Desain Botol Parfum Desain a. Definisi Desain

Konsumen menggunakan tampilan produk untuk mengkategorisasikan suatu produk. Contohnya adalah, bentuk umum produk sabun mandi padat adalah berbentuk kotak.

c. Desain Botol Parfum

Sejarah awal disain kemasan produk dimulai dari adanya kebutuhan manusia untuk memiliki barang. Sejak tahun 8000 SM material-material alami seperti anyaman rumput dan kain, kulit pohon, daun, kerang, kerajinan tanah liat, dan peralatan kaca yang kasar digunakan sebagai peti kemas untuk menyimpan barang. Sayur labu yang berongga dan kandung kemih binatang mengilhami bentuk botol kaca, dan kulit binatang serta daun merupakan asal muasal kantung kertas dan pembungkus plastik Klimchuk Krasovec, 2007. Menurut Cenadi 2000, kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus sederhana, fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak langsung berkata, “Belilah Saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata visual. Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata visual communication. Universitas Sumatera Utara Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual estetika dan daya tarik praktis fungsional Cenadi, 2000. 1. Daya tarik visual estetika Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan. Semua unsur grafis pada tampilan kemasan tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan dan dapat memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya. 2. Daya tarik praktis fungsional Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain : • Dapat melindungi produk. • Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan. • Porsi yang sesuai untuk produk makanan atau minuman. • Dapat digunakan kembali. • Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang. Universitas Sumatera Utara • Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang. Botol parfum sendiri pertama kali digunakan oleh bangsa Mesir sekitar tahun 1000 SM. Saat itu, bangsa Mesir telah menemukan kaca, dan botol parfum adalah salah satu yang paling umum digunakan dengan menggunakan material kaca Hickey, 2010. Menurut Bolan dalam Pfeiffer, 2008 kaca dianggap sebagai kemasan yang ideal yang dapat menjadi daya tarik dan juga indah. Selain itu, kaca dapat mengkomunikasikan kualitas sebenarnya dari suatu produk dan menunjukkan kemewahan produk tersebut. Meskipun bahan kaca mahal dibandingkan dengan bahan kemasan lain, tetapi kaca dapat memberikan kemewahan pada suatu produk, sehingga biaya dari kaca dapat diimbangi oleh kemampuannya dalam meningkatkan penjualan. Pada akhirnya desain kemasan suatu produk berfungsi dalam memasarkan produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik Klimchuk Krasovec, 2007.

C. Pengaruh Desain Botol Parfum Terhadap Intensi Membeli