7. Seksi Pemeriksaan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksa, pengawasan pelaksana aturan pemeriksa, penerbitan dan
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
8. Seksi Penagihan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran
tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumen- dokumen penagihan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Penjabatan Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksaan dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada
Kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaan, Pejabat Fungsional Pemeriksaan berkoordinasi integerasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dengan
Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensifikasi. Selain itu, teknologi informatika dan system
informasi secara optimal.
D. Gambaran Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar
Jumlah Pegawai Negeri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar terdiri dari 65 orang :
a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar 1 satu orang
b. Sub Bagian Umum 7 tujuh orang
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 12 dua belas orang
d. Seksi Pelayanan 13 tiga belas orang
e. Seksi Penagihan 6 enam orang
f. Seksi Pemeriksaan 2 dua orang
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 6 enam orang
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 7 tujuh orang
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 7 tujuh orang
j. Seksi Ekstensifikasi 4 empat orang
BAB II GAMBARAN OBJEK UMUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar berdiri sejak tanggal 19 September 2008. Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan
perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : 1.
Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan Perundang-Undangan dan melakukan pemeriksaan kas
bendaharawan pemerintah. 2.
Jawatan lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang- barang sitaan guna pelunasan piutang pajak negara.
3. Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan pajak untuk
melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap pembukuan wajib pajak badan. 4.
Jawatan Pajak Hasil Bumi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Dirjen Pajak Moneter yang bertugas melakukan pungutan pajak hasil
bumi dan pajak atas tanah yang pada tahun 1963 dirubah lagi menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi dan kemudian pada tahun 1965 berubah lagi
menjadi Direktorat Iuran pembangunan Daerah IPEDA. Dengan keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 1976 tanggal 25 Maret 1976,
Direktorat IPEDA diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat Jenderal Pajak. Pada tanggal 27 Desember 1985 melalui
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 1985 Direktorat IPEDA berganti nama
menjadi Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan PBB Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi IPEDA diganti menjadi
Inspeksi pajak Bumi dan Bangunan, dan Kantor Dinas IPEDA diganti menjadi Kantor Dinas Luar PBB.
Untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah Pajak IDA yaitu di Jakarta dan beberapa daerah
seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Inspektorat Daerah kemudian menjadi Kanwil Ditjen Pajak Kantor Wilayah seperti yang ada
sekarang. Setelah Kanwil Ditjen Pajak terbentuk, dibentuklah beberapa unit kerja
berdasarkan pembagian wilayah di seluruh Sumatera Utara Bagian II yaitu KPP Tebing Tinggi, KPP Kisaran, KPP Pematang Siantar, KPP Rantau Parapat, KPP
Sibolga, KPP Sidempuan, KPP Balige, KPP Kabanjahe dan unit kerja yang bergerak khusus di bidang pemeriksaan terhadap wajib pajak yaitu Kantor
Pemeriksaan dan Pendidikan Pajak Karikpa. Seiring dengan perubahan kinerja di Lingkungan DJP untuk menuju yang lebih baik, maka dilakukan reorganisasi di
lingkungan DJP melalui system modernisasi. Dengan adanya reorganisasi tersebut, maka unit kerja yang dulu dikenal KPP diganti dengan KPP Pratama.
Unit kerja tersebut adalah : 1.
KPP Pratama Tebing Tinggi 2.
KPP Pratama Kisaran 3.
KPP Pratama Peatang Siantar 4.
KPP Pratama Rantau Parapat 5.
KPP Sibolga
6. KPP Sidempuan
7. KPP Balige
8. KPP Kabanjahe
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar wilayah kerjanya meliputi kota dan kabupaten yaitu kota Pematang Siantar dan Kabupaten
Simalungun.
1. Kota Pematang Siantar terdiri dari kecamatan:
a. Siantar Marihat
b. Siantar Barat
c. Siantar Utara
d. Siantar Timur
e. Siantar Martoba
f. Siantar Sitalasari
g. Siantar Marimbun
2. Kabupaten Simalungun terdiri dari kecamatan:
a. Dolok Pardamean
b. Sidamanik
c. Girsang Sipangan Bolon
d. Tanah Jawa
e. Dolok Panribuan
f. Jorlang Hataran
g. Panei
h. Raya
i. Dolok Silau
j. Silou Kahean
k. Raya Kahean
l. Bolok Batu Nanggar
m. Siantar
n. Bandar
o. Bosar Maligas
p. Ujung Padang
q. Pematang Bandar
r. Tapian Dolok
s. Huta Bayu Raja
t. Gunung Malela
u. Gunung Maligas
v. Panombeian Panei
w. Hatonduhan
x. Haranggaol Horison
y. Jawa Maraja Bah Jambi
z. Bandar Huluan
aa. Bandar Masilam
bb. Pematang Silima Huta
cc. Silimakuta
dd. Purba
Visi dari Direktorat Jenderal Pajak : “Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi
perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integrita dan profesionalisme yang tinggi”.
Misi dari Direktorat Jenderal Pajak : “Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-undang
Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang
efektif dan efisien”.
Nilai Direktorat Jenderal Pajak
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi , DJP berpedoman kepada nilai- nilai sebagai berikut :
a. Integritas, yaitu menjalankan tugas dan pekerjaan selalu memegang teguh
kode etik prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten dan menepati janji, agar para wajib pajak tidak merasa
kecewa dengan apa yang telah diberikan oleh pihak Direktorat Jenderal Pajak.
b. Profesionalisme, yaitu memiliki kompetensi di bidang profesi dan
menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial.
c. Inovasi, yaitu memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan atau
alternative pemecahan masalah yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku.
d. Teamwork, yaitu memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan
orangpihak lain, serta membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.
Nilai-nilai tersebut menjadi acuan perilaku bagi seluruh sumber daya manusia DJP dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Diharapkan seluruh
jajaran DJP menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikan dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat diperoleh kinerja yang maksimal, dan
selanjutnya untuk memudahkan DJP dalam mencapai visi misinya dan prinsip- prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan
menepati janji.
Makna Logo Instansi Direktorat Jenderal Pajak
Dalam menentukan logo, tentu saja instansi yang bersangkutan memiliki pertimbangan-pertimbangan khusus, apalagi instansi kepemerintahan seperti
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Peamtang Siantar yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Setiap logo tentunya memiliki
makna-makna tersendiri begitu juga dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Gambar 2.1. Lambang Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Keterangan : 1.
Tulisan yang berbunyi “Nagara Dana Rakca” artinya penghimpunan negara. 2.
Bentuk padi melambangkan kemakmuran. 3.
Bentuk kapas melambangkan bersih. 4.
Bentuk sayap merupakan hakekat dari struktur yang kuat dan tangguh serta terkoordinir.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lambang Kementerian Keuangan memiliki makna, yaitu: “DepartemenLembaga yang bertugas sebagai penghimpun dana negara
yang bersih demi kemakmuran rakyat Indonesia”.
B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang
Siantar
Selain itu, struktur organisasi juga merupakan penyedia lingkungan kerja yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan karyawan masing-masing serta
membatasi kegiatan kerja dan wilayah kerja setiap karyawan. Adapun kegunaan dari struktur organisasi tersebut adalah :
a. Memudahkan pelaksanaan kerja
b. Mempermudah pengawasan oleh pimpinan
c. Membagi kegiatan kerja khusus pada tiap bagian
d. Mencegah adanya penumpukan kerja pada staff bagian saja
e. Mempermudah kerjasama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai
dengan rencana Struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pematang Siantar adalah struktur organisasi lini dan staf, yang dipimpin oleh
seorang Kepala Kantor dibawah naungan Kantor Wilayah DJP Sumatera Bagian Utara II, dimana seluruh pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dibawah naungan
Departemen Keuangan Republik Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagian organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar
berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI KPP PRATAMA PEMATANG SIANTAR
KEPALA KANTOR
PELAKSANA KASUBAG
UMUM
FUNGSIONAL PEMERIKSA
PAJAK
FUNGSIONAL PENILAI PBB
WASKON I WASKON II
WASKON III
KASI EKSTENSIFIKASI
KASI PENAGIHAN
KASI PEMERIKSAAN
KASI PELAYANAN
KASI PDI PELAKSANA
Account Representative
AR
Account Representative
AR
Account Representative
AR
PELAKSANA PELAKSANA
PELAKSANA PELAKSANA
PELAKSANA PELAKSANA
PELAKSANA
C. Uraian Tugas dan Fungsi