Metode Weduwen Metode MAF

Tabel 4.13: Hasil analisa debit banjir DAS Sungai Cikidang No T jam Periode Ulang 2 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 25 Tahun 50 Tahun 100 Tahun Q m 3 detik 1 2.12 2.12 2.12 2.12 2.12 2.12 2 1 9.99 11.68 12.68 13.83 14.63 15.38 3 2 45.71 55.06 60.56 66.96 71.38 75.56 4 2.23 68.56 82.80 91.19 100.93 107.66 114.04 5 3 67.72 81.78 90.05 99.68 106.31 112.61 6 4 61.53 74.28 81.76 90.49 96.49 102.21 7 5 54.94 66.29 72.94 80.71 86.04 91.14 8 6 48.06 57.94 63.74 70.49 75.13 79.56 9 7 38.75 46.63 51.26 56.64 60.34 63.87 10 8 29.33 35.19 38.63 42.63 45.37 48.00 11 9 22.10 26.40 28.92 31.86 33.88 35.81 12 10 16.79 19.95 21.80 23.96 25.44 26.85 13 11 12.89 15.21 16.57 18.16 19.24 20.28 14 12 10.03 11.73 12.73 13.89 14.69 15.45 15 13 7.93 9.18 9.91 10.77 11.35 11.91 16 14 6.39 7.30 7.84 8.47 8.90 9.31 17 15 5.25 5.93 6.32 6.78 7.10 7.40 18 16 4.42 4.91 5.21 5.54 5.78 6.00 19 17 3.81 4.17 4.39 4.63 4.80 4.97 20 18 3.36 3.63 3.78 3.97 4.09 4.21 21 19 3.03 3.23 3.34 3.48 3.57 3.66 22 20 2.79 2.93 3.02 3.12 3.18 3.25

4.5 Metode Weduwen

Metode Weduwen, yang merupakan salah satu metode rasional, digunakan pada penelitian ini karena metode ini menggunakan beberapa parameter yang cukup banyak, seperti panjang sungai, tinggi sungai, luas DAS dan waktu hujan. Metode ini menggunakan rumus dasar Q = α x β x I x A Kamiana, 2011. Tabel 4.14 merupakan rekapitulasi nilai debit banjir secara keseluruhan.  Periode ulang 2 tahun  Untuk R 2 = 42,47 mm,  Panjang sungai L = 15,5 km,  Tinggi sungai H = 610 m,  Luas DAS A = 38,12 km 2 ,  Asumsi waktu hujan t = 5 jam Universitas Sumatera Utara  6 0,8 38,12 120 .38,12 9 5 1 5 120 A 120 A . 9 t 1 t 120 β             detikkm 2,65m 1,45 5 67,65 . 240 42,47 1,45 t 67,65 . 240 Rn I 2 2       0,56 7 2,65 x 0,86. 4,1 1 7 I . β 4,1 1 α         . dtk 3 m 48,66 38,12 x 2,65 x 0,86 x 56 0, Q   Debit 5 tahun  Untuk R 5 = 51,58 mm  β = 0,86  I = 3,22 m 3 detikkm 2  α = 0,58  Q = 61,44 m 3 detik. Debit 50 tahun  Untuk R 50 = 67,49 mm  β = 0,86  I = 4,21 m 3 detikkm 2  α = 0,61  Q = 85,09 m 3 detik. Debit 10 tahun  Untuk R 10 = 56,95 mm  β = 0,86  I = 3,55 m 3 detikkm 2  α = 0,59  Q = 69,24 m 3 detik. Debit 25 tahun  Untuk R 25 = 63,18 mm  β = 0,86  I= 3,94 m 3 detikkm 2  α = 0,61  Q = 78,52 m 3 detik. Debit 100 tahun  Untuk R 100 = 71,56 mm  β = 0,86  I = 4,47 m 3 detikkm 2  α = 0,62  Q = 91,34 m 3 detik. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.14: Perhitungan debit banjir metode Weduwen No Periode Ulang Q m 3 detik 1 2 48,66 2 5 61,44 3 10 69,24 4 25 78,52 5 50 85,07 6 100 91,34

4.6 Metode MAF

DAS Cikidang yang memiliki luas DAS 38,12 km 2 dan data yang diperoleh dari stasiun AWLR adalah dari tahun 2004 hingga 2009, maka digunakan metode POT. Data stasiun AWLR adalah data DAS Cibareno yang merupakan induk sungai sedangkan Sungai Cikidang adalah anak Sungai Cibareno. Oleh sebab itu maka harus dilakukan perbandingan luasan DAS AWLR Cibareno dengan luas DAS Sungai Cikidang. Perbandingan dilakukan dengan menggunakan peta topografi dari Bakosurtanal lalu menentukan letak stasiun AWLR. Kemudian ditentukan DAS dari stasiun AWLR tersebut dan selanjutnya dilakukan perbandingan dengan DAS Cikidang. Parameter yang digunakan pada metode MAF adalah:  Luas DAS stasiun AWLR Cibareno = 152,48 km 2  Luas DAS Sungai Cikidang = 38,12 km 2  Maka perbandingannya = 25 , 48 , 152 12 , 38   Sehingga data AWLR Cibareno kemudian dikalikan sebesar 0,25 untuk mendapatkan nilai debit DAS Cikidang. Langkah-langkah perhitungan metode MAF adalah:  X o = 13 m 3 detik  n = 6 tahun  m = 24 buah kejadian banjir terlampaui X o  A = 4 6 24 n m   Universitas Sumatera Utara  Data hasil perhitungan debit banjir yang terlampaui bisa dilihat pada Tabel 4.15.  B =   3,50 83,9 24 1 X X m 1 m 1 i o i       2 4 ln 2 3,500,577 13 A ln B0,5772 X X o         m 3 detik  2 6 3,50 1,1 n B 1,1 S X    m 3 detik Tabel 4.15: Perhitungan debit banjir yang terlampaui No Tahun X 1 X X 1 - X 1 2004 14.1 13 1.1 2 14.2 13 1.2 3 28.5 13 15.5 4 30.8 13 17.8 5 2005 13.5 13 0.5 6 13.7 13 0.7 7 14.1 13 1.1 8 2006 13.3 13 0.3 9 14.0 13 1.0 10 15.7 13 2.7 11 18.0 13 5.0 12 2007 17.5 13 4.5 13 20.0 13 7.0 14 2008 14.1 13 1.1 15 14.1 13 1.1 16 17.6 13 4.6 17 2009 13.9 13 0.9 18 14.2 13 1.2 19 14.4 13 1.4 20 14.9 13 1.9 21 15.6 13 2.6 22 16.2 13 3.2 23 16.2 13 3.2 24 17.3 13 4.3 Total 83.9 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian maka debit puncak banjir tahunan rata-rata MAF DAS Cikidang diperkirakan sebesar 55 m 3 detik untuk periode ulang 100 tahun dengan deviasi standar 10 m 3 detik. Tabel 4.16 menunjukkan hasil perhitungan debit banjir untuk beberapa tahun periode ulang. Tabel 4.17 merupakan hasil perhitungan debit banjir dari semua metode yang digunakan secara keseluruhan. Tabel 4.16: Perhitungan periode ulang debit banjir DAS Cikidang No Periode Ulang tahun C Debit m 3 detik Deviasi m3detik Batas m3detik 1 2 1 20 2 18 - 22 2 5 1.28 25 2 23 - 27 3 10 1.56 31 3 28 - 34 4 25 1.89 37 5 32 - 42 5 50 2.35 47 7 40 - 54 6 100 2.78 55 10 45 - 65 Tabel 4.17: Rekapitulasi perhitungan debit banjir No Periode Ulang Tahun Debit Banjir m 3 detik Metode HSS Nakayasu Metode Weduwen Metode MAF 1 2 68,56 48,66 20 2 5 82,80 61,44 25 3 10 91,19 69,24 31 4 25 100,93 78,52 37 5 50 107,66 85,07 47 6 100 114,04 91,34 55

4.7 Evapotranspirasi