BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Hukum PLTA PLTM
Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang PLTA terutama di bidang mini hidro saat ini. Hal ini didorong terutama karena adanya Permen ESDM
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 31 tahun 2009 di mana tertulis pada pasal 1 bahwa, “PT. PLN Persero wajib membeli tenaga listrik dari energi
yang terbarukan skala kecil sampai menengah hingga 10 MW, dari Badan Usaha Milik Negara BUMN, milik swasta, koperasi ataupun swadaya masyarakat”. Energi
terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya yang tidak akan habis dan tidak terbatas, contohnya energi angin, matahari, tenaga air, sampah atau buangan
dari hasil pertanian atau industri, sampah kota, dan sumber panas dari tumbuh– tumbuhan dendro–thermal sources atau panas bumi.
2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan PLTA
Asteriyadi dan Adikesuma 2007 menguraikan kelebihan dari PLTA adalah sebagai berikut:
1. Mengunakan sumber daya yang terbarukan renewable energy 2. Relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
3. Tidak memerlukan bahan bakar 4. Operasi dan perawatannya relatif lebih mudah
5. Pengembangan suatu PLTA dengan memanfaatkan aliran sungai akan memberikan manfaat atau keuntungan dari segi lainnya, seperti pariwisata,
perikanan, persediaan air bersihminum, irigasi, dan pengendalian banjir. 6. Turbin PLTA dapat dioperasikan atau dihentikan pengoperasiannya setiap
saat. Hal yang tidak dapat dilakukan pada pembangkit lain karena akan mengakibatkan pemborosan dalam pemakaian bahan bakar.
8
Universitas Sumatera Utara
7. Dengan kemampuannya untuk melepaskan dan memikul beban, PLTA dapat difungsikan sebagai cadangan yang dapat diandalkan pada sistem kelistrikan
terpadu antara PLTA, PLTU, PLTN, dan lain-lain. 8. Air yang digunakan tidak hilang, melainkan langsung dikembalikan ke sungai
asalnya, sehingga tidak mengganggu daerah hilir sungai. Sedangkan kekurangan dari PLTA adalah:
1. Pembangunannya memerlukan dana yang cukup besar dan pengembalian modal relatif lambat.
2. Persiapannya memerlukan waktu yang relatif lama. 3. PLTA sangat bergantung pada ketersediaan air sungai, sehingga harus tetap
menjaga daerah tangkapan air. 4. PLTA yang menggunakan waduk akan menenggelamkan lahan di sekitar
pembangunan waduk tersebut. 2.2 Klasifikasi PLTA
Pembagian PLTA dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis PLTA yaitu sebagai berikut:
A. Pembagian Menurut Daya yang Dihasilkan
Menurut Mosonyi 1963 yang dikutip dari Asteriyadi dan Adikesuma 2007, pembagian PLTA berdasarkan kapasitas pembangkit dibagi menjadi 4, yaitu PLTA
berukuran mikro dengan daya 100 kW, PLTA dengan daya kapasitas listrik rendah antara 100–1.000 kW, PLTA dengan daya kapasitas listrik menengah antara 1.000–
10.000 kW, dan PLTA dengan daya kapasitas listrik tinggi di atas 10.000 kW. Menurut Harvey 1993, PLTA dibagi menjadi tiga, yaitu mikro hidro antara
0–300 kW, mini hidro antara 300-10.000 kW, dan PLTA dengan daya listrik diatas 10.000 kW.
B. Pembagian Menurut Cara Pengambilan Air
Jenis PLTA menurut cara pengambilan air yaitu:
Universitas Sumatera Utara