Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

karyawan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan berbagai upaya agar karyawan memiliki kepuasan kerja yang tinggi.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang terdiri dari: kepuasan kerja, pelatihan, dan produktivitas kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe?

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe. Universitas Sumatera Utara

I.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dipergunakan untuk: 1. Bagi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi manajemen perusahaan untuk melakukan penyesuaian ataupun perbaikan dalam pelaksanaan balanced scorecard dalam perusahaan. 2. Bagi Program studi Magister Ilmu Manajemen USU, merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan. 3. Penelitipenulis sendiri, sebagai bahan pembuktian teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. 4. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka Berpikir

Konsep pengukuran kinerja yang tepat dan cocok dengan dunia usaha sangat diidamkan-idamkan oleh setiap perusahaan yang ingin unggul dalam dunia persaingan. Sebab bila hanya fokus dengan ukuran keuangan saja, diyakini kurang mewakili karena memiliki beberapa kelemahan Mulyadi, 2001, yaitu: 1. Pendekatan finansial hanya bersifat historis sehingga hanya mampu memberikan indikator dari kinerja manajemen dan tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara 2. Pengukuran finansial lebih berorientasi kepada manajemen operasional dan kurang mengarah kepada manajemen strategik. 3. Pengukuran finansial tidak mampu mempresentasikan kinerja intangible assets yang merupakan bagian struktur aset perusahaan. Selanjutnya menurut Srimindarti dalam Purba 2008, bahwa penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta pemberian penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Oleh karena itu, metode pengukuran kinerja dalam perusahaan harus terus menerus diperbaharui sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Menurut Andreasson Svartling 1999 bahwa: “The Balanced Scorecard provides a new way to manage more of companys resources than just financial. It was one of the first management controls to use with the aim to change management awareness into focusing on both strategy and long term success, and short term financial earnings. The changed focus is achieved by a widened scope for essential management activities and process for future competitiveness”. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, terdapat beberapa indikator yang menjadi bagian penting dalam keberhasilan perspektif ini. Indikator tersebut adalah kepuasan karyawan, pelatihan, tingkat turnover dan produktivitas karyawan. Faktor kepuasan karyawan, pelatihan dan produktivitas karyawan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Dole and Schroeder 2001, bahwa kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya. Pada dasarnya makin positif sikap kerja makin besar pula kepuasan kerja. Pada umumnya seseorang merasa puas Universitas Sumatera Utara dengan pekerjaannya karena berhasil dan memperoleh penilaian yang adil dari pimpinannya. Menurut Blau dalam Panggabean 2004 kepuasan kerja adalah kepuasan karyawan terhadap setiap perlakuan yang mereka terima di tempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan, seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan benefits, insentif, atau pemberhentian, dan kepuasan kerja bukan merupakan konsep yang berdimensi tunggal, melainkan berdimensi jamak. Seseorang bisa saja merasa puas dengan dimensi yang satu, namun tidak puas dengan dimensinya yang lain. Menurut Luthans 2006, dimensi kepuasan kerja diukur dari lima dimensi, yaitu pekerjaan job description, imbalan, promosi, supervisi dan rekan kerja. Selanjutnya menurut Kaplan dan Norton 2000, ada tiga faktor yang mempengaruhi kepuasan pekerja, yaitu kompetensi staff, infrastruktur teknologi, dan iklim untuk bertindak. Melalui penerapan balanced scorecard, nantinya sumber daya yang ada di perusahaan baik itu sumber daya manusia, finansial, teknologi, informasi, produk, dan lain-lain, seluruhnya dapat difokuskan sesuai dengan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Sehingga tidak ada sumber daya yang menganggur karena kurang produktif, ataupun sumber daya yang sia-sia karena salah dalam penempatan dan pelaksanaannya. Scorecard yang dimiliki oleh masing-masing karyawan perusahaan pada dasarnya memiliki pengukuran dari 4 perspektif, sehingga terjadi kesamarataan antar sesama karyawan. Diharapkan bila semua pihak melaksanakan bersama-sama Universitas Sumatera Utara scorecard yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing, maka akan diperoleh kinerja perusahaan yang berlipat ganda. Berikut adalah gambaran kerangka berpikir penelitian: Gambar I.1. Kerangka Berpikir Penelitian I.6. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan sebagai berikut: 1. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang terdiri dari: kepuasan kerja, pelatihan, dan produktivitas kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe. 2. Kompetensi staff, infrastruktur teknologi, dan iklim untuk bertindak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Kantor Cabang Kabanjahe. Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan Perusahaan Pelatihan Produktivitas Kerja Kompetensi Staff Infrastruktur Teknologi Iklim untuk Bertindak Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan

16 111 106

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas PT. Cipta Niaga Cabang Medan

0 38 102

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pasar Minggu

5 22 148

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 14 147

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo).

0 0 110

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2