Objek Pajak Bumi dan Bangunan

itu pajak ini disebut pajak objektif. Sebagai pajak objektif mengandung pengertian bahwa timbulnya kewajiban pajak sangat ditentukan oleh adanya objek pajak Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-undang Pajak Bumi Dan Bangunan yang menjadi Subjek Pajak adalah mereka orang atau badan yang : a Mempunyai hak atas bumitanah, danatau b Memperoleh manfaat atas bumitanah, danatau c Memiliki, menguasai atas bangunan, danatau d Memperoleh manfaat atas bangunan.

2. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

a. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Yang menjadi objek dari pajak bumi dan bangunan adalah bumi danatau bangunan. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Dari pengertian tersebut jelas bahwa selain tanah, perairan juga merupakan objek pajak sehingga tidak heran bahwa objek-objek yang ada di perairan seperti tambang minyak lepas pantai, budidaya mutiara di laut merupakan objek dari pajak ini. Selain itu tambang-tambang di daratan baik migas maupun non-migas juga merupakan objek pajak karena memperoleh manfaat dari tubuh bumi,yang dikelolanya. Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan. Dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan mengandung arti bahwa kontruksi teknis yang tidak dilekatkan secara tetap berarti bukan merupakan objek pajak, sehingga kapal-kapal dilaut atau di sungai yang selalu bergerak bukan merupak objek pajak. Namun restoranrumah makan dan warung-warung terapung yang keberadaannya tetap pada suatu perairan merupakan objek pajak dimana keluasan bumi diperhitungkan melalui keluasan permukaan air yang digunakan untuk tempat objek-objek yang terapung tersebut. Yang termasuk dalam pengertian bangunan adalah: a. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasmennya dan lain-lain yang merupakan suatu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut. b. Jalan TOL c. Kolam renang d. Pagar mewah e. Tempat olah raga f. Galangan kapal, dermaga g. Taman mewah h. Tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak i. Fasilitas lain yang memberikan manfaat Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan: a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memeperoleh keuntungan. b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional oleh yang ditentukan Menteri Keuangan

b. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan