BAB 5 POTENSI ENERGI
5.1 Lokasi Bendung dan Rumah Turbin
Dalam pemilihan lokasi ini dilaksanakan pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat total station untuk menentukan besaran head meter, dan
penentuan lokasi rencana bendung, tinggi bendung serta lokasi rumah turbin power house
. Pada rencana pembangunan PLTM Cikidang seperti yang tergambar pada
Gambar 5.1 menunjukkan alur Sungai Cikidang dan Sungai Cisungsang yang mengalir ke Sungai Cibareno dimana lokasi rencana bendung berada di hulu
pertemuan Sungai Cikidang dan Cisungsang.
Gambar 5.1: Lokasi rencana bendung dan power house
Rencana lokasi Pow er House
Rencana lokasi Bendung
96
U
Skala 1:250.000
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2 memperlihatkan lokasi rencana bendung dan lokasi rencana power house.
Aspek- aspek yang mempengaruhi pemilihan lokasi bendung antara lain pertimbangan topografi, kemantapan geoteknik pondasi, pengaruh hidraulik,
pengaruh regime sungai, ruang untuk bangunan pelengkap, akses yang memadai dan lain-lain PU,1986. Lokasi power house harus berada pada lahan yang cukup luas,
ketinggian permukaan sungai yang aman dari kemungkinan terjadinya banjir sungai, dan menghasilkan tinggi jatuh air yang optimal.
Gambar 5.2: Peta kontur yang memperlihatkan lokasi rencana bendung dan lokasi rencana power house
Sungai Cikidang
Rencana lokasi Bendung Sta 0+000
EL +633 Rencana lokasi Power Channel Sta 0+400
EL +632 Rencana lokasi Power Channel Sta 0+900
EL +631
Rencana lokasi Headpond Sta 0+1050 EL +630
Rencana lokasi Power House Sta 1+200 EL +570
Sungai Cisungsang
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3 merupakan potongan memanjang atau long section dari peta kontur di PLTM Cikidang. Bisa dilihat lokasi rencana bendung, lokasi rencana power
house dan perbedaan head yang dihasilkan yaitu sebesar 63 meter.
Gambar 5.3: Gambar potongan memanjang lokasi rencana bangunan PLTM
5.2 Daya Listrik yang Dihasilkan
PLTM dapat beroperasi dalam dua kondisi pemanfaatan debit yaitu debit besar dengan waktu pengoperasian lebih pendek dan debit kecil dengan pengoperasian
lebih panjang. Debit yang paling menguntungkan selama beroperasinya PLTM disebut dengan debit andalan optimum yang bergantung pada presentase kejadiannya.
Debit andalan adalah debit yang selalu ada dan dapat diandalkan dengan menggunakan probabilitas kejadiannya biasanya ditetapkan sebesar 80.
Kajian potensi energi PLTM DAS Cikidang didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut.
a. Energi yang dihasilkan untuk dijual tetap memperhatikan presentase kejadian debit terhadap waktu pemanfaatan daya turbin terpasang.
b. Biaya konstruksi bangunan sipil civil work, peralatan elektro-mekanikal yang dibutuhkan, dan pemeliharaannya.
Untuk maksud tersebut dilakukan kajian optimasi melalui besaran debit Q untuk beberapa alternatif persentase waktu kejadian yaitu 50, 60, 70, 80 dan 90.
Universitas Sumatera Utara
Optimasi dilakukan dengan Eva Power yaitu dengan menghitung biaya bangunan-bangunan utama PLTM Cikidang dengan variabel debit dan tinggi jatuh
air. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh total biaya pekerjaan. Harga yang digunakan sebagai acuan adalah harga satuan bahan pekerjaan setempat. Tabel 5.1
menunjukkan persentase optimasi tertinggi pada 70 dan 80. Pada penelitian ini diambil optimasi kehandalan 80, di samping karena persentase optimasi yang tinggi
juga dengan adanya referensi dari standar perencanaan irigasi PU, 1986. Gambar 5.4 dan Gambar 5.5 menunjukkan hubungan antara debit andalan, kehandalan dan
kapasitas yang terpasang.
Gambar 5.4: Debit andalan vs kehandalan
Gambar 5.5: Kapasitas terpasang vs kehandalan
1.50 1.70
1.90 2.10
2.30 2.50
2.70 2.90
3.10 3.30
50 55
60 65
70 75
80 85
90
Debi t
a n
da la
n m
3
s
Kehandalan
0.50 1.00
1.50 2.00
50 55
60 65
70 75
80 85
90
Ka pa
s ita
s T
erpa s
a n
g M
W
Kehandalan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1: Hubungan kehandalan, debit andalan, tinggi jatuh bersih, kapasitas daya dan tarif minimum
5.3 Metode NPV