Metode Log Pearson III

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai deviasi standar adalah 26,7 mm sedangkan nilai simpangan maksimum adalah 0,0517. Uji kecocokan distribusi metode Smirnov–Kolmogorov terhadap distribusi Log Pearson III menunjukkan hasil uji kecocokan distribusi tersebut dapat diterima karena nilai ∆ maks = 0,0517 ∆ kritis = 0,34. Tabel 4.6: Tabel Uji Smirnov–Kolmogorov Tahun Hujan Max. Diurutkan p = mn+1 ft = X i - XS PX PX ∆ X mm 1995 78,11 92,99 0,06 2,15 0,0158 0,9842 0,0467 1996 72,53 78,11 0,13 1,12 0,1314 0,8686 0,0064 1997 63,84 75,63 0,19 0,95 0,1711 0,8289 0,0164 1998 92,99 72,53 0,25 0,73 0,2327 0,7673 0,0173 1999 65,09 70,67 0,31 0,60 0,2743 0,7257 0,0382 2000 70,67 65,09 0,38 0,22 0,4129 0,5871 0,0379 2001 75,63 63,84 0,44 0.13 0,4483 0,5517 0,0108 2002 60,13 60,13 0,50 -0,13 0,5517 0,4483 0,0517 2003 40,29 58,27 0,56 -0,25 0,5987 0,4013 0,0362 2004 47,73 57,03 0,63 -0,34 0,6331 0,3669 0,0081 2005 50,83 54,55 0,69 -0,51 0,695 0,305 0,0075 2006 57,03 50,83 0,75 -0,77 0,7794 0,2206 0,0294 2007 41,53 47,73 0,81 -0,98 0,8365 0,1635 0,0240 2008 58,27 41,53 0,88 -1,41 0,9207 0,0793 0,0457 2009 54,55 40,29 0,94 -1,50 0,9332 0,0668 0,0043 n=15 929 ∆ max 0,0517 4.3 Analisa Distribusi Frekuensi Curah Hujan Nilai curah hujan kawasan yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai data untuk menghitung curah hujan rencana. Distribusi frekuensi curah hujan dianalisa menggunakan metode Log Pearson III Zulfikar, 2007.

4.3.1 Metode Log Pearson III

Metode Log Pearson III digunakan karena tidak memiliki persyaratan yang khusus dalam penggunaannya seperti yang tertulis pada sub bab 2.5.3. Distribusi Log Pearson III memerlukan parameter–parameter statistik untuk perhitungan curah hujan Universitas Sumatera Utara rencana menurut periode ulang tertentu antara lain nilai rata-rata Rr, standar deviasi Sd, dan koefisien kemencengan Cs. Perhitungan distribusi Log Pearson III dapat dilihat pada Tabel 4.7.  Rata–rata curah hujan ln R = ∑ ln Ri n i=1 n = 26,7142 15 =1,7809  StandarDeviasi Sd= ∑ ln Ri n i=1 - ln R n-1 = 0,145954 14 =0 , 1021  Koefisien Kemencengan Cs= n ∑ ln Ri - ln R 3 n-1 n-2 .Sd 3 = 15×0,001520 15-1 ×15-2×0,1021 3 =0,41 Tabel 4.7: Tabel perhitungan analisa frekuensi No. Tahun Hujan Max. y = log X y - y 2 y - y 3 X mm 1 1995 78.11 1.8927 0.012488 0.001395 2 1996 72.53 1.8605 0.006330 0.000504 3 1997 63.84 1.8051 0.000583 0.000014 4 1998 92.99 1.9684 0.035144 0.006588 5 1999 65.09 1.8135 0.001061 0.000035 6 2000 70.67 1.8492 0.004664 0.000318 7 2001 75.63 1.8787 0.009552 0.000934 8 2002 60.13 1.7791 0.000003 0.000000 9 2003 40.29 1.6052 0.030874 0.005425 10 2004 47.73 1.6788 0.010431 0.001065 11 2005 50.83 1.7061 0.005596 0.000419 12 2006 57.03 1.7561 0.000617 0.000015 13 2007 41.53 1.6184 0.026422 0.004295 14 2008 58.27 1.7654 0.000240 0.000004 15 2009 54.55 1.7368 0.001948 0.000086 Jumlah 15 929 26.7142 0.145954 0.001520 Dari hasil perhitungan parameter statistik di atas, maka perhitungan curah hujan rencana dengan periode ulang tertentu dapat dihitung. Perhitungan di bawah ini merupakan perhitungan periode ulang 2 tahun. Universitas Sumatera Utara  log X T = X + K × S = 1,7809 + 0,020 × 0,1021 = 1,783 di mana, daftar nilai K ada di Lampiran, sedangkan nilai K untuk Cs = 0,020 dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun dapat diinterpolasi secara linear dan ditunjukkan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8: Hasil interpolasi Cs Interpolasi Hujan dengan Periode Ulang, T tahun, dalam mm K 2 5 10 25 50 100 -0.1 0.017 0.846 1.270 1.716 2.000 2.252 -0.1177 0.020 0.847 1.268 1.710 1.990 2.239 -0.2 0.033 0.850 1.258 1.680 1.945 2.178  X T = 10 log X T = 10 1,783 = 61 mm Maka hujan rencana pada periode 2 tahun adalah 61 mm. Dan Tabel 4.9 menunjukkan hasil periode ulang secara lengkap dari 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Tabel 4.9: Perhitungan hujan dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun Periode ulang, T tahun p = 1T K log X T X T 2 0.5 0.020 1.7830 61 5 0.2 0.847 1.8674 74 10 0.1 1.268 1.9104 81 25 0.04 1.710 1.9555 90 50 0.02 1.990 1.9842 96 100 0.01 2.239 2.0095 102

4.4 Perhitungan Debit Banjir