c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak
d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbal balik e.
Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional oleh yang ditentukan Menteri Keuangan
b. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Subjek pajak bumi dan bangunan adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, danatau memperoleh manfaat atas
bumi, danatau memiliki, menguasai danatau memperoleh manfaat atas bangunan.
3. Cara Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan
a. Tarif Pajak
Berdasarkan pasal 5 Undang-undang Pajak Bumi dan Bangunan, tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak adalah tarif pajak tunggal sebesar 0,5
lima persepuluh persen. Berdasarkan ketentuan tarif ini pajak yang dibayar selalu akan berubah sesuai dengan jumlah yang dikenakannya. Menurut Sanotoso
dalam Darwin 2009:35 semakin besar jumlah yang dipakai sebagai dasar pengenaan NJOP semakin besar utang pajaknya, akan tetapi kenaikan tersebut
diperoleh dengan persentase yang sama 0,5. Penerapan tarif PBB ini berlaku sejak diberlakukannya Undang-undang
Nomor 12 Tahun 1985 tentang PBB pada tanggal 1 Januari 1986. Banyak masyarakat umum yang salah menafsirkan besarnya kenaikan PBB adalah akibat
kenaikan tarif, padahal tarif tersebut sejak tahun 1986 sampai dengan saat ini tidak berubah, tetap 0,5. Kenaikan PBB yang terjadi setiap tahun adalah karena
kenaikan dasar pengenaan PBB NJOP PBB akibat naiknya harga tanah ataupun kenaikan material dan upah kerja untuk bangunan.
b. Nilai Jual Objek Pajak NJOP
Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transakasi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bila mana tidak terdapat
transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek
Pajak Pengganti. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis adalah suatau
pendekatanmetode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara membandingkannya dengan objek pajak lain yang sejenis yang letaknya
berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya. Nilai perolehan baru adalah suatu pendekatanmetode penentuan nilai jual
suatu objek pajak dengan cara menghitung seluruh biaya yang diketahui untuk memeperoleh objek tersebut pada saat penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan
penyusutan berdasarkan kondisi pisik objek tersebut. Nilai jual pengganti adalah suatu pendekatanmetode penentuan nilai jual
suatu objek pajak yang berdasarkan pada hsil produksi objek pajak tersebut.
c. Nilai Jual Kena Pajak NJKP