Maksud dan Tujuan Kerangka Konseptual Metodologi dan Pembatasan Masalah

Jailani 2005. Pada umumnya penelitian seperti yang tersebut di atas tidak membahas tentang tarif minimum listrik, daya listrik yang dihasilkan dan infrastruktur utama. Pada penelitian ini tarif minimum listrik menjadi parameter utama dalam analisa kelayakan PLTM.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi energi yang tersedia dengan menganalisa debit sungai dan tinggi jatuh rencana Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro PLTM di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai debit andalan, debit banjir sungai serta tinggi jatuh air yang diperlukan untuk desain sebuah PLTM berdasarkan daya listrik yang dapat dihasilkan dan tarif minimum listrik yang layak dapat diestimasi. Infrastruktur utama PLTM yang perlu dibahas meliputi bangunan sadap intake, bangunan penangkap pasir sand trap, saluran penghantar air waterway, bangunan penenang headpond dan pipa pesat penstock.

1.4 Kerangka Konseptual

Pada penelitian ini ada tiga hal utama yang dicari seperti tergambar pada Gambar 1.2, yaitu daya listrik yang dihasilkan, infrastruktur utama dan tarif minimum listrik. Daya listrik yang dihasilkan suatu PLTM bisa dihitung bila diketahui debit andalan sungai dan tinggi jatuh air serta parameter lainnya seperti gravitasi bumi dan efisiensi turbin. Infrastruktur utama di suatu lokasi didesain sedemikian rupa sesuai dengan daya listrik yang ingin dihasilkan dan hasil perhitungan debit digunakan untuk perancangan infrastruktur bendung dengan umur bangunan selama 100 tahun yang berpedoman pada standar perencanaan irigasi PU, 1986. Tarif minimum listrik adalah harga jual minimum listrik yang dijual oleh pihak PLTM tanpa melalui PT. PLN Persero kepada masyarakat pengguna listrik tersebut. Sehingga kelayakan suatu PLTM dapat dievaluasi dengan membandingkan tarif minimum tersebut terhadap tarif pembelian oleh PLN yang dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 tahun 2012 tentang harga pembelian listrik oleh PT. PLN Persero. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.2: Kerangka konseptual

1.5 Metodologi dan Pembatasan Masalah

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksploratif kuantitatif dan deskriptif yang diawali dengan pengumpulan data-data antara lain curah hujan, catatan Automatic Water Level Recorder AWLR, klimatologi, topografi dan peta rupa bumi Indonesia. Gambar 1.3 mengilustrasikan secara garis besar tahapan penelitian dari latar belakang sampai dengan kesimpulan. Data topografi digunakan untuk mengetahui luas DAS Cikidang dan lokasi alternatif untuk penentuan lokasi infrastruktur PLTM Cikidang. Data klimatologi berfungsi untuk mendapatkan nilai evapotranspirasi, yang mana evapotranspirasi digunakan dalam perhitungan debit andalan yaitu metode NRECA dan metode F. J. Mock. Setelah nilai debit andalan dan debit banjir didapatkan, daya listrik yang dapat dihasilkan oleh PLTM dapat diestimasi berdasarkan tinggi jatuh head yang disurvei di lapangan. Selanjutnya dengan mengetahui komponen infrastruktur utama untuk Infrastruktur Utama Tarif Minimum Listrik Kelayakan PLTM Debit andalan, debit banjir, dan tinggi jatuh air Daya Listrik Potensi Energi PLTM Sungai Cikidang Survei dan Analisa Data Universitas Sumatera Utara PLTM-nya, maka besar investasi yang dibutuhkan dapat diperkirakan untuk diusulkan berdasarkan besarnya biaya infrastruktur utama. Gambar 1.3: Metodologi penelitian Dalam penelitian ini ada banyak faktor yang harus diperhitungkan. Mengingat luasnya cakupan masalah yang ada, maka dalam penulisan ini pembahasan pokok dibatasi pada analisa debit banjir, dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun, dan debit andalan sebesar 80 yang berpedoman pada standar perencanaan irigasi PU, 1986. Distribusi yang digunakan adalah distribusi Log Pearson III karena distribusi tersebut tidak mempunyai persyaratan khusus. Pembatasan juga terletak pada bangunan infrastruktur yang utama yang ada pada suatu PLTM. Selanjutnya metode NPV digunakan untuk menganalisa jangka waktu pengembalian investasi dan kelayakan PLTM tersebut berdasarkan tarif minimum listrik dan besar investasinya.

1.6 Sistematika Penulisan