36 Analisis ini untuk mengetahui ketepatan soal yang dibuat oleh peneliti
dengan soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran Boga Dasar sehari- harinya.
Hasil dari uji instrumen butir soal terhadap siswa kelas X-JBG-2 yaitu pada analisis tingkat kesukaran soal, soal siklus I maupun siklus 2 memiliki
tingkat kesukaran 30-40-30 dengan kategori mudah-sedang-sulit. Pada analisis daya pembeda pada soal siklus I semua soal memiliki daya pembeda
sedangkan pada soal siklus II nomor 19 dan 24 tidak memiliki daya pembeda karena soal terlalu mudah sehingga harus diganti dengan soal lainnya. Pada
analisis validitas soal siklus I dan siklus II soal yang dibuat memiliki validitas kesamaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal dapat gunakan dalam
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah kegiatan penelitian dilakukan. Setelah data diperoleh maka data dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama memuat
data-data berupa nilai atau disebut data kuantitatif dan bagian kedua berisi data- data yang berupa data penilaian sikap yang disebut dengan data kualitatif. Data
kuantitatif akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang diolah menggunakan rumus statistik yang sudah tersedia.
Sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif, dimana dengan teknik ini penjabaran data-datanya secara deskriptif menggunakan
penjelasan berupa kata-kata. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif sekaligus deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif akan
37 digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari soal-soal tes yang diberikan
kepada siswa. Analisis deskriptif kualitatif akan digunakan untuk mengolah data dari observasi .
Pengolahan data yang akan digunakan untuk mengolah data kuantitif dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS, yaitu untuk mencari skor rerata kelas.
Rerata skor ini akan menjadi indikator keberhasilan setelah dibandingkan dengan skor pre tes pra siklus. Dalam penelitian ini skor acuan yang digunakan yaitu
menggunakan skor pre-test setiap siklus.
H. Indikator Keberhasilan
Ada dua kategori ketuntasan belajar siswa yaitu secara individu dan secara klasikal. Batas ketuntasan belajar seseorang dalam kurikulum saat ini disebut
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM ditentukan dengan memerhatikan beberapa hal, di antaranya kemampuan siswa, tingkat kesulitan materi, daya
dukung sarana dan prasarana untuk belajar. Dalam materi pelajaran Boga Dasar ini, telah ditetapkan batas minimal siswa dianggap tuntas dalam belajar apabila
sekurang-kurangnya 75 dari seluruh siswa minimal 24 siswa mampu mencapai skor
≥ 75 atau 3 nilai KKM menurut K13. Sedangkan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat lebih atau sama dengan 75 siswa mencapai KKM
yang telah ditentukan yaitu 75.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN