Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA

dari banyaknya produk baru yang diciptakan oleh karyawan yang sangat berdampak terhadap kemajuan perusahaan tersebut. Pendekatan penilaian kinerja hendaknya mengidentifikasikan standar kerja yang terkait, mengukur kriteria, dan kemudian memberikan umpan balik pada karyawan dan departemen SDM. Sumber: Mulyadi 2001 Gambar II.1. Elemen-elemen Kunci Sistem Penilaian Kinerja

II.4. Balanced Scorecard

Perkembangan balanced scorecard dimulai pada tahun 1990-an oleh Robert Kaplan, seorang profesor akuntansi dari Harvard University dan David Norton, seorang konsultan di sebuah Kantor Akuntan Publik ternama di Amerika Serikat. Kaplan yang seorang visioner, menyadari bahwa angka-angka financial saja tidak akan cukup untuk organisasi yang berusaha bertahan atau bahkan bersaing di abad ke-21. Untuk tujuan itu, Kaplan dan Norton mengorganisir suatu studi penelitian terhadap beberapa perusahaan, dan berusaha membedakan praktik terbaik dalam Kinerja Karyawan Peninlaian Kinerja Umpan Balik Karyawan Ukuran Kinerja Standar Kinerja Keputusan SDM Standar Kinerja Universitas Sumatera Utara pengukuran kinerja. Balanced scorecard dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau metode pengukuran kinerja perusahaan yang disesuaikan dengan visi-misi serta strategi perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini seorang manajer atau pimpinan perusahaan, harus memiliki matriks atau ukuran yang akan membawa kunci keberhasilan perusahaan. Dengan cara demikian, akan dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada seorang pimpinan, untuk mengarahkan sumber daya- nya tidak hanya berfokus pada faktor finansial namun juga isu-isu lainnya yang bisa mempengaruhi faktor finansial tersebut, seperti faktor customer, proses bisnis business process, maupun proses pertumbuhan dan pembelajaran dari karyawan perusahaan tersebut. Dasar pemikiran dibalik balanced scorecard sebenarnya sangatlah sederhana, namun mendalam. Ukuran keuangan memang selalu dianggap paling penting, namun harus dilengkapi ataupun dibantu dengan indikator lain yang dapat memprediksi kesuksesan finansial perusahaan di masa depan. Berikut adalah kendala-kendala yang memacu munculnya balanced scorecard menurut Paul 2005 adalah: 1. Ketergantungan tradisional terhadap ukuran-ukuran finansial. 2. Munculnya aktiva tidak berwujud. 3. Munculnya resiko reputasi goodwill. 4. Kesulitan yang dihadapi sebagian besar organisasi dalam menjalankan strategi. Universitas Sumatera Utara Sumber: Kaplan and Norton 2000. Gambar II.2. Balanced Scorecard sebagai Kerangka Kerja Balanced scorecard pada awalnya terdiri atas 4 perspektif yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Blanced scorecard mencoba menterjemahkan visi- misi dan strategi perusahaan menjadi ukuran kinerja, yang dapat ditelusuri dan digunakan untuk mengukur kesuksesan manajer dalam keberhasilan implementasinya. Hal ini bisa dicapai bila manajer bisa menentukan objektif dan pengukuran yang tepat terhadap masing-masing scorecard yang saling terkait. Universitas Sumatera Utara Balanced scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced keseimbangan dan scorecard kartu nilai. Kartu nilai, digunakan untuk mencatat skor hasil nilai kinerja seseorang, dan bisa digunakan untuk merencanakan skor yang hendak ditargetkan. Sedangkan kata keseimbangan merepresentatifkan kepada perimbangan dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, aspek internal dan eksternal, serta aspek jangka pendek dan jangka panjang. Balanced scorecard menjadi sebuah metode yang banyak diterapkan di perusahaan dan organisasi baik profit dan non profit oriented karena metode ini tidak hanya memperbaiki kinerja saat ini hanya untuk bertahan hidup, namun tujuannya adalah keberlangsungan, yang memungkinkan perusahaan berhasil dalam persaingan pada abad global ini.

II.5. Keunggulan Metode Balanced Scorecard

Dokumen yang terkait

Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan

16 111 106

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas PT. Cipta Niaga Cabang Medan

0 38 102

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pasar Minggu

5 22 148

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 14 147

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo).

0 0 110

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2