konsumen. Desain merujuk pada pengorganisasian berbagai elemen dalam kemasan Kotler Amstrong, 2001.
Hal tersebut senada dengan definisi yang dikemukakan oleh Eames dalam Morris, 2009, yaitu desain adalah sebuah rencana dalam menyusun elemen-elemen
terbaik yang digunakan untuk menyempurnakan sesuatu dengan tujuan tertentu. Desain dipahami sebagai alat persaingan yang ampuh untuk meningkatkan nilai suatu produk
Stokholm, 2003. Desain juga dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain
dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan melalui transaksi jual-beli dan fungsional. Desain merupakan hasil kreativitas budidaya manusia yang diwujudkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, yang memerlukan perencanaan, perancangan maupun pengembangan desain, yaitu mulai dari tahap menggali ide atau gagasan, dilanjutkan
dengan tahapan pengembangan, konsep perancangan, sistem dan detail, pembuatan prototype dan proses produksi, evaluasi, dan berakhir dengan tahap pendistribusian. Jadi
dapat disimpulkan bahwa desain selalu berkaitan dengan pengembangan ide dan gagasan, pengembangan teknik, proses produksi serta peningkatan pasar Wardani, 2003.
Berdasarkan uraian di atas, maka desain adalah suatu pengembangan ide dan gagasan yang dilakukan secara sadar pada sejumlah fitur-fitur yang berdampak pada
bagaimana suatu produk terlihat, dirasakan, dan berfungsi pada konsumen.
b. Peran Desain Produk
Menurut Bagas dalam Wardani, 2003, untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang
mendasarinya, yaitu fungsional, estetika, dan ekonomi. Kriteria pemilihannya adalah
Universitas Sumatera Utara
function and purpose, utility and economic, form and style, image and meaning. Unsur fungsional dan estetika sering disebut fit-form-function, sedangkan unsur ekonomi lebih
dipengaruhi oleh harga dan kemampuan daya beli masyarakat. Desain yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain
pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya desain berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan seoptimal
mungkin. Ada sejumlah alasan mengapa desain suatu produk dapat mempengaruhi pilihan
konsumen terhadap suatu produk. Desain suatu produk menentukan kesan pertama konsumen terhadap produk dan dapat mengkomunikasikan manfaat produk tersebut
secara cepat. Selain itu, tampilan suatu produk dapat meningkatkan nilai produk itu sendiri karena banyak konsumen memilih membeli produk yang terlihat estetis
Schoorman Cruesen, 2005. Schoorman Cruesen 2005, membagi peran desain produk menjadi enam,
yaitu sebagai berikut: 1. Communication of aesthetic
Nilai estetika dari suatu produk berkaitan dengan kesenangan yang didapat dari melihat produk, tanpa mempertimbangkan kegunaan produk tersebut. Ketika produk
alternatif lain memiliki fungsi dan harga yang hampir sama, konsumen akan memilih produk yang menarik bagi mereka secara estetis. Beberapa penelitian telah menentukan
sifat-sifat dari suatu produk yang berhubungan dengan estetika, salah satunya adalah warna suatu produk.
2. Symbolic
Universitas Sumatera Utara
Penampilan suatu produk dapat mengkomunikasikan pesan produk tersebut. Sebuah produk misalnya dapat terlihat “ceria”, “membosankan”, “mahal”, dan
“kekanakan”. 3. Functional
Nilai fungsional dari suatu produk berkaitan dengan fungsi kegunaan produk yang ditunjukkan. Kegunaan suatu produk bisa langsung terlihat jelas dari penampilannya.
Contohnya adalah adanya pegangan pada sebuah produk menunjukkan bahwa produk tersebut mudah dibawa.
4. Ergonomic product information Nilai ergonomis suatu produk membutuhkan suatu penyesuaian produk tersebut
dengan kualitas manusia. Secara teknik, fungsi ergonomis suatu produk dapat diimplementasikan pada sebuah produk dengan cara membuat produk menjadi mudah
digunakan. Hal ini mencakup aspek emosional dalam hal tidak adanya rasa frustasi ketika menggunakan suatu produk dan produk tersebut memberikan pengalaman
penggunaan yang menyenangkan. Konsumen dapat membentuk kesan tentang kemudahan penggunaan suatu produk atas dasar penampilan produk tersebut.
5. Attention drawing Mendapatkan perhatian konsumen adalah langkah awal bagi suatu produk yang
memungkinkan konsumen untuk membeli suatu produk. Atensi adalah pembagian kapasitas pengolahan informasi pada suatu stimulus. Secara umum, kemampuan suatu
produk dalam menarik perhatian konsumen dapat ditingkatkan melalui ukuran ataupun penggunaan warna yang cerah.
6. Categorization
Universitas Sumatera Utara
Konsumen menggunakan tampilan produk untuk mengkategorisasikan suatu produk. Contohnya adalah, bentuk umum produk sabun mandi padat adalah berbentuk
kotak.
c. Desain Botol Parfum