Identifikasi Variabel Penelitian Defenisi Operasional Variabel Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi dengan memberikan treatment atau menciptakan sebuah kondisi atau rangsangan pada subjek yang ditelitinya Prasetyo Jannah, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi tersebut terhadap perilaku individu yang diamati.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian terlebih dahulu diidentifikasikan variabel-variabel penelitian. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian Suryabrata, 2008. Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari : 1. Variabel bebas : Desain Botol Parfum 2. Variabel tergantung : Intensi Membeli

B. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari salah pengertian dalam menginterpretasikan data-data dan hasil yang diperoleh, berikut ini akan diberikan defenisi operasional dari variabel- variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara 1. Desain Botol Parfum adalah adalah suatu pengembangan ide dan gagasan yang dilakukan secara sadar pada sejumlah fitur-fitur yang berdampak pada bagaimana suatu botol parfum terlihat, dirasakan, dan berfungsi pada konsumen. 2. Intensi Membeli adalah kecenderungan individu untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang. Intensi membeli responden akan diukur berdasarkan skala intensi membeli yang dibuat berdasarkan aspek-aspek intensi dari Ajzen 2005. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: • Sikap konsumen terhadap perilaku membeli • Norma subjektif terhadap perilaku membeli • Kontrol perilaku terhadap perilaku membeli Intensi membeli individu akan diukur dengan skala intensi membeli. Intensi membeli dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh individu dari skala tersebut. Jika nilai skala yang diperoleh tinggi, hal ini menunjukkan kuatnya intensi untuk membeli pada individu tersebut. Sebaliknya nilai skala yang diperoleh rendah, maka individu menunjukkan lemahnya intensi untuk membeli.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Azwar 2007 mendefinisikan populasi sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti Prasetyo Jannah, 2005. Karena sampel merupakan bagian Universitas Sumatera Utara dari populasi, maka sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

2. Metode Pengambilan Sampel

Ada dua jenis teknik penarikan sampel yaitu teknik penarikan sampel probabilitas dan teknik penarikan sampel nonprobabilitas. Teknik sampel probabilitas adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sementara itu, teknik penarikan sampel nonprobablitas adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel Prasetyo Jannah, 2005. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik nonprobabilitas jenis convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Dengan kata lain, sampel diambilterpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, dan Oetomo, 2003. Teknik ini sering disebut dengan accidental sampling ataupun incidental sampling. Adapun ciri-ciri dan sifat sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

3. Jumlah Sampel Penelitian

Menurut Bailey dalam Chadwick, Bahr, dan Albrecht, 2010 jumlah sampel minimal adalah sebanyak 30 orang. Chadwick, Bahr, dan Albrecht 2010 mengatakan Universitas Sumatera Utara paling sedikit 100 orang atau 200 orang. Tetapi sebenarnya tidak ada aturan mutlak mengenai penentuan besarnya sampel. Peneliti harus meninjau sifat populasi, mempertimbangkan waktu serta dana yang tersedia, kemudian membuat keputusan tentang besarnya sampel. Dari berbagai pertimbangan yang telah dilakukan, akhirnya peneliti memutuskan untuk memilih 100 orang sebagai sampel dalam penelitian ini. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal, antara lain sifat populasi dan waktu serta dana yang tersedia.

D. Rancangan Penelitian

Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk desain yang dapat digunakan dalam penelitian, salah satunya adalah pre-experimental design. Salah satu rancangan pre-experimental design adalah One-Shot Case Study. Penelitian dengan desain One-Shot Case Study ini pada dasarnya adalah penelitian yang secara eksperimen tanpa rancangan yang lengkap. Disebut tanpa rancangan lengkap karena rancangan eksperimen yang digunakan tidak sepenuhnya mampu mengisolasi pengaruh faktor lain yang sebenanrnya tidak diinginkan dalam penelitian ini Sinulingga, 2011. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah within subject design. Gambar rancangan penelitian One-Shot Case Study adalah sebagai berikut: Eksperimen Postest X T 2 Universitas Sumatera Utara

E. Metode Pengumpulan Data