Metode Pengumpulan Data Uji Coba Alat Ukur

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat, dan reliabel. Dalam usaha mengumpulkan data penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuisioner. 1. Metode kuisioner Kuesioner merupakan suatu bentuk instrument pengumpulan data yang sangat fleksibel dan relatif mudah digunakan Azwar, 2007. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Data yang diperoleh lewat penggunaan kuisioner adalah data yang kita kategorikan sebagai data faktual. Oleh karena itu, reliabilitas hasilnya sangat banyak tergantung pada subjek penelitian sebagai responden, sedangkan pihak peneliti dapat mengupayakan peningkatan reliabilitas dengan cara penyajian kalimat-kalimat yang jelas dan disampaikan dengan strategi yang tepat. Berikut adalah blueprint yang akan digunakan untuk membuat kuisioner dalam penelitian ini yaitu kuisioner intensi membeli: Universitas Sumatera Utara Tabel 1. blueprint aitem-aitem skala intensi membeli No. Aspek Bobot 1 Sikap individu terhadap pembelian parfum 40 2 Norma subjektif terhadap pembelian parfum 30 3 Kontrol perilaku terhadap pembelian parfum 30 Total 100

F. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur Suatu alat ukur dapat dikatakan baik apabila alat ukur tersebut valid dan reliabel. Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Azwar, 2009. Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi terdiri dari face validity dan content validity. Face validity adalah validitas didasarkan pada penilaian terhadap format tampilan tes. Face validity ini mengacu pada bentuk dan penampilan suatu alat ukur. Face validity telah terpenuhi apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur. Content validity berkaitan dengan kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur isi atau variabel yang hendak diukur. Content validity diperoleh melalui pendapat profesional judgment dari dosen pembimbing dan dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti Azwar, 2009. Universitas Sumatera Utara 2. Reliabilitas Alat Ukur Konsep dari alat ukur adalah mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga dikatakan sebagai kepercayaan, kehandalan, stabil, konsisten Azwar, 2009. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal. Konsistensi internal didasarkan pada data yang berasal dari suatu alat ukur yang diberikan sekali pada kelompok subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala itu sendiri Azwar, 2009. Teknik estimasi yang digunakan untuk mengukur reliabilitas penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. 3. Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala. Atau dengan kata lain, memilih aitem pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2009. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda item Azwar, 2009 dan prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p 0.05. Universitas Sumatera Utara Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1.00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00 Azwar, 2009. Batasan nilai indeks daya beda aitem dalam penelitian ini adalah 0.3, sehingga setiap aitem yang memiliki nilai kritik ≥ 0.3 saja yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur