang cm -1 Gugus Fungsi Amilum Kalsinasi 200 o C Kalsinasi 300 o C 3448,72 3448,72 3456,44 -OH 2981,80 - - C-C 1651,07 - - C=C 1157,29 1111,00 1111,00 C-O-C Senyawa CdS yang telah dikalsinasi kemudian dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer IR. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kandungan amilum dalam senyawa CdS setelah proses kalsinasi. Hasil analisis senyawa yang telah dikalsinasi pada suhu 200°C dan 300°C menunjukkan bahwa senyawa hasil kalsinasi masih mengandung amilum. Hal ini diketahui dari spektrum IR yaitu masih ada puncak-puncak yang menunjukkan gugus fungsi dari amilum. Akan tetapi jumlah atau intensitas dari amilum cenderung berkurang. Pada kalsinasi 200°C dan 300°C masih terdapat serapan gugus –OH pada daerah serapan 34478,42 cm -1 dan 3456,44 cm -1 . Sedangkan pada daerah serapan 1110 cm -1 pada kalsinasi 200°C dan 300°C masih menunjukkan adanya serapan gugus C-O-C. Kedua puncak spektrum IR hasil kalsinasi hampir mirip, yang menyatakan bahwa amilum masih ada di dalam senyawa CdS. 35

D. Analisis UV-Vis

Senyawa CdS yang telah dikalsinasi pada suhu 250°C dilakukan karakterisasi menggunakan spektroskopi UV-Vis untuk mengetahui absorbansi atau kemampuan material untuk menyerap cahaya dan energi celah pita. Serbuk hasil kalsinasi sebelum dianalisis perlu dilakukan preparasi sampel pada kaca preparat dengan cara menempelkan serbuk CdS yang telah dilarutkan dengan sedikit etanol pada kaca preparat. Kaca preparat yang telah terlapis sampel dipanaskan selama 30 menit dengan suhu 80 o C untuk menguapkan etanol yang digunakan sebagai pelarut. Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 200 – 800 nm. Kisaran radiasi untuk UV adalah 180 – 380 nm sedangkan untuk visibel adalah 380 – 780 nm Fessenden Fessenden, 1997. Hasil absorbansi variasi amilum sebelum dilakukan kalsinasi ditunjukkan Gambar 12. Gambar 12. Spektrum UV-Vis Senyawa CdS Variasi Amilum 36 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 FR’∞ x h v 12 eV Gambar 12 menunjukkan hasil absorbansi UV-Visibel senyawa CdS variasi amilum. Berdasarkan Gambar 12 dapat diketahui nilai energi celah pita. Data absorbansi dari spektra senyawa CdS digunakan untuk mengetahui perubahan transisi elektronik pada daerah UV maupun sinar tampak. Berikut merupakan Tabel 7 data absorbansi yang diperoleh. Tabel 7. Absorbansi Senyawa CdS Variasi Amilum. Sampel λ nm Ket CdS 273 UV 306 510 Visibel CdS 0,5 312 UV 397 Visibel CdS 1,0 312 UV 341 411 Visibel CdS 2,0 361 UV 415 Visibel Berdasarkan data absorbansi, maka dapat diketahui energi celah pita dari setiap variasi amilum. Nilai energi celah pita setiap variasi amilum ditunjukkan Gambar 13-16. Gambar 13. Grafik Energi Celah Pita Senyawa CdS tanpa amilum 37 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 F R’∞ x h v 12 eV 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 FR ’∞ x h v 12 eV Gambar 14. Grafik Energi Celah Pita Senyawa CdS amilum 0,5 gram Gambar 15. Grafik Energi Celah Pita Senyawa CdS amilum 1,0 gram 38 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 FR ’∞ x h v 12 eV Gambar 16. Grafik Energi Celah Pita Senyawa CdS amilum 2,0 gram Berdasarkan keempat grafik diatas terlihat perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Gambar 13 dan 14 menunjukkan nilai energi celah pita yang hampir sama sebesar 1,98 eV dan 1,96 eV. Sedangkan pada Gambar 15 dan Gambar 16 menunjukkan nilai energi celah pita sebesar 2,14 eV. Untuk energi celah pita masing-masing dari sampel senyawa CdS dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai energi celah pita variasi amilum Sampel Nilai energy celah pita eV CdS tanpa amilum 1,98 CdS 0,5 1,96 CdS 1,0 2,14 CdS 2,0 2,14 Nilai energi celah pita dari Tabel 8 menunjukkan bahwa variasi amilum berpengaruh terhadap energi celah pita. Selanjutnya senyawa hasil kalsinasi juga