BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Mandiri PKLM
Dalam Negara Republik Indonesia yang sebagian besar kehidupan perekonomian rakyatnya masih bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, wajar menyerahkan
sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada negara melalui pembayaran pajak.
Menurut pendapat .Rochmat Soemitro dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan dalam Waluyo 2008:3 menyatakan : pajak
adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung
dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak atas kekayaan barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan
telah ada sejak zaman penjajahan maupun setelah Indonesia merdeka dan di atur dalam berbagai ordonasi yang di ubah menjadi Iuran Pendapatan Daerah
IPEDA, akan tetapi dasar hukum IPEDA kurang kuat maka sejak adanya reformasi perpajakan sehingga IPEDA dirubah menjadi Pajak Bumi dan
Bangunan PBB dan yang menjadi dasar hukum nya adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 Jo Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994, Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 1998, KMK 523KMK.041998 dan KEP-
16PJ.061998 tentang pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan. Penjelasan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994. Bahwa bumi adalah
permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya, permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Adapun yang
dimaksud dengan bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan.
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfat atas bumi dan atau
memiliki bangunan dan atau memperoleh manfaat atas bangunan. Wajib pajak adalah subjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak.
Objek pajak bumi dan bangunan adalah bumi dan bangunan yang klasifikasi objek pajak nya telah ditentukan oleh Menteri Keuangan. Dalam
menetukan klasifikasi bumitanah hasrus diperhatikan faktor-faktor yaitu letak, peruntukan, pemanfaatan, dan kondisi lingkungan dan lain-lain. Rusdji, 2008 : 9-
10. Dari masa yang lalu sampai sekarang masalah perpajakan merupakan
masalah yang rumit bagi masyarakat, hal ini terjadi antara lain karena kurang nya pengetahuan masyarakat Subjek Pajak mengenai peraturan perpajakan
khususnya mekanisme perhitungan pajak bumi dan bangunan PBB. Akan tetapi sebahagian masyarakat sudah mengetahui makanisme perhitungan pajak bumi dan
bangunan di sektor pedesaan dan perkotaan saja sementara pajak bumi dan bangunan terdiri dari sektor pedesaan dan perkotaan, sektor perkebunan, sektor
kehutanan, dan sektor pertambangan.
Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini mahasiswa akan lebih jauh mengerti bagaimana mekanisme perhitungan pajak bumi dan bangunan serta
dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi mahasiswa. Berkenaan
dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mebuat karya tulis “MEKANISME PERHITUNGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEMATANG SIANTAR”
B. Tujuan dan Manfaat PKLM