61 dalam proses pembelajaran. Siswa lebih aktif bertanya, berkomentar dan
menyanggah.
d. Refleksi Pelaksanaan Siklus II
Secara umum pembelajaran pada siklus II semakin baik dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan
siswa dalam siklus II jauh lebih baik, siswa dapat secara mandiri menyelesaikan semua tugas dalam LKS penuh tanggung jawab. Siswa lebih
cekatan dalam melakukan pengambilan data serta lebih cepat dalam melakukan pengambilan data. Antusiasme siswa dalam mengemukakan
pendapat juga tampak lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan ini didukung oleh peran guru dalam fasilitator
secara baik selama proses pembelajaran. Adanya pengalaman siklus I guru jauh lebih baik dalam mengendalikan seluruh siswa.
Pada hasil tes siklus II ini telah mampu mencapai target sesuai dengan indikator pencapaian yang telah ditetapkan. Indikator pencapaian dalam
penelitian ini yaitu sekurang-kurangya 75 siswa dalam kelas mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM yaitu 75 sesuai yang
telah ditetapkan oleh SMK N 4 Yogyakarta. Dengan perhitungan rata-rata kelas mendapatkan nilai diatas 75. Hasil belajar pada siklus II ini telah
melampaui target, maka peneliti memutuskan telah berhasil dan tidak melanjutkan lagi penelitian ini.
62
C. Pembahasan
Sesuai dengan uraian di atas, mulai dari deskripsi tentang SMK N 4 Yogyakarta hingga hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan
memaparkan dan membahasnya dalam subbab pembahasan ini. Sebelum dilakukan penelitian di SMK N 4 Yogyakarta, peneliti mendapati pembelajaran
Boga Dasar sudah dilakukan dengan cara variatif khususnya di kelas X-JBG-3. Namun yang masih belum banyak dilakukan adalah variasi menggunakan metode
dan pendekatan ketika pembelajaran teori. Guru masih sering menyampaikan pembelajaran dengan ceramah dan peran siswa dalam proses pembelajaran masih
pasif. Siswa terlihat tidak bersemangat, banyak yang mengobrol sendiri, ada yang mengantuk dan lain sebagainya. Dilihat dari segi hasil belajar nilai pada ulangan
harian dan UTS Semester gasal 20152016 siswa kelas X-JBG-3 masih rendah banyak yang dibawah KKM tidak tuntas.
Sesuai dengan kondisi awal tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan metode pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada bulan Januari 2016 peneliti mulai melakukan serangkaian persiapan
seperti mempersiapkan, membuat dan memvalidasi materi, instrumen penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu
peneliti juga tidak lupa mengurus ijin penelitian melalui Universitas, Gubernur, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Perizinan DIY dan Kepala SMK N 4
Yogyakarta. Pada tahap perencanaan siklus I dan II peneliti mempersiapkan materi
pembelajaran sesuai dengan tema pada pembelajaran minggu tersebut. Materi